Liputan6.com, Jakarta - Akun Facebook bernama Madafaka Efbie menggunggah foto tangkapan layar artikel dari merdekaind. Artikel tersebut berjudul UYM: Sholat Dimonas Itu Dosa Karena Dianggap Riya, Semoga Para Alumni 212 Segera Bertaubat.
Tangkapan layar artikel dari merdekaind diunggah hari ini, Rabu (4/12/2019). Pada tangkapan layar tersebut juga terlihat foto ustaz Yusuf Mansur.
Baca Juga
Advertisement
"PENGEN POSTING INI TAPI MALES, COZ DIJAMIN GAK LAMA BAKAL DIBILANG HOAX BLABLABLA INI ITU LAH KLARIFIKASILAH..HUH 😰
SELAMAT MENIKMATI AKHIR JAMAN YANG DIMANA MEMFITNAH ITU BUKAN CUMA GRATIS TAPI DIDUKUNG KAUM DONGO,SEMENTARA KITA DISIBUKKAN BAYAR TAGIHAN INI ITU..!
INDONESIA ITU DULU.. SBELUM TAUN 2014, KESININYA NEGERI INI CUMA SURGANYA KORUPTOR DAN ORANG2 KOTOR, MUSLIM DISINI SEDANG DI OSPEK DGN TANPA TOLERAN, JIKA LULUS MAKA BARA API DIGENGGAMAN MASING2 INI INSAALLAH PASTI PADAM DAN ITU TANDA KERIDHA'AN ALLAH AKAN KETAUHIDAN YG KALIAN HAQUL YAGIN DENGAN ITU..!
#BISMILLAH#LAHAULAWALAQUWWATAILLABILLAH
CUKUPLAH ULAMA SUU YG KEG GINI SEBAGAI CONTOH BAHWA MEMANG HARUS ADA YG MASUK NERAKA SAMA SENDAL SENDALNYA..
--NO PICTURE HOAX-- APAKAH MASIH BERLAKU???? 🙄
https://merdekaind.blogspot.com/2019/06/kpu-mengakui-sangat-sulit-siapkan.html" tulis Madafaka Efbie menyertai unggahan foto tangkapan layarnya.
Hingga saat ini, unggahan itu sudah dibagikan lima kali dan 12 komentar. Ada 89 tanda suka di dalam unggahannya.
Selain itu, akun Facebook bernama Odhay Satriani juga menggunggah foto tangkapan layar yang sama dengan Madafaka Efbie pada hari ini.
Tetapi, ia tidak menyertakan caption atau keterangan dalam unggahannya tersebut. Hingga saat ini, ada 13 tanda suka dan 30 komentar di dalam unggahan itu.
Terakhir, akun Facebook bernama Muhammad Amien Syihab juga mengunggah konten serupa. Namun, ia nampak seperti mengedit dua tangkapan layar menjadi satu.
Judul tangkapan layar artikel yang diunggah juga sama dengan unggahan Madafaka Efbie. Tetapi, ia sudah menunggah foto tersebut pada Selasa, 3 Desember 2019.
"Betul tuh ustadz," tulisnya. Unggahan ini dibagikan kembali satu kali, mendapat 4 komentar, dan 21 tanda suka.
Rupanya, foto tangkapan layar yang diunggah ketiga akun Facebook tersebut memang dimuat oleh www.merdekaind.blogspot.com.
Artikel itu berjudul sama, yaitu UYM: Sholat Dimonas Itu Dosa Karena Dianggap Riya, Semoga Para Alumni 212 Segera Bertaubat.
"Massa dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti shalat tahajud di Lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta sebagai bagian kegiatan damai Reuni 212.
Wartawan MERDEKAIND yang memantau kegiatan di Monas, Jakarta Pusat, Senin dini hari melaporkan shalat tahajud itu dipusatkan di sisi barat kawasan Monas.
Shalat tahajud itu dipimpin oleh Imam Syekh Amar dari Palestina yang dimulai pukul 03.00 WIB.
Peserta reuni terlihat khusyuk melaksanakan ibadah shalat tahajud meski cuaca di sekitar lapangan Monas cukup dingin dan angin berdesir.
Namun Kekhusyuan ini menurut Ustadz Yusuf Mansur lebih ke riya, yaitu ingin dipuji, semoga mereka segera bertobat.
"Dalam bahasa Arab, arriya’ (الرياء) berasal dari kata kerja raâ ( راءى) yang bermakna memperlihatkan. Riya’ merupakan memperlihatkan sekaligsu memperbagus suatu amal ibadah dengan tujuan agar diperhatikan dan mendapat pujian dari orang lain. Riya’ termasuk karena meniatkan ibadah selain kepada Allah SWT, semoga mereka segera bertobat" ucap Yusuf Mansur.
Panitia setempat melalui pengeras suara mengumumkan setelah shalat tahajud, kemudian dilanjutkan istighatsah yang disampaikan oleh Buya Kurtubi dari Banten.
Setelah itu, dilanjutkan dengan dzikir menjelang dilaksanakan shalat subuh berjamaah.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Quran.
Panitia menyebutkan kegiatan damai Reuni 212 tersebut tidak hanya diikuti peserta dari Jakarta dan kota sekitarnya tetapi juga dari beberapa daerah seperti Solo, Yogyakarta hingga Aceh.."
Namun kini, laman milik www.merdekaind.blogspot.com tidak bisa dibuka lagi.
Penelusuran Fakta
Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri kebenaran dari hasil foto tangkapan layar soal Ustaz Yusuf Mansyur tersebut.
Ternyata, isi artikel yang dimuat oleh www.merdekaind.blogspot.com merupakan hasil saduran dari www.sumbar.antaranews.com.
Artikel sebenarnya yang ditulis Antara News berjudul Massa dari berbagai daerah peserta Reuni 212 shalat tahajud di Monas dan diunggah pada Senin, 2 Desember 2019.
"Massa dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti shalat tahajud di Lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta sebagai bagian kegiatan damai Reuni 212.
Wartawan ANTARA yang memantau kegiatan di Monas, Jakarta Pusat, Senin dini hari melaporkan shalat tahajud itu dipusatkan di sisi barat kawasan Monas.
Shalat tahajud itu dipimpin oleh Imam Syekh Amar dari Palestina yang dimulai pukul 03.00 WIB.
Peserta reuni terlihat khusyuk melaksanakan ibadah shalat tahajud meski cuaca di sekitar lapangan Monas cukup dingin dan angin berdesir.
Panitia setempat melalui pengeras suara mengumumkan setelah shalat tahajud, kemudian dilanjutkan istighatsah yang disampaikan oleh Buya Kurtubi dari Banten.
Setelah itu, dilanjutkan dengan dzikir menjelang dilaksanakan shalat subuh berjamaah.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Quran.
Panitia menyebutkan kegiatan damai Reuni 212 tersebut tidak hanya diikuti peserta dari Jakarta dan kota sekitarnya tetapi juga dari beberapa daerah seperti Solo, Yogyakarta hingga Aceh."
Selain itu, www.turnbackhoax.id juga sudah memberikan klarifikasi terkait kebenaran berita soal Ustaz Yusuf Mansyur tersebut.
Artikelnya berjudul [SALAH] “UYM: Sholat Dimonas Itu Dosa, Karena Dianggap Riya, Semoga Para Alumni 212 Segera Bertobat” dan ditulis pada hari ini, Rabu (4/12/2019).
"Unggahan akun Facebook Aazk Zumhari Khanel atau @zumhari.khan yang berisi screenshot artikel merdekaind.blogspot.com yang bertajuk “UYM: Sholat Dimonas Itu Dosa, Karena Dianggap Riya, Semoga Para Alumni 212 Segera Bertobat” adalah tidak benar adanya.
Menanggapi hal tersebut, Ustadz Yusuf Mansur melalui akun Instagramnya @yusufmansurnew menyatakan “Hehehe. Alhamdulillaah saya GA PERNAH bcr ini. Be the Santuyers… :grin:. Be the Kalemers… Sholluu ‘alannabiyy…,” unggah akun @yusufmansurnew, Selasa (3/12).
=====
KATEGORI: Fabricated Content
=====
SUMBER: Media Sosial Facebook
=====
NARASI:
“UYM: Sholat Dimonas Itu Dosa, Karena Dianggap Riya, Semoga Para Alumni 212 Segera Bertobat,” unggah akun Facebook Aazk Zumhari Khanel atau @zumhari.khan, Selasa (3/12).
=====
PENJELASAN:
Akun Facebook Aazk Zumhari Khanel atau @zumhari.khan mengunggah screenshot artikel dari merdekaind.blogspot.com yang bertajuk “UYM: Sholat Dimonas Itu Dosa, Karena Dianggap Riya, Semoga Para Alumni 212 Segera Bertobat”. Berikut isi artikel lengkapnya:
“MERDEKAIND,- Massa dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti shalat tahajud di Lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta sebagai bagian kegiatan damai Reuni 212. Wartawan MERDEKAIND yang memantau kegiatan di Monas, Jakarta Pusat, Senin dini hari melaporkan shalat tahajud itu dipusatkan di sisi barat kawasan Monas.
Shalat tahajud itu dipimpin oleh Imam Syekh Amar dari Palestina yang dimulai pukul 03.00 WIB.
Peserta reuni terlihat khusyuk melaksanakan ibadah shalat tahajud meski cuaca di sekitar lapangan Monas cukup dingin dan angin berdesir.
Namun Kekhusyuan ini menurut Ustadz Yusuf Mansur lebih ke riya, yaitu ingin dipuji, semoga mereka segera bertobat.
“Dalam bahasa Arab, arriya berasal dari kata kerja raa yang bermakna memperlihatkan. Riya merupakan memperlihatkan sekaligsu memperbagus suatu amal ibadah dengan tujuan agar diperhatikan dan mendapat pujian dari orang lain. Riya termasuk karena meniatkan ibadah selain kepada Allah SWT, semoga mereka segera bertobat” ucap Yusuf Mansur.
Panitia setempat melalui pengeras suara mengumumkan setelah shalat tahajud, kemudian dilanjutkan istighatsah yang disampaikan oleh Buya Kurtubi dari Banten.
Setelah itu, dilanjutkan dengan dzikir menjelang dilaksanakan shalat subuh berjamaah.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Quran.
Panitia menyebutkan kegiatan damai Reuni 212 tersebut tidak hanya diikuti peserta dari Jakarta dan kota sekitarnya tetapi juga dari beberapa daerah seperti Solo, Yogyakarta hingga Aceh”.
Pada unggahan tersebut, akun @zumhari.khan menambahkan narasi yang berbunyi “Bagai mana dgn umroh apakah termasuk riya juga??Heee.IMAN YG TERJUAL”.
Sementara Ustadz Yusuf Mansur sendiri telah membantahnya, melalui akun Instagramnya @yusufmansurnew. Berikut klarifikasi lengkapnya:
“Hehehe. Alhamdulillaah saya GA PERNAH bcr ini. Be the Santuyers… :grin:. Be the Kalemers… Sholluu ‘alannabiyy…,” unggah akun @yusufmansurnew, Selasa (3/12).
Klarifikasi dari Ustadz Yusuf Mansur ini pun ditayangkan oleh beberapa media daring, yaitu detik.com, okezone.com dan medcom.id.
=====
REFERENSI:
1. https://archive.md/ht0Qd
2.https://www.facebook.com/groups/108430979886/permalink/10158142032564887/
3. – https://merdekaind.blogspot.com/2019/06/kpu-mengakui-sangat-sulit-siapkan.html
4. https://www.instagram.com/p/B5lexM2lcSn/?utm_source=ig_web_copy_link
5.https://hot.detik.com/celeb/d-4807760/yusuf-mansur-tak-pernah-bicara-salat-di-monas-dosa-dan-riya
6.https://muslim.okezone.com/read/2019/12/03/614/2137365/difitnah-ngomong-salat-di-monas-itu-riya-yusuf-mansur-santuy?page=3
7.https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/RkjzYAgk-hoaks-ustaz-yusuf-mansur-minta-alumni-212-bertobat
https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1047568868908981/"
Selain itu, Yusuf Mansur sendiri sudah mengklarifikasi terkait berita tersebut. Melalui akun Instagram miliknya @yusurmansurnew, dia menyebut berita yang menyebar tidak benar.
Advertisement
Kesimpulan
Hasil foto tangkapan layar yang diunggah oleh akun Facebook Madafaka Efbie, Muhammad Amien Syihab, dan Odhay Satriani bukanlah dari berita sebenarnya.
Hal itu dipastikan dalam artikel Antara News yang sebenarnya diambil oleh www.merdekaind.blogspot.com. Yang sebenarnya, para alumni 212 memang melakukan salat tahajud di Monas, Jakarta Pusat.
Salat tahajud itu dipimpin oleh Imam Syekh Amar dari Palestina yang dimulai pukul 03.00 WIB. Namun, artikel tersebut diubah judulnya.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement