Sukses

Cek Fakta: Video Warga China Masuk Islam karena Virus Corona? Ini Faktanya

Klaim hikmah Virus Corona (Covid-19) membuat orang-orang China bersyahadat masuk islam muncul di media sosial, benarkah? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Akun Facebook Rian Putra mengklaim hikmah Virus Corona (Covid-19) membuat orang-orang China bersyahadat masuk Islam. klaim tesebut diunggah, pada 17 Februari 2020, dengan keterangan sebagai berikut:

"ALHAMDULILLAH SAYA KASIH KABAR GEMBIRA JUGA, YG BILNG HOAX TENTANG ORANG ORANG CINA YG BERSAHADAT SAKSIKAN VIDIO INI. BENER BENER TERBUKTI HIKMAHNYA CORONA DAN KEBESARAN ALLAH, SEMOGA RAKYAT CINA YG DAH MASUK ISLAM TTP ISTIQOMAH AAMIIN"

Unggahan akun Facebook Rian Putra menyertakan video yang memperlihatkan sejumlah orang menangkat jari telunjuk sambil mengucap kalimat syahadat.

Benarkah klaim hikmah Virus Corona membuat orang-orang China bersyahadat masuk Islam? simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com memulai penelusuran klaim dengan menangkap layar video yang diunggah, sebagai bahan pencarian menggunakan Google Image. Hasil pencarian mengarah pada artikel berjudul "Chinese Converting to Islam to Avoid Coronavirus: Fact Check" yang dimuat situs hoaxorfact.com, pada 22 Februari 2020.

Berikut isi artikel tersebut:

"Various stories online claim to show Thousands of Chinese are Converting to Islam after realizing Coronavirus did not Infect any Muslim. Likewise, the video about one-and-half minute long appears to show a group of people inside hall raising hand and reciting some phrases of Islam. Despite the popularity of the video, the claims are not true and explained here.

 Not Chinese Converting to Islam to Avoid CoronavirusThe video in question is doing rounds on Twitter, Facebook and other social media and video sharing platforms. Messages like this are spreading on internet space as a result of Coronavirus COVID-19 becoming a global epidemic . Unlike suggested, there’s no study linking Coronavirus with any particular religion or suggesting it is not effecting people following Islam.

On 7th November 2019, the same video in fact appeared on YouTube channel Ummah TV suggesting Hundreds converted to Islam in Philippines. Earlier on 30th July, it appeared on YouTube channel hakam tv with Arabic description suggesting the people entered the religion of Islam.

Couple of days before, the video appeared in a Facebook post in Arabic with similar narrative. So, the people in the video are not Chinese and are most likely Filipinos.

More importantly, the video is an old one from at least July 2019 – much before China reported about the outbreak of new strain of Coronavirus in late December 2019. So, the story in question is just a false narrative connecting the Coronavirus disease to religion. Ever since World Health Organisation declared Coronavirus as global epidemic, internet space is flooded with old and unrelated content leading to more panic and chaos."

Artikel tersebut menjelaskan, unggahan video sejumlah orang mengucap kalimat syahadat dilakukan orang Filipina, bukan orang China. Awal video tersebut beredar pada Juli 2019 sebelum adanya wabah Virus Corona.

Pencarian untuk membuktikan klaim hikmah Virus Corona (Covid-19) membuat orang-orang China bersyahadat masuk Islam dilanjutkan, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'orang china bersyahadat karena corona'.

Hasil pencarian mengarah pada situs cekfakta.tempo.co, dengan judul artikel "[Fakta atau Hoaks] Benarkah Orang Cina Ramai-ramai Ucapkan Syahadat Agar Terhindar dari Virus Corona?" yang diunggah, pada 18 Februari 2020.

Artikel tersebut mengulas klaim dan video yang sama, mengenai sejumlah orang China bersyahadat karena Virus Corona.

Berikut isinya:

"Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, video yang diunggah oleh akun Rm Trienggadeng berasal dari kanal YouTube Erandio ICDO. Kanal ini mempublikasikan video tersebut pada 2 Oktober 2019, sebelum virus Corona Covid-2019 pertama kali dilaporkan pada akhir Desember 2019. Video itu diberi judul "Alhamdulillah Welcome to Our Brother's in Faith".

Jejak digital video tersebut ditemukan dengan memasukkan gambar thumbnail-nya ke dalam reverse image tools Google. Pencarian Google ini menuntun Tempo ke platform media sosial Pinterest. Di Pinterest, tautan YouTube video tersebut diunggah oleh akun bernama Ahmad Erandio.

Kanal Erandio ICDO telah mengunggah 57 video dalam playlist bernama "I.C.D.O. New Muslim Activities (Ahmad Erandio)" di YouTube. Sebanyak 55 video di antaranya diberi judul "Welcome to Our Brother/Sister in Faith". Video-video tersebut menunjukkan aktivitas yang serupa.

Tempo pun mencari informasi mengenai ICDO. Melalui situs resminya, Dawahoffice.org, tertulis bahwa ICDO atau Industrial City Da'wah Office adalah kantor untuk propagasi, bimbingan, dan pengawasan ekspatriat kota industri di Arab Saudi. Dalam aktivitasnya, organisasi ini kerap memberikan bimbingan bagi orang-orang yang berminat memeluk agama Islam.

ICDO memiliki kantor perwakilan di sejumlah negara, salah satunya Filipina. Di situsnya yang berbahasa Tagalog, bahasa nasional Filipina, ICDO pernah memuat empat video milik Erandio Icdo, salah satunya video dengan judul "Our Brother in Faith". Video ini memperlihatkan aktivitas yang sama dengan aktivitas dalam video-video Erandio di YouTube.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, narasi yang ditulis akun Facebook Rm Trienggadeng untuk video di atas, bahwa orang Cina yang berbondong-bondong mengucapkan syahadat agar terhindar dari virus Corona Covid-2019, menyesatkan. Video tersebut merupakan aktivitas keagamaan yang dilakukan oleh ICDO di Filipina. Video itu pun sudah beredar di internet sebelum virus Corona baru tersebut dilaporkan pertama kali pada Desember 2019."

Dalam artikel tersebut