Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang bahayanya menyimpan handphone di bawah jok motor beredar di media sosial. Kabar ini beredar dalam sebuah gambar yang diunggah oleh akun facebook Dzaky Almer Jamail.
Dalam gambar tersebut tampak tiga orang tergeletak di tengah jalan. Sepeda motor yang diduga mereka tumpangi juga terlihat hancur.
Gambar ini kemudian berisi sebuah narasi bahwa tiga orang yang tergeletak di tengah jalan itu merupakan korban dari ledakan handphone yang disimpan di bawah jok motor mereka.
Advertisement
Berikut narasinya:
Warning. Jangan simpan hp dibawah jok spd motor. Pada saat berdering langsung meledak. Ini terjadi di Purwosari jawa timur. Krn disana ada accu & tangki bensin.
Bolehh di share lebih bermanfaat buat orang banyak, kalo pelit di simpen sendiri juga gak apa-apa.
Akun facebook Dzaky Almer Jamail juga menambahkan sebuah narasi dalam konten yang dinggahnya pada 26 Mei 2018 silam.
"jok pige nk wes koyo ngene....," tulis akun facebook Dzaky Almer Jamail.
Konten yang diunggah akun facebook Dzaky Almer Jamail telah 5.400 kali dibagikan dan mendapat 1 komentar dari warganet.
Penelusuran Fakta
Setelah ditelusuri, kabar tentang menyimpan handphone di bawah jok motor dapat memicu ledakan ternyata tidak benar.
Gambar yang diunggah oleh akun facebook Dzaky Almer Jamail merupakan kejadian kecelakaan sepeda motor di Dusun Baru Lor, Desa Sidomukti, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Fakta ini dikutip dari situs beritabojonegoro.com dengan judul artikel "Tabrakan CBR Kontra Vario dI Kepohbaru, 2 Orang Pengendara Sama-Sama Meninggal Dunia".
Kepohbaru - Berhati-hatilah saat anda berkendara di jalan raya, karena nyawa anda sebagai taruhannya. Sebagaimana kecelakaan yang terjadi di jalan PUK poros Kecamatan Baureno - Kepohbaru, tepatnya di jalan raya turut Dusun Baru Lor Desa Sidomukti RT 022 RW 006 Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro, pada Senin (01/05/2017) sekira pukul 12.30 WIB siang tadi. Sepeda motor Honda CB 150 R beradu muka dengan Honda Vario, akibatnya kedua pengendara sama-sama meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan dua orang pemboncengnya, sama-sama mengalami luka berat.
Adapun kendaraan yang terlibat kecelakaan tersebut, sepeda motor Honda CB 150 R, baru dan tanpa yang dikendarai Joko Purnomo (23) berboncengan dengan Nur Syam (22) keduanya warga Desa Jegreg RT 009 RW 005 Kecamatan Modo Kabupaten Lamongan, dengan sepeda motor Honda Vario nomor polisi S 6395 BL, yang dikendarai Willy Pratama (45) berboncengan dengan istrina, Indayani (38), warga Desa Pejok RT 012 RW 002 Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro.
Kapolsek Kepohbaru, AKP Yasimbang, kepada media ini menerangkan, bahwa kecelakaan ini bermula saat sepeda motor Honda Honda Vario nomor polisi S 6395 BL, melaju dari arah utara ke selatan dengan kecepatan sedang. Pada saat yang bersamaan, dari arah berlawanan atau dari arah selatan ke utara, melaju sepeda motor Honda CB 150 R dengan kecepatan tinggi.
"Karena jarak sudah dekat dan pengendara Honda CB 150 R, tidak bisa mengendalikan kendaraannya sehingga terjadilah laka lantas tersebut," terang AKP Yasimbang.
Akibat peristiwa laka lantas tersebut, pengendara Honda Honda CB 150 R, Joko Purnomo (23) dan pengendara Honda Vario nomor polisi S 6395 BL, Willy Pratama (45), keduanya meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan pembonceng Honda CB 150 R, Nur Syam (22) dan pembonceng Honda Vario, Indayani (38), sama-sama mengalami luka-luka.
Selanjutnya korban meninggal dan luka-luka, oleh petugas dilarikan ke Puskesmas Nglumber menggunakan mobil Patroli.
Kapolsek menambahkan, bahwa kecelakaan tersebut terjadi karena kurang hati-hatinya pengendara yang kurang memperhatikan situasi lalu-lintas di sekitarnya. Ditambah lagi, pengendara memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi serta kurang menghormati sesama pengguna jalan.
"Seringkali, kecelakaan selalu diawali dari adanya pelanggaran dan kebanyakan diakibatkan oleh kelalaian pengendara," imbuh AKP Yasimbang.
Atas terjadinya peristiwa tersebut, melalui media ini tak lupa Kapolsek Kepohbaru menyampaikan himbauan kepada seluruh pengguna jalan, agar senantiasa berhati-hati dalam berkendara. Patuhi rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan, selain itu perhatikan juga batas kecepatan kendaraan. Hormati juga sesama pengguna jalan, jika hendak mendahului atau berbelok, pastikan bahwa arus lalu-lintas di depan, belakang, kiri dan kanan anda, benar-benar aman.
"Jadilah Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas dan Budayakan Keselamatan Sebagai Kebutuhan," pungkasnya.
Fakta lainnya dikutip dari situs Jawapos.com dengan judul artikel "Foto Palsu Ledakan Ponsel di Jok Motor".
JawaPos.com- Imbauan kehati-hatian yang sebenarnya penting, jika sampai ke tangan orang usil, malah jadi sebuah pesan horor. Sebab, bumbu-bumbu hoax ikut disertakan. Itulah yang tergambar dari imbauan agar tidak menempatkan telepon seluler (ponsel) di jok motor karena rentan menimbulkan kebakaran.
Pesan berisi imbauan itu banyak disebarkan dengan bumbu foto-foto palsu. Yang masih banyak beredar ialah foto tiga orang (satu berperawakan seperti laki-laki dan dua perempuan) terkapar di sebuah jalan kampung. Mereka disebut korban ledakan karena adanya ponsel di jok motor. Kejadiannya diklaim ada di Purwosari, Pasuruan.
”Warning. Jangan simpan hp di bawah jok sepeda motor. Pada saat berdering langsung meledak. Ini terjadi di Purwosari Jawa Timur. Karena di sana ada accu dan tangki bensin.” Begitu bunyi pesan yang diselipkan bersama foto tiga orang terkapar.
Kabar itu jelas hoax. Sebab, foto yang digunakan adalah sebuah kecelakaan lalu lintas di daerah Bojonegoro, Jawa Timur. Meski foto yang digunakan palsu, pesan yang disampaikan ada benarnya. Ponsel yang ditempatkan di jok kendaraan memang berpotensi menimbulkan ledakan.
Anggota Tim Riset Motor Listrik ITS Yoga Uta Nugraha menjelaskan, pada dasarnya, timbulnya sebuah api atau ledakan bisa terjadi karena tiga komponen penyusun. Yaitu, oksigen, panas, dan bahan bakar (padat, cair, gas). ”Di sepeda motor tentu ada bahan bakar. Ada juga oksigen karena pasti ada udara,” katanya.
Ponsel, terutama smartphone, yang tersambung internet rentan menimbulkan panas. Jika ponsel diletakkan di udara terbuka, panas yang dihasilkan tidak terlalu tinggi. Berbeda ketika ditempatkan di jok motor. Sirkulasi panasnya tinggi. Pertama karena tidak langsung di udara terbuka. Kedua, di bawah jok, terutama motor matik, terdapat engine.
”Ponsel bisa mengalami panas berlebih dan bisa berpotensi menimbulkan ledakan pada baterai,” katanya. Ledakan itu bisa mengakibatkan dua kemungkinan. Pertama, baterai meledak, lalu menyulut ledakan pada bagian bawah jok. Kedua, panas yang tinggi plus adanya oksigen yang cukup dan bahan bakar motor bisa menimbulkan ledakan.
Karena itu, Yoga menyarankan sebisanya menghindari meletakkan ponsel di jok motor. Jika memang terpaksa karena hujan atau faktor lainnya, ponsel harus dalam kondisi flight mode atau nonaktif. Dengan begitu, tidak timbul panas berlebihan pada ponsel.
FaktaFoto dalam pesan yang beredar bukanlah korban ledakan ponsel dari jok motor di Purwosari, Pasuruan. Tapi kecelakaan lalu lintas di Bojonegoro, Jawa Timur.Imbauan untuk tidak menaruh ponsel di Jok Motor memang ada benarnya. Sebab jika terlalu panas, baterai bisa meledak dan memicu kebakaran.
Advertisement
Kesimpulan
Belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa menyimpan handphone di bawah jok motor bisa memicu ledakan.
Foto dan narasi yang diunggah oleh akun facebook Dzaky Almer Jamail tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.