Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini viral kabar soal murid sekolah yang menjadi korban bullying atau perisakan temannya hingga membuat si anak juga ibunya menangis.
Kabar ini diunggah oleh akun Facebook bernama Dewi Nursifa pada Minggu, 8 Desember 2019. Dalam unggahannya, ia menyertakan foto dan video.
Baca Juga
Advertisement
"Menyedihkan!
Anak sekolah jadi bahan bullyan sampai tas nya pun dilempar.Sampai2 ibunya ikut jadi bahan bullyan dan sampai menangis 😭
.
Mereka ini orang kurang mampu yang seharusnya di bantu 🙏🏻
.
Bagi yang mau membantu bisa datang langsung ke alamatnya :
kp. Bedug Rt/Rw 03/05 Desa. Pangkalan Kc. Sobang Kb. Pandeglang Banten
Tanya aja atas nama ibu inin atau bapak Sudarma atau salurkan donasiSemoga postingan ini bisa membantu 🙏🏻" tulisnya.
Di dalam foto yang diunggah, terlihat seorang anak berdiri bersama ibunya. Kemudian dalam video yang diunggah, terlihat dua anak perempuan dan satu anak laki-laki.
Ketiganya nampak menangis. Satu anak perempuan berkerudung abu-abu menangis sembari jongkok. Sedangkan kedua lainnya berdiri.
Hingga saat ini, unggahan itu sudah dibagikan 365 kali dan mendapat tanda suka 378. Ada 371 komentar di dalam unggahan tersebut.
Penelusuran Fakta
Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri kebenaran unggahan tersebut. Dan ternyata, anak dan ibu itu menangis bukan karena dibully atau dirisak.
Petunjuk didapat dari artikel yang ditulis oleh www.sonora.id. Artikel tersebut berjudul Viral! Video Seorang Bocah dan Ibunya Menangis Karena Dibully Miskin, Ini Fakta Sebenarnya yang ditulis pada Senin, 9 Desember 2019.
Dalam artikel tersebut dijelaskan, jika anak dan ibu itu menangis bukan karena dirisak. Tetapi lantaran si anak malu tidak bisa menulis. Sang ibu pun menangis sedih melihat anaknya tidak bisa menulis.
Di dalam artikel juga disertakan video. Dalam video itu, ibu si anak mengaku anaknya malu tidak bisa menulis. Ibu pun tak tega dan ikut menangis.
"Baru-baru ini tengah viral sebuah video yang menunjukan seorang bocah dan ibu yang menangis di sebuah teras sekolah dasar.
Informasi yang beredar, ibu yang merupakan dari orang tua anak gadis tersebut menangis lantaran di bully oleh orang-orang karena miskin.
Namun ternyata setelah ditelusuri, Seorang ibu yang bernama Inih dan anaknya tersebut menangis bukan karena di bully.
Dalam video klarifikasi yang diunggah oleh akun Facebook Uun Unaini, pemilik akun berhasil mendapatkan keterangan pasti terhadap apa yang sebenarnya terjadi pada anak kelas 1 SD yang bernama Sarniah tersebut.
Terletak di Desa Pangakaln, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Uun mengobrol langsung bersama dengan orang tua Sarniah dan beberapa tetangganya.
Pada keteragan facebook akun Uun Unaini menceritakan jika ketika sampai di rumah ibu Inih, beliau sedang tidak ada dirumah, namun berkat tetangga ibu Inih akhirnya Uun bisa dimintai keterangan.
“Saat sampai disana, saya sempatkan berbicara dengan beberapa tetangga sarniah, putri dari ibu inin, dan bapak surdama. Karena kebetulan mereka sedang tidak dirumah, beruntung, ada tetangga yang mau mencari ibu inih dan sarniah," tulis Uun di akun Facebooknya.
Dalam video tersebut, Ibu Inih mengungkapkan jika Sarniah menangis bukan karena di bully, melainkan karena tidak mau menulis dan menjadi bahan olok-olokan oleh temannya.
Melihat anaknya menangis, rupanya sang ibu turut ikut bersedih."
Advertisement
Kesimpulan
Video yang diunggah oleh akun Facebook bernama Dewi Nursifa memang benar adanya. Tetapi, narasi yang menyertainya tidak benar.
Karena, anak dan ibu itu menangis karena si anak malu tidak bisa menulis. Kasih sayang ibu pun membuatnya menangis melihat anaknya yang menangis.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement