Liputan6.com, Jakarta - Siapa orang Indonesia yang tidak mengenal RA Kartini? Belakangan beredar foto pahlawan emansipasi itu dengan menggunakan hijab atau kerudung dan kaca mata.
Foto itu diunggah oleh akun Facebook bernama Haerudin pada Jumat 13 Desember 2019.
Baca Juga
Advertisement
"Andaikata beliau hidup dijaman ini, mungkin beliau sudah dituduh makar dan terpapar radikalisme," tulis Haerudin menyertai unggahan fotonya.
Dalam foto yang diunggah, memang terlihat sosok RA Kartini yang menggunakan kerudung atau hijab sembari tersenyum. Ia juga terlihat mengenakan kaca mata.
Hingga saat ini, foto itu sudah dibagikan 32 kali dengan tanda suka 35. Sementara itu, ada 16 komentar di dalam unggahan.
Penelusuran Fakta
Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri kebenaran dari foto RA Kartini berjilbab tersebut. Rupanya, kabar serupa pernah viral jelang Hari Kartini 21 April 2019 lalu.
Klaim tersebut dibantah www.turnbackhoax.id pada 23 April 2019 lalu. Artikel itu berjudul [SALAH] Foto RA Kartini Berjilbab dan Berkaca mata.
Dalam artikel tersebut dijelaskan, para pakar sejarah meragukan foto RA Kartini yang menggunakan kerudung atau hijab. Selain itu, berdasarkan hasil uji forensik, foto dari klaim itu nampak banyak kecacatan, terutama pada bagian wajah.
"Para pakar sejarah meragukan keaslian foto tersebut, tidak ada catatan dalam sejarah. Hasil uji forensik terhadap foto dari sumber klaim juga memperlihatkan foto banyak kecacatan, terutama di bagian kepala. Selengkapnya di bagian PENJELASAN.
=========================================
Kategori : HOAKS
=========================================
Beredar foto yang diklaim sebagai foto salah satu pahlawan nasional, RA Kartini yang memakai jilbab dan berkaca mata.
“Photo asli RA Kartini ketika menjadi santri Kyai Saleh Darat. Tidak memakai konde dan berkebaya. Foto RA Kartini yang berkonde dan berkebaya versi Belanda akan terus dikeluarkan oleh kaum sekuler agar RA Kartini tetap dikenang sebagai perempuan yang tak mau berjilbab,” tulis dalam keterangan foto tersebut.
Salah satu sumber : 1. http://bit.ly/2F7Vhcx – facebook.com/Dandy.Rifqy771 – Sudah dibagikan lebih dari 8850 kali saat screenshot diambil.2. http://bit.ly/2RyQCWV – facebook.com/rchilko – Sudah dibagikan lebih dari 550 kali saat screenshot diambil.
=============
PENJELASAN
Setelah ditelusuri, klaim yang menyebutkan bahwa RA Kartini berjilbab ini sebenarnya sudah pernah muncul tak lama berselang dari peringatan hari Kartini 21 April 2018.
Para pakar sejarah meragukan keaslian foto tersebut, tidak ada catatan dalam sejarah.Dikutip dari Kumparan.com, Linda Sunarti, sejarawan sekaligus kepala program studi Ilmu Sejarah Universitas Indonesia, meragukan keaslian foto tersebut.
“Kita harus masuk ke jiwa zaman tersebut. Pemakaian kerudung yang seperti itu belum lumrah di zaman itu. Coba lihat foto-foto surat kabar di era itu. Perempuan Muhammadiyah saja tidak ada yang berkerudung seperti itu. Jadi saya ragu terhadap keaslian foto tersebut,” terang Linda kepada kumparan, Senin (23/4).
Senada dengan Linda, Abdurakhman sejarawan UI yang banyak meneliti tentang Islam juga meragukan kebenaran foto tersebut. “Lihat konteks zamannya. Kesadaran beliau akan Islam belakangan. Jiwa zaman pada masa itu beda dengan sekarang. Kondisi keislaman masyarakat Jawa bagaimana?” ungkap Abdurakhman kepada kumparan, Senin (23/4).
Sementara, soal keterangan bahwa Kartini adalah seorang santri, Agus membenarkan hal tersebut. “Kartini (dari) kecil hingga dipingit memang seorang santriwati bersama kakak dan adiknya,” kata Agus.
Hasil uji forensik terhadap foto dari sumber klaim juga memperlihatkan foto banyak kecacatan, terutama di bagian kepala.
REFERENSI :
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/812411135758090/
https://kumparan.com/@kumparannews/sejarawan-ragukan-keaslian-foto-kartini-berkerudung
https://www.hoaxes.id/2018/04/foto-ra-kartini-berjilbab-palsu.html"
Selain itu, www.kumparan.com juga sudah menulis artikel serupa pada tanggal sama, yaitu 23 April 2019. Judul artikelnya adalah Sejarawan Ragukan Keaslian Foto Kartini Berkerudung.
Isi artikel itu juga meragukan jika Kartini menggunakan kerudung atau hijab. Hal tersebut dikemukakan oleh para sejarawan.
"Tak lama berselang dari peringatan hari Kartini 21 April lalu, beredar foto pejuang emansipasi perempuan Indonesia itu mengenakan kerudung di media sosial. Dalam foto tersebut, muncul opini bahwa selama ini publik hanya disuguhkan dengan potret Kartini yang berkonde dan berkebaya. Padahal, Kartini dalam realitasnya juga disebut memakai kerudung.
"Photo asli RA Kartini ketika menjadi santri Kyai Saleh Darat. Tidak memakai konde dan berkebaya. Foto RA Kartini yang berkonde dan berkebaya versi Belanda akan terus dikeluarkan oleh kaum sekuler agar RA Kartini tetap dikenang sebagai perempuan yang tak mau berjilbab," tulis dalam keterangan foto tersebut.
Kumparan (kumparan.com) kemudian mengecek kebenaran foto tersebut dengan meminta keterangan dari sejarawan. Linda Sunarti, sejarawan sekaligus kepala program studi Ilmu Sejarah Universitas Indonesia, meragukan keaslian foto tersebut.
"Kita harus masuk ke jiwa zaman tersebut. Pemakaian kerudung yang seperti itu belum lumrah di zaman itu. Coba lihat foto-foto surat kabar di era itu. Perempuan Muhammadiyah saja tidak ada yang berkerudung seperti itu. Jadi saya ragu terhadap keaslian foto tersebut," terang Linda kepada kumparan, Senin (23/4).
Senada dengan Linda, Abdurakhman sejarawan UI yang banyak meneliti tentang Islam juga meragukan kebenaran foto tersebut.
"Lihat konteks zamannya. Kesadaran beliau akan Islam belakangan. Jiwa zaman pada masa itu beda dengan sekarang. Kondisi keislaman masyarakat Jawa bagaimana?" ungkap Abdurakhman kepada kumparan, Senin (23/4).
Dalam menjelasakan peristiwa atau fakta sejarah, aspek kejelasan sumber menjadi pertimbangan utama. Masyarakat harus kritis dari mana sumber suatu benda atau foto sejarah itu berasal.
Soal foto Kartini yang berkerudung, memang tidak jelas dari mana foto tersebut. Sumber foto tidak dicantumkan, dan justru viral begitu saja di masyarakat.
"Saya pernah me-review sebuah proposal pengabdian masyarakat tentang buku panduan museum Kartini. Ia memperlihatkan beberapa foto yang menurut saya mencerminkan sisi Jawa yang kuat. Namun, foto tadi (foto Kartini berkerudung) sayangnya tidak menyebutkan sumber. Artinya sejauh ini baru sumber-sumber yang bisa diverifikasi lebih condong ke arah tadi," jelas Agus Setiawan, seorang sejarawan UI, kepada kumparan Senin (23/4).
Agus menambahkan, jika melihat pengaruh dan lingkungan keluarga Kartini yang sangat memperhatikan tradisi Jawa yang kuat, pengaruh nilai-nilai Jawa cukup dominan kepadanya.
