Liputan6.com, Jakarta - Akun Facebook bernama Sintikhe Lily mengunggah foto sejumlah orang, mengenakan seragam dengan bendera Jepang.
Ada tulisan dalam huruf asing dan Bahasa Indonesia. "Demi Kemanusiaan. Tim medis pertama yang membantu Tiongkok datang, dan tim medis Jepang berjumlah 1.000 orang tiba di Wuhan," demikian tulisan berbahasa Indonesia yang ada dalam foto. Pemilik akun juga menambahkan narasi dalam unggahannya itu. Berikut isinya:
Advertisement
Jepang, walau hubungan China dgn Jepang kurang harmonis akibat luka sejarah penjajahan Jepang masa lalu., namun di saat Jepang melakukan evakuasi warga nya di Wu Han., di pswt yg mendarat membawa serta 1 pswt penuh peralatan medis & masker yg sangat dibutuhkan warga kota Wu Han..
Sumbangan 1 juta masker dari masyarakat Jepang juga sdh lbh dulu tiba di kota Wu Han...
Bnyk org tdk mengetahui bahwa diantara 264 warga Jepang yg di evakuasi terdapat 4 org yg sdh positif terjangkit Virus Corona., oleh Tiongkok disarankan utk berobat di China., namun oleh Pemerintah Jepang tetap melakukan evakuasi atas pertimbangan ingin berbagi beban kesulitan dan tdk mau merepotkan Pemerintah China...Selain itu Pemerintah Jepang mengumumkan bahwa bagi siapapun yg berada di Jepang terdampak Virus Corona tanpa pandang kewarga negaraan semua diobati & biaya ditanggung Pemerintah Jepang..
Bagi warga Tiongkok yg berada di wilayah Jepang dan berakhir masa visa nya., apabila msh ingin menetap di Jepang diberi perpanjangan visa gratis selama 2 bln..
Di medsos Jepang membahana seruan agar warga Jepang ramai2 menyumbang apapun utk membantu China melewati musibah kemanusiaan ini..Artikel2 tersebar luas ttg sumbangan tanpa pamrih Pemerintah & warga China saat Jepang mengalami musibah wabah & gempa dahsyat bbrp waktu lalu...
Pada saat China ngalami musibah., diluar dugaan masyarakat Jepang telah memperlihatkan sifat kemanusiaan nya melalui spanduk2/simbol2 "Support Wu Han" "Support China"
Di super market., pusat2 perbelanjaan Jepang, hrg masker bkn naik malah dijual secara discount dgn menempelkan plakat "Tdk menari diatas penderitaan org lain." "Tdk mencari keuntungan atas musibah kemanusian".. bahkan di berbagai tempat disediakan masker bagi warga Tiongkok utk bebas mendapatkan 2 bh masker secara gratis dgn menempelkan spanduk2 Berbasa China "bernafas sama., bernasib sama., dunia milik kita bersama.."Sungguh mengharukan..!!
Jerman pada kesempatan pertama mengirim team ahli medis membantu China..
Finlandia mengumunkan tdk melakukan pembatasan & pemeriksaan khusus thdp tourist dari Tiongkok., mrk yg dtg apabila terdampak Virus Corona akan diobati oleh team medis Pemerintah Finlandia..
Pemerintah Thailand menyatakan bebas visa 15 hari tetap berlaku bagi warga Tiongkok., apabila mrk msh ingin menetap., imigrasi akan memberi perpanjangan visa selama 2 bulan..
Hikmah dari musibah kemanusiaan ini mengingatkan kita2 semua., bahwa di dunia ini msh tdk kurang kehangatan & ketulusan sesama ummat manusia.Begitu pula memberi pemahaman pada kita bahwa dikala sedang kesusahan., disitu dpt meneropong wajah asli dari kepalsuan yg dipertontonkan selama ini.... 👍🏻👍🏻
Benarkah Jepang mengirimkan 1.000 tim medis ke Wuhan? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini:
Penelusuran Fakta
Berdasarkan penelusuran menggunakan Yandex, diketahui bahwa foto dalam unggahan tersebut tidak ada kaitannya dengan wabah Virus Corona 2019-nCoV yang bermula di Wuhan, China.
Foto yang sama pernah dimuat dalam galeri foto di situs Beijing Review.
"Japanese Medical Team Arrives in ChengduMembers of Japanese medical team walk to board at the Narita Airport in Chiba Prefecture, Japan, May 20, 2008. A 22-member medical team from Japan flew to Chengdu, capital of the quake-hit southwest China's Sichuan Province on Tuesday, to aid the local relief work. (Xinhua)," demikian keterangan foto tersebut.
Foto tersebut menggambarkan tim medis Jepang yang diberangkatkan dari Bandara Narita pada 20 Mei 2008. Tim yang terdiri atas 22 orang tersebut menuju Kota Chengdu di Provinsi Sichuan yang baru dilanda gempa.
Benarkah Jepang mengirimkan 1.000 staf medis ke Wuhan?
Pencarian dengan kata kunci 'Japan, medical team, Wuhan' tak menemukan bukti pendukung.
Yang ada justru artikel berjudul, This photo has circulated in reports about a Japanese medical team travelling to China in 2008, yang dipublikasikan tim pencari fakta AFP Philippines yang membantah klaim tersebut.
Seperti dikutip dari AFP, Kedutaan Besar Jepang di Manila membantah klaim soal pengiriman 1.000 tenaga medis Jepang ke Wuhan.
"Berdasarkan pemeriksaan, harap diperhatikan bahwa laporan tersebut tidak benar," demikian kata pihak kedutaan pada AFP lewat email pada 3 Februari 2020.
Hal itu membuktikan, klaim yang tak benar itu juga beredar di negara lain, setidaknya Filipina.
Penelusuran foto menggunakan Google Reverse Images juga mengarah pada klaim serupa, dalam sejumlah bahasa, yang menyebar dalam sepekan terakhir.
Solidaritas Warga Jepang untuk China
Warga Jepang menunjukkan solidaritas terhadap masyarakat China, khususnya yang terkunci di Wuhan.
Dalam artikel berjudul, Support efforts begin across Japan to help coronavirus-hit Wuhan yang dimuat Japan Times pada 29 Januari 2020 disebutkan warga dan perusahaan asal Negeri Sakura mengirimkan bantuan masker ke Wuhan.
Pemerintah Metropolitan Tokyo juga mendonasikan 20.000 pakaian pelindung untuk paramedis yang bekerja di Hubei untuk merawat pasien.
Situs Quartz juga memuat artikel yang menggambarkan bagaimana pengguna internet China berduka, dengan memajang emoji lilin untuk seorang pegawai pemerintah yang diduga bunuh diri.
Birokrat tersebut ditugaskan menangani wabah virus corona. Ia bukan dari China, melainkan Jepang.
Warganet China juga memuji Jepang yang memberlakukan kebijakan yang lebih longgar, dengan hanya melarang orang asing yang pernah bepergian ke Hubei, dan mereka yang memiliki paspor yang dikeluarkan di Hubei.
Mereka juga memuji bantuan 1 juta masker untuk Chengdu, dan 30.000 masker dari Kota Oita untuk 'sister city-nya' Wuhan.
武漢への日本支援物資に貼られた文字は中国で話題になっている。天宝元年、日本僧の栄叡と普照が鑑真のもとを訪れ、受戒システムがない日本仏教を救うために誰かを派遣してほしいと懇願したと同時に仏国を目指した長屋王が唐に贈った袈裟千枚の話を聞く。「山川異域、風月同天、寄諸仏子、共結来縁」。 pic.twitter.com/EUlFXgB1CX
— 毛丹青 (@maodanqing) January 31, 2020
Advertisement
Kesimpulan Klaim
Sejumlah warga Jepang memang menunjukkan solidaritas pada China terkait penyebaran Virus Corona. Namun, kabar yang menyebut Negeri Sakura mengirim 1.000 tenaga medis ke Wuhan, juga foto yang digunakan, sama sekali tidak benar.
Data: Eka M
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement