Sukses

[Cek Fakta] UNESCO Beri Sertifikat Islam sebagai Agama Paling Aman Sedunia?

Viral kabar tentang UNESCO menerbitkan sertifikat yang menyebut bahwa Islam agama paling aman sedunia. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menerbitkan sertifikat yang menyatakan Islam sebagai agama yang paling aman di dunia, viral di media sosial.

Kabar ini diunggah oleh akun facebook Rimun Pasha pada Selasa 26 November 2019. Akun ini mengunggah gambar bertuliskan 'Certificate of Peace'. Selain itu ada tulisan 'On the 4th day of July, we declare that Islam'. Dalam gambar itu juga tampak logo UNESCO di bawahnya.

Akun facebook Rimun Pasha juga menambahkan sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya.

"ALHAMDULILAH ISLAM MENDAPATKAN SERTIFIKAT SEBAGAI AGAMA TERAMAN DAN TERDAMAI DI DUNIA

STOP ISLAMOPHOBIA, ISLAM NOT TERORIST," tulis akun facebook Rimun Pasha.

Konten yang diunggah akun facebook Rimun Pasha telah 122 kali dibagikan dan mendapat 20 komentar warganet.

 

2 dari 3 halaman

Penelusuran Fakta

Setelah ditelusuri, kabar tentang UNESCO yang mengeluarkan sertifikat untuk agama Islam ternyata tidak benar.

Informasi ini dikutip dari situs unesco.org dengan judul artikel "UNESCO denounces fake statement".

We wish to refer to the recent allegations posted on the website juntakareporter, citing an alleged statement and certificate from UNESCO declaring "Islam as the most peaceful religion of the world".

Such statement was never made by the Organization and that the certificate reproduced on this website is a fake one. The website that published this information is a satirical media.

UNESCO has never had any official relationship with the entity referred to as "International Peace Foundation", nor has it ever supported such a statement or granted any diploma of this kind.

In line with its mandate, the Organization has the responsibility to promote interreligious and intercultural dialogue on a global scale, with the unerring support of its Member States, partners and networks.

In doing so, UNESCO promotes respect on equal grounds for all traditions and faiths, always striving to build bridges and strengthen ties whenever possible.

Informasi lainnya yang membantah kabar tentang sertifikat dari UNESCO juga bisa dilihat di situs periksafakta.afp.com dengan judul artikel "UNESCO menyangkal menyatakan Islam sebagai ‘agama paling damai’; klaim itu asalnya dari situs satire".

Berbagai klaim di media sosial menyebutkan, UNESCO -- badan pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) -- telah menyatakan Islam sebagai “agama paling damai di dunia”. Klaim itu salah. UNESCO telah menyangkal membuat pernyataan demikian. Selain itu, klaim itu berasal dari sebuah situs satire. Kabar tersebut terdapat di unggahan-unggahan media sosial dari berbagai negara, termasuk postingan di laman Facebook di Filipina tertanggal 8 Juli 2019 ini.

Klaim itu juga muncul di sejumlah unggahan Facebook di Indonesia dengan klaim yang sama. Salah satunya postingan tertanggal 28 April 2019 ini.

Keterangan postingan Facebook itu berbunyi: “Badan PBB yang menangani Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan/UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) telah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Islam adalah agama paling damai di dunia (Islam is the most peaceful religion of the world)Pernyataan Unesco itu disampaikan pada hari Senin (04/07/2016).”

Postingan itu juga menyertakan sebuah gambar yang diklaim sebagai “SERTIFIKAT DAMAI” dengan tanda tangan direktur jenderal UNESCO Irina Bokova terlihat di bawah kanan gambar.

Klaim tersebut tersebar pula ribuan kali di unggahan Facebook asal Nigeria, India dan Swedia. AFP menemukan pula klaim tersebut di Twitter, di cuitan ini.

Beberapa unggahan di atas menyertakan tautan dari sebuah situs satire bernama Junta Ka Reporter, bisa diakses di sini. Di tautan itu ada tulisan yang sejenis dengan yang terlihat di unggahan-unggahan di atas, dan juga gambar “Sertifikat Damai”.

Klaim tersebut nyatanya salah.

UNESCO telah menyangkal badan tersebut menyatakan Islam sebagai “agama paling damai di dunia”.

Pada tanggal 11 Juli 2016, UNESCO menerbitkan pernyataan ini untuk menepis kabar sesat tersebut.

“Pernyataan ini dibuat untuk menanggapi tuduhan-tuduhan belakangan ini, yang dimuat di situs juntakareporter dan mengutip sesuatu yang diduga sebagai pernyataan dan sertifikat dari UNESCO yang menyatakan ‘Islam sebagai agama paling damai di dunia’. Pernyataan di atas tidak pernah dibuat oleh Organisasi dan sertifikat yang dibuat di situs ini adalah palsu. Situs yang menerbitkan informasi ini adalah sebuah media satire.

“UNESCO tidak pernah memiliki hubungan resmi dengan badan yang disebut sebagai ‘International Peace Foundation’, dan tidak pernah mendukung pernyataan sejenis atau mengeluarkan sertifikat seperti itu.”

Dengan menggunakan kata kunci “Islam is the most peaceful religion of the world,” AFP mencoba mencari berita tersebut di situs resmi UNESCO. Hasil teratas adalah pernyataan yang menepis kabar bohong tersebut. Tidak ada hasil yang menunjukkan pernyataan deklarasinya.

Junta Ka Reporter menuliskan di situsnya di sini bahwa isinya adalah satire.

Pemberitahuan di situs itu, diterjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, berbunyi, “Anda benar-benar mempercayai omong kosong ini sebagai kenyataan? Sebelum anda menggugat kami, jangan menyakiti kecerdasan anda dan sadarilah, ini adalah situs satire. Segala yang diterbitkan di sini adalah bualan semata. Tapi jika anda masih dibodohi dan tersinggung, kami hanya bisa kasihan.”

 

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

UNESCO tidak pernah mengeluarkan sertifikat tentang agama yang paling aman sedunia.

Narasi yang disampaikan oleh akun facebook Rimun Pasha tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.