Dari latar belakang tersebut, sejarawan harus punya bukti lain untuk menjelaskan seberapa jauh pemahaman Kartini terhadap nilai-nilai Islam yang bisa dia akomodasi dalam lingkungan tradisi Jawa yang kuat.
"Kalau dilihat dari foto-foto kecil Kartini memang terlihat sisi Jawa yang lebih dominan," sebut Agus. Sementara, soal keterangan bahwa Kartini adalah seorang santri, Agus membenarkan hal tersebut.
"Kartini (dari) kecil hingga dipingit memang seorang santriwati bersama kakak dan adiknya," kata Agus."
Terakhir, www.hoaxes.id juga menulis artikel serupa yang berjudul Foto RA Kartini Berjilbab: Palsu dan diunggah pada 24 April 2019.
"ANALISIS
Sebuah foto seorang wanita berjilbab dengan kacamata yang diklaim sebagai RA Kartini saat menjadi santri Kyai Saleh Darat menjadi viral saat memperingati Hari Kartini (21/4). Para pakar sejarah meragukan keaslian foto tersebut, tidak ada catatan dalam sejarah.
Dikutip dari Kumparan.com, Linda Sunarti, sejarawan sekaligus kepala program studi Ilmu Sejarah Universitas Indonesia, meragukan keaslian foto tersebut.
“Kita harus masuk ke jiwa zaman tersebut. Pemakaian kerudung yang seperti itu belum lumrah di zaman itu. Coba lihat foto-foto surat kabar di era itu. Perempuan Muhammadiyah saja tidak ada yang berkerudung seperti itu. Jadi saya ragu terhadap keaslian foto tersebut,” terang Linda kepada kumparan, Senin (23/4).
Untuk memastikan apakah foto itu asli atau palsu, mari kita analisis menggunakan Photo Forensic.
Hasil forensic di atas memperlihatkan foto banyak kecacatan, terutama di bagian kepala. Gambar tersebut hasil manipulasi olah digital Photoshop, berikut gambar asli dan gambar yang telah dimanipulasi.
Kedua gambar di atas (digeser) sangat jelas gambar RA Kartini berjilbab hasil manipulasi dengan menambahkan jilbab dan kacamata."
Lantas, siapa Kyai Saleh Darat?
Seperti dikutip dari artikel berjudul KH Saleh Darat, Ulama Besar dari Semarang, yang dimuat situs Republika pada 11 Februari 2018, Muhammad Saleh bin Umar al-Samarani atau KH Saleh Darat adalah ulama besar yang lahir di Desa Kedung Jumbleng, Jepara, Jawa Tengah, pada 1820.
Kaitan Sang Ulama dengan RA Kartini diungkap dalam artikel opini berjudul, Fakta Jawaban KH Sholeh Darat atas Kegelisahan Kartini yang dimuat situs Nahdlatul Ulama (www.nu.or.id)
Situs Republika juga mengungkap keterkaitan dua sosok besar tersebut dalam artikel berjudul, Kiai Muhammad Saleh Darat Semarang: Guru Para Ulama dan RA Kartini.
"...Terbantu memahami lebih banyak isi Alquran, Kartini terpikat pada satu ayat yang menjadi favoritnya, yakni "Orang-orang beriman dibimbing Allah dari kegelapan menuju cahaya" dalam ayat ke-257 surah al-Baqarah. Oleh sastrawan Sanusi Pane, judul buku kumpulan surat Kartini dalam bahasa Belanda Door Duisternis Tot Licht diterjemahkan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang, mengacu pada ayat favoritnya itu..."
Advertisement
Kesimpulan
Foto RA Kartini yang diunggah oleh akun Facebook bernama Haerudin tidak benar atau hoaks.
Hal itu diketahui dari para pakar sejarah yang meragukan keaslian foto Kartini menggunakan kerudung atau hijab. Selain itu, berdasarkan hasil forensik, banyak kecacatan foto Kartini yang tersebar.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement