Sukses

14 Mitos Virus Corona yang Dibantah WHO

WHO merilis sejumlah artikel soal mitos terkait pencegahan penyebaran Virus Corona Wuhan, COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Wabah Virus Corona telah menyebar ke sejumlah negara. Virus ini pertama kali dilaporkan muncul di Wuhan, Hubei, China pada Desember 2019.

Sejumlah dugaan muncul, terkait asal usul virus yang menyerang sistem pernapasan ini. Ada sejumlah pihak yang menyebut bahwa virus berasal dari pasar hewan di Wuhan, yang menjual hewan hidup bersama dengan daging dan hasil bumi, dan ada pula hewan-hewan yang ditangkap di alam liar.

Namun, para ahli mengatakan, asal muasal virus corona kemungkinan lebih kompleks, dan mendorong penelitian yang lebih lanjut mengenai sumber penyakit.

Belakangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Virus Corona menjadi ancaman serius bagi dunia. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan hal itu setelah lebih dari 1.000 orang meninggal akibat virus yang bersumber dari China itu.

WHO kini tidak lagi menyebut virus yang merebak di China sebagai Virus Corona Baru (novel coronavirus/nCov). Pemimpin WHO di Jenewa mengumumkan namanya sebagai COVID-19.

"Kami sekarang memiliki sebuah nama untuk penyakit #2019nCOv: COVID-19. Saya mengejanya: C-O-V-I-D garis satu sembilan. COVID-19," ujar pemimpin WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip akun twitter resmi WHO, Rabu 12 Februari 2020.

Menurut laporan Science Alert, WHO sebelumnya menyebut Virus Corona sebagai penyakit pernapasan akut 2019-nCov. COVID juga ternyata merupakan singkatan dari Corona Virus Disease (penyakit Virus Corona), dan 19 berarti 2019. 

Di tengah mewabahnya Virus Corona, informasi palsu atau bohong mengenai virus ini juga kian bermunculan. Agar tidak menjadi korban hoaks, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengenal dan mencegah penyebaran Virus Corona.

Berikut ini sejumlah mitos terkait pencegahan Virus Corona versi WHO yang dikutip dari who.int, Sabtu (15/2/2020):

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 15 halaman

1. Pengering Tangan Efektif Bunuh Virus Corona Baru?

Tidak. Pengering tangan tidak efektif dalam membunuh Virus Corona.

Untuk melindungi diri dari Virus Corona baru, Anda harus sering membersihkan tangan dengan alkohol atau mencuci tangan dengan sabun dan air. Setelah tangan dibersihkan, Anda harus mengeringkannya dengan menggunakan handuk kertas atau pengering udara hangat.

3 dari 15 halaman

2. Lampu Desinfeksi Ultraviolet Bisa Membunuh Virus Corona?

Lampu UV sebaiknya tidak digunakan untuk mensterilkan tangan atau area kulit lainnya karena radiasi UV dapat menyebabkan iritasi kulit. 

4 dari 15 halaman

3. Apakah Pemindai Termal Efektif dalam Mendeteksi Orang Terinfeksi Virus Corona?

Pemindai termal efektif dalam mendeteksi orang yang menderita demam, yaitu memiliki suhu tubuh lebih tinggi dari normal, karena infeksi dengan Virus Corona baru.

Namun, mereka tidak dapat mendeteksi orang yang terinfeksi tetapi belum sakit demam. Ini karena dibutuhkan antara 2 dan 10 hari sebelum orang yang terinfeksi menjadi sakit dan mengalami demam.

5 dari 15 halaman

4. Menyemprotkan Alkohol atau Klorin ke Seluruh Tubuh Bisa Bunuh Virus Corona?

Tidak. Menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh tidak akan membunuh virus yang telah memasuki tubuh Anda.

Menyemprotkan zat-zat semacam itu justru berbahaya bagi selaput lendir, misalnya mata dan mulut. Ketahuilah bahwa alkohol dan klorin dapat berguna untuk mendisinfeksi permukaan, tetapi perlu digunakan di bawah rekomendasi yang tepat.

 

6 dari 15 halaman

5. Apakah Aman Terima Surat atau Paket dari China?

Ya, aman. Orang yang menerima paket dari China tidak berisiko tertular Virus Corona baru. Dari analisis sebelumnya, kita tahu Virus Corona tidak bertahan lama pada objek, seperti surat atau paket.

7 dari 15 halaman

6. Bisakah Hewan Peliharaan di Rumah Menyebarkan Virus Corona?

Saat ini, tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan seperti anjing dan kucing dapat terinfeksi Virus Corona baru. Namun, Anda disarankan selalu mencuci tangan dengan air dan sabun, setelah melakukan kontak dengan hewan peliharaan. 

Sebab ada sejumlah bakteri yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia, yakni E. coli dan Salmonella. Bakteri ini dapat berpindah dari hewan peliharaan ke manusia.

8 dari 15 halaman

7. Apakah Vaksin Melawan Pneumonia Bisa Melindungi Anda dari Virus Corona?

Tidak. Vaksin terhadap pneumonia, seperti vaksin pneumokokus dan vaksin Haemophilus influenza tipe B (Hib), tidak memberikan perlindungan terhadap Virus Corona baru.

Virus ini sangat baru dan berbeda sehingga membutuhkan vaksin sendiri. Para peneliti sedang mencoba mengembangkan vaksin melawan virus corona, dan WHO mendukung upaya mereka.

Meskipun vaksin ini tidak efektif terhadap Virus Corona, vaksinasi terhadap penyakit pernapasan sangat dianjurkan untuk melindungi kesehatan Anda.

9 dari 15 halaman

8. Membilas Hidung Dapat Membantu Cegah Infeksi Virus Corona?

Tidak.

Tidak ada bukti bahwa mencuci hidung dengan garam secara teratur telah melindungi orang dari infeksi Virus Corona baru.

Ada beberapa bukti terbatas bahwa mencuci hidung dengan garam secara teratur dapat membantu orang pulih lebih cepat dari flu biasa. Namun, membilas hidung secara teratur belum terbukti mencegah infeksi pernapasan.

 

10 dari 15 halaman

9. Apakah Obat Kumur Bisa Melindungi dari Infeksi Virus Corona?

Tidak. Tidak ada bukti menggunakan obat kumur akan melindungi Anda dari infeksi Virus Corona baru.

Beberapa merek atau obat kumur dapat menghilangkan mikroba tertentu selama beberapa menit dalam air liur di mulut Anda. Namun, ini tidak berarti mereka melindungi Anda dari infeksi Virus Corona.

11 dari 15 halaman

10. Konsumsi Bawang Putih Bisa Cegah Infeksi Virus Corona?

Bawang putih adalah makanan sehat yang mungkin memiliki beberapa sifat antimikroba. Namun, tidak ada bukti mengonsumsi bawang putih bisa melindungi Anda dari Virus Corona baru.

 

12 dari 15 halaman

11. Apakah Pakai Minyak Wijen Menghalangi Virus Corona Memasuki Tubuh?

Tidak. Minyak wijen tidak membunuh Virus Corona baru.

Ada beberapa disinfektan kimia yang dapat membunuh Virus Corona di permukaan. Termasuk disinfektan berbasis pemutih atau klorin, baik pelarut, etanol 75%, asam perasetat, dan kloroform.

Namun, zat-zat ini justru berbahaya jika digunakan di kulit Anda.

 

13 dari 15 halaman

12. Apakah Virus Corona Baru Mempengaruhi Orang yang Lebih Tua, atau Orang yang Lebih Muda juga Rentan?

Orang-orang dari segala usia dapat terinfeksi oleh Virus Corona baru. Orang yang lebih tua, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti asma, diabetes, penyakit jantung) tampaknya lebih rentan untuk menjadi sakit parah akibat virus.

WHO menyarankan orang-orang dari segala usia untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari virus, misalnya dengan meningkatkan pola hidup sehat. 

14 dari 15 halaman

13. Apakah Antibiotik Efektif dalam Mencegah dan Mengobati Virus Corona?

Tidak, antibiotik tidak bekerja melawan virus, hanya bakteri. Virus Corona baru adalah virus, dan oleh karena itu, antibiotik tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan.

Namun, jika Anda dirawat di rumah sakit karena Virus Corona, Anda mungkin menerima antibiotik karena koinfeksi bakteri mungkin terjadi.

15 dari 15 halaman

14. Adakah Obat Khusus untuk Mencegah atau Mengobati Virus Corona?

Sampai saat ini, tidak ada obat khusus yang disarankan untuk mencegah atau mengobati Virus Corona baru. Namun, mereka yang terinfeksi harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejala.

Beberapa perawatan spesifik sedang diselidiki, dan akan diuji klinis. WHO membantu mempercepat upaya penelitian dan pengembangan dengan sejumlah mitra.