Liputan6.com, Jakarta - Pemilik akun Facebook Ali Afkar mengunggah tiga foto serdadu Amerika Serikat yang cedera, pada 8 Januari 2020.
"Hasil buruan singa Iran pada srigala-srigala AS. Sebaiknya Trump pesan lebih banyak peti mati," demikian narasi yang ditambahkan pada unggahannya itu. Ada tulisan dan logo Live Iraq News dalam foto-foto tersebut.
Foto pertama menunjukkan seorang tentara AS yang kakinya terluka parah.
Advertisement
Gambar kedua menggambarkan seorang tentara yang terluka dan terbaring di atas tempat tidur pasien, berada di belakang sebuah kendaraan medis.
Sementara, di foto ketiga terpampang seorang serdadu yang terbaring dan sedang mendapat penanganan.
Hingga kali pertama dipublikasikan di Facebook, unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 507 kali dan dilihat sebanyak 69.500 kali.
Benarkah klaim bahwa ketiga foto itu menunjukkan 'serigala-serigala AS' hasil buruan 'singa Iran'?
Â
Penelusuran Fakta
Ada banyak alat atau tools yang bisa digunakan untuk menelusuri foto atau gambar, di antaranya Google Reverse Images (https://images.google.com/), Yandex (https://yandex.com/images/), maupun Tin Eye (https://tineye.com/)
Penelusuran foto pertama, serdadu yang terluka parah kakinya mengarah ke situs CBS News.
Dalam galeri foto berjudul, Military Photographer of the Year winners, gambar tersebut ternyata tak ada kaitannya dengan konflik Amerika Serikat dan Iran.
Â
Demikian keterangan yang menyertai foto tersebut:
First Place, Combat Documentation category"National Training Center"by Staff Sergeant Ashley M. Hyatt
The National Training Center (NTC) at Fort Irwin, Calif., is the final training evolution for many Army units prior to deploying into their specific area of operations. Here, paratroopers from Bravo Company 2/508th Parachute Infantry Regiment put a "wounded" soldier on a litter for evacuation after a simulated attack on an Afghan village, Sept. 15, 2011.CREDIT: DOD/SSgt Ashley M. Hyatt
Foto tersebut mengabadikan situasi latihan militer di The National Training Center (NTC) di Fort Irwin, California.
Pasukan terjun payung Bravo Company 2/508th Parachute Infantry Regiment digambarkan menempatkan seorang prajurit yang "terluka" di sebuah tandu untuk dievakuasi pascasimulasi serangan di sebuah desa di Afghanistan pada 15 September 2011.
Â
Sementara, penelusuran foto kedua mengarah ke kata kunci 'injured British Soldier in Afghanistan'.
Â
Salah satunya dimuat dalam artikel berjudul, Shock figures on the British soldiers maimed by Taliban mines yang diunggah www.mirror.co.uk pada 2 Agustus 2009. Sumber foto tersebut adalah Getty Images.
Dan, penelusuran gambar ketiga mengarah ke situs Wikipedia.
Â
Berikut keterangan foto tersebut:
"U.S. Army Soldiers from the 76th Infantry Brigade Combat Team apply an intravenous catheter to a Soldier simulating injuries Dec. 18, 2007, during the final day of a four-day combat lifesaver course at the Camp Atterbury Joint Maneuver Training Center in Edinburgh, Ind. The course teaches advanced first aid and lifesaving procedures, from controlling bleeding, conducting cardiopulmonary resuscitation, reintroducing fluids into the body and stabilizing a casualty until medical personnel arrive. DoD photo by Staff Sgt. Russell Lee Klika, U.S. Army. (Released)
Foto yang diambil pada 18 Desember 2007 menggambarkan situasi pelatihan penyelamatan di oleh tentara Amerika Serikat dari kesatuan 76th Infantry Brigade Combat Team.
Advertisement
Kesimpulan Klaim
Ketiga foto yang diunggah akun Facebook Ali Afkar sama sekali tak ada kaitannya dengan hubungan Amerika Serikat dan Iran yang memanas akhir-akhir ini.
Reporter: Eka M
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com
Â
(Data : Eka M)
Advertisement