Sukses

Cek Fakta: Hoaks, Foto Ini Bukan Alquran yang Disita dan Dibakar di China

Viral, kabar tentang Alquran warga China disita dan dibakar oleh sekelompok orang. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang kitab suci Alquran yang disita dan dibakar dari warga China viral di media sosial. Kabar ini disebarkan oleh akun Facebook Yed Felistinesia pada 10 Januari 2020.

Akun Yed Felistinesia mengunggah sebuah gambar tumpukan Alquran. Ada dua gambar yang diunggah akun ini.

Pemilik akun kemudian menambahkan sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya.

"Cina membakar Al-Quran,kitab kitab agama, karpet, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Islam di Turkestan Timur!Ketika Al-Qur'an dibakar di Eropa, dunia bangkit dan semua orang tahu. Adapun Turkestan Timur, ribuan Al-Qur'an terbakar dan tidak ada yang menyesalinya.

Bagikan dan sebarkan kejahatan komunis Tiongkok terhadap Muslim المسلمين," tulis akun facebook Yed Felistinesia.

Kabar yang diunggah akun facebook Yed Felistinesia telah 9.300 kali dibagikan dan mendapat 287 komentar warganet.

 

2 dari 3 halaman

Penelusuran Fakta

Setelah ditelusuri, kabar tentang Al quran warga China disita dan dibakar ternyata tidak benar. Dua gambar yang diunggah akun facebook Yed Felistinesia ternyata berasal dari beberapa situs. Misalnya situs ifpnews.com dengan judul artikel "Qurans Put in Garbage by Saudi Embassy in Morocco Cause Fury". Artikel ini diunggah pada 4 Oktober 2016.

Foto yang terdapat dalam situs ifpnews.com sama persis dengan yang diunggah akun facebook Yed Felistinesia.

Some rather strange photos were circulated on Moroccan social media this week. Piles of books, carefully bound in a range of rich colours, lying sadly in the middle of a wasteland, Al Bawaba reported, as covered by Press TV.

Damningly they were copies of the Quran, the holy book of Islam. They were snapped next to a garbage dump causing outrage across Morocco, according to a report by HuffPost Arabi.

According to Islamic hadiths (sayings from the prophet of Islam, Muhammad), the Quran should be treated with the utmost respect when being stored or handled. Aside from being treated with such care, it should not be made dirty.

The source of the abandoned holy texts, it has appeared, is even more shocking. The Qurans came from the Embassy of Saudi Arabia in Rabat, says HuffPost Arabi.

The story was reported in various other Arabic-language news sites as well.

In light of the outcry, however, the Kingdom’s representative has issued an explanation for its mistreatment of religious books.

According to the Saudi website Ajel, the books were being kept in the basement of the embassy where they were exposed to rain.

Officials said they instructed workers to carry the books to outside to burn them in a safe place, but their requests were ignored by employees who allegedly dumped the books on the floor.

Foto tumpukan Al quran selanjutnya situs onedio.com dengan judul artikel "Kandırıldık! Son Günlerde Hepimizin İnanarak Paylaştığı Ama Doğru Olmadığı Ortaya Çıkan Haberler".

Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa hujan lebat di Maroko membuat beberapa Al quran yang disimpan di Kedutaan Besar Arab Saudi basah.

Sosyal medyada paylaşılan bir fotoğrafla, Çin polisinin Doğu Türkistanlı Müslüman Türklerin evlerinden Kur’an-ı Kerim’leri topladığı iddia edildi.

Fotoğraf, Ekim 2016’da Fas’taki yoğun yağış yüzünden zarar gördüğü için Rabat’taki Suudi Arabistan Büyükelçiliği’nden çıkartılan Kur’an-ı Kerim’leri gösteriyor. Iran Front Page’de 4 Ekim 2016’da yer alan bir haberde sosyal medyada paylaşılan sokağa atılmış Kur’an-ı Kerim fotoğraflarının Faslı sosyal medya kullanıcıları arasında öfkeye sebep olduğu belirtiliyor. 2 Ekim 2016’da Suudi bir Twitter kullanıcısının iddia fotoğrafları içeren tweetine ulaşmak mümkün.

 

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Gambar tumpukan Al quran yang diunggah oleh akun facebook Yed Felistinesia berasal dari beberapa situs berita luar negeri. Narasi yang disebarkan dalam gambar tersebut tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Reporter: Eka M

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.