Liputan6.com, Jakarta - Beredar sebuah tangkapan layar berita soal Joko Widodo atau Jokowi. Narasumbernya diklaim sebagai Kepala Staf Kepresidenan atau KSP Moeldoko.
Tangkapan layar berita itu diunggah akun Facebook bernama Dhadang Prawiranata pada 11 Januari 2020 lalu. Tulisan dalam tangkapan layar itu adalah Moeldoko: Kekalahan Telak Jokowi karena Isu Agama Tak Terbendung.
Baca Juga
Dia pun menyebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah berbohong karena pemenang Pilpres adalah Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bukan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Advertisement
Â
"CLEAR..!!PEMENANG PILPRES adalah PRABOWO-SANDY. Tapi, yang diumumkan KPU adalah JOKOWI-MA'RUF...
#KPU_JUALBELISUARA"
Hingga berita ini ditulis, unggahan tersebut sudah dikomentari 48 orang dan mendapat tanda suka 140. Unggahan ini juga sudah kembali dibagikan 286 kali.
Â
Penelusuran Fakta
Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri kebenaran dari berita yang berasal dari tangkapan layar unggahan akun Facebook bernama Dhadang Prawiranata.
Namun ternyata, judul berita sudah diedit terlebih dahulu. Hal itu terlihat dari foto Moeldoko yang sama dengan yang ada di tangkapan layar.
Judul berita itu seharusnya Moeldoko: Kekalahan 01 di Aceh, Jabar karena Isu Agama Tak Terbendung. Berita itu ditulis oleh www.viva.co.id pada Kamis, 18 April 2019.
"Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf yang juga Kepala Staf Presiden, Jenderal (Purn) Moeldoko mengakui kekalahan pasangan 01 itu di sejumlah daerah.
Berdasarkan hasil hitung cepat, daerah-daerah seperti Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat hingga NTB, Jokowi-Ma'ruf mendapat sedikit suara dibanding Prabowo-Sandi yang bisa menang hingga di atas 70 persen.
"Ya kalau kita lihat dari daerah yang kering, itu relatif basisnya Islam, muslimnya kuat. Aceh, Sumbar, Riau, Jabar, terus juga NTB. Kenapa begitu terpengaruh? Karena hembusan isu yang dari awal sudah diwaspadai itu, itu memang luar biasa kuat. Waduh semburannya luar biasa," jelas Moeldoko, di kantornya, Bina Graha Jakarta, Kamis 18 April 2019.
Isu agama yang kerap dialamatkan ke Jokowi, seperti kalau terpilih maka azan akan dilarang. LGBT juga diisukan akan dilegalkan, hingga pernikahan sesama jenis. Di mana semua itu jelas-jelas hoaks atau tidak benar. Sebelumnya Jokowi juga dihantam isu sebagai kader PKI.
Selama kampanye di daerah-daerah, Jokowi selalu mengangkat isu itu. Ia mengklarifikasi soal kabar bohong. Dimana dalam survei internal, menurut Jokowi yang percaya isu hoaks itu mencapai sekitar 9 juta orang.
Moeldoko mengatakan, ia diberi tahu oleh orang-orang Aceh. Bahwa kalau isu agama, maka selesai sudah. Maka di hitung cepat itu, bahkan Prabowo mampu menang hingga 80 persen lebih.
Dihantam isu agama itu, Moeldoko mengakui keberadaan tokoh-tokoh agama yang ada di kubu Jokowi seperti Ustad Yusuf Mansur dan M.Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang, belum mampu meredam isu seperti itu.
"Masih belum bisa mengubah situasi. karena ya, apa ya, menyentuh emosi, ya. Tapi mudah-mudahanlah nanti, kita sudah tidak lagi bicara di arah itu semuanya sudah fokus pada upaya membangun negara," ucap mantan Panglima TNI itu.
*Redaksi telah mengoreksi judul dalam artikel di atas. Mohon maaf dan maklum atas ketidaktepatan sebelumnya."
Â
Advertisement
Kesimpulan
Unggahan tangkapan layar akun Facebook bernama Dhadang Prawiranata tidak benar atau hoaks. Karena, judul berita tidak ada dan sudah diubah sebelumnya.
Judul berita yang sebenarnya adalah Moeldoko: Kekalahan 01 di Aceh, Jabar karena Isu Agama Tak Terbendung. Tetapi itu diubah menjadi Moeldoko: Kekalahan Telak Jokowi karena Isu Agama Tak Terbendung.
 Reporter: Eka M
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement