Liputan6.com, Jakarta - Pada 6 September 2015, situs info-facebookers.blogspot.com membagikan artikel berjudul, Hati-Hati Jika Ketemu Anak Kecil Menangis di Jalan.
Berikut isi artikel tersebut:
Baca Juga
"Sampaikan pesan ini kepada keluarga dan kawan-kawan anda!!
Advertisement
Pesan ini ditujukan kepada setiap pria dan wanita yg bepergian sendirian ke kampus, tempat kerja atau kemana saja.
Jika kalian menemukan anak kecil menangis di jalan dengan menunjukkan sebuah alamat dan memintamu untuk mengantarnya ke alamat tersebut, bawalah anak itu ke kantor POLISI dan jangan bawa anak itu ke alamat tersebut!!
Anak itu telah di suruh oleh si pelaku kejahatan untuk menggiring kalian menuju ke tempat si pelaku melakukan aksi kejahatannya.
Ini adalah Modus baru PENJAHAT untuk MERAMPOK, MEMPERKOSA & MENCULIK.
Mohon Informasikan ke semua kawan-kawan.Jangan ragu untuk membagikan pesan ini kepada yang lainnya.
Pesan ini bisa membantu menyelamatkan wanita dan orang yang penting dalam hidup anda..... karena sudah banyak korban. Jadi biarkan POLRI yang mengantarkan anak itu ke alamat tersebut..
Ayo saudara SHARE buat keselamatan saudara2 kita semua.."
Meski sudah lama, artikel tersebut kini kembali viral di Facebook. Telah dibagikan sebanyak 62.400 kali sejak kali pertama diunggah di media sosial tersebut.
Penelusuran Fakta
Penelusuran di Google Search dengan kata kunci 'modus anak kecil menangis di jalan' langsung terarah ke sejumlah informasi yang mengatakan bahwa kabar tersebut adalah hoaks.
Salah satunya diunggah situs kominfo.go.id dalam artikel berjudul [HOAKS] Dari Polisi Modus Anak kecil di Jalanan Adalah Penjahat untuk Merampok, Memperkosa & Menculik, yang dipublikasikan pada 28 Maret 2019.
Berikut isi artikel tersebut:
KATEGORI: HOAKS
Penjelasan :
Beredar foto di sosial media facebook yang mengunggah pesan "Dari Polisi: sampaikan pesan ini kepada keluarga dan kawan-kawan anda!!Pesan ini ditujukan kepada setiap pria dan wanita yg bepergian sendirian ke kampus,tempat kerja atau kemana saja. Jika kalian menemukan anak kecil menangis di jalan dengan menunjukkan sebuah alamat dan memintamu untuk mengantarnya ke alamat tersebut, bawalah anak itu ke kantor POLISI dan jangan bawa anak itu ke alamat tersebut!! Ini adalah Modus baru PENJAHAT untuk MERAMPOK, MEMPERKOSA & MENCULIK.Mohon Informasikan ke semua kawan-kawan.Jangan ragu untuk membagikan pesan ini kepada yang lainnya.Pesan ini bisa membantu menyelamatkan wanita dan orang yang penting dalam hidup anda........karena sudah banyak korban.Jadi biarkan POLRI yang mengantarkan anak itu ke alamat tersebut..AYO dicopy Paste dan sebarkan..sbc jangan di abaikan bagitu saja
mereka menyebar dibeberapa titik daerah yang sudah tergambarkan suasananya oleh para pembegal.Bisa saja ada di Daerah kita.
ini foto korban modus baru penjahat!
Hati-hati dan Waspada Saudara-saudaraku!".
Setelah ditelusuri, berita tersebut tidak Benar. Biro Multimedia Divisi Humas Mabes Polri langsung memberikan label hoax pada informasi itu. Melalui akun Twitter @PolriMultimedia, mereka meminta masyarakat untuk lebih cermat dalam menerima dan menyebarkan informasi. ”Kami tidak pernah mengeluarkan imbauan terkait modus baru penjahat untuk melakukan perampokan, pemerkosaan, dan penculikan,” tulis Biro Multimedia.Polri tak pernah merilis informasi seperti itu Namun, lanjut Rikwanto, meskipun pihak ke polisian belum menerima laporan terkait modus baru yang disampaikan dalam pesan singkat tersebut, tapi saran yang dianjurkan bisa juga diterapkan.
Link Counter :
https://www.merdeka.com/jakarta/blackberry-messanger-anak-minta-tolong-hoax.html
https://www.jpnn.com/news/perampokan-modus-anak-tersesat-pesan-berantai-lebay
https://www.jawapos.com/hoax-atau-bukan/13/09/2017/info-palsu-perampokan-dengan-modus-anak-tersesat
Biro Multimedia Divisi Humas Mabes Polri, melalui akun Twitter @PolriMultimedia, juga membantah kabar tersebut.
Be Smart Netizen #Kamihumaspolri #hoax pic.twitter.com/CnTPBLibGn
— Multimedia Polri (@PolriMultimedia) September 11, 2017
Kabar dusta tersebut bahkan telah lama beredar. Setidaknya sejak 2012 lalu melalui BlackBerry Messenger -- demikian dikabarkan Merdeka.com dalam artikel berjudul, BlackBerry Messenger anak minta tolong hoax.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, yang kala itu dijabat Kombes Rikwanto menegaskan bahwa pesan tersebut adalah hoaks.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.