Sukses

Cek Fakta Kesehatan: Scaling Bikin Gigi Tipis?

Maraknya hoaks kesehatan ini juga diakui oleh drg Hardini Dyah Astuti. Ia menceritakan pengalamannya yang kerap ditanyai seputar hoaks terkait kesehatan gigi dan mulut oleh pasien.

 

Liputan6.com, Jakarta Hoaks atau informasi yang tidak benar seputar kesehatan seolah tak ada habisnya. Didorong rasa ingin berbagi, orang cenderung mudah menyebarkan kembali tips-tips kesehatan tanpa lebih dulu mengecek kebenarannya.

Maraknya hoaks kesehatan ini juga diakui oleh drg Hardini Dyah Astuti. Ia menceritakan pengalamannya yang kerap ditanyai seputar hoaks terkait kesehatan gigi dan mulut oleh pasien.

"Setiap kali ketemu pasien, saya pasti selalu mendapatkan kabar yang aneh-aneh," kata dokter gigi yang berpraktik di Divine Dental Clinic, World Trade Center (WTC) 3, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.

Bahkan, tak jarang berita tidak benar itu datang dari pasiennya sendiri berdasarkan pengalaman pahit yang pernah dia alami.

"Pernah pasien datang ke saya, katanya scaling bikin haus dan bikin giginya tipis," ujar Hardini saat berbincang dengan Health Liputan6.com terkait Cek Fakta Kesehatan di WTC 3 pada Jumat, 17 Januari 2020.

 

 

2 dari 3 halaman

Scaling Tak Bikin Gigi Tipis

Hardini mengaku sedih mendengar pernyataan itu. Padahal, dalam praktiknya, dokter yang sedang mengerjakan scaling atau membersihkan karang gigi pasien tidak sedang mengamplas gigi yang bikin gigi jadi tipis.

"Membersihkan karang gigi itu kan dengan vibration saja. Itu cuma digetarkan, bukan diamplas," katanya.

"Saya mendengar itu saat scaling baru dimulai. Jadinya, saya selalu bilang ke pasien saya itu, kalau saya hanya menggetarkan bukan yang lain," Hardini melanjutkan.

3 dari 3 halaman

Akibat Karang Gigi

Hardini menduga ketakutan itu muncul karena memang karang yang menempel di gigi seringkali memunculkan 'rasa padat atau tebal' di mulut. Begitu karang itu dibersihkan, yang membuat tebal itu tidak ada lagi.

"Atau pasien ini sebenarnya takut ke dokter gigi. Jadi muncul rasa seperti itu. Makanya saya bilang ke pasien itu, kalau bapak merasa sakit saat di-scaling satu dokter, cari dokter yang lain," ujarnya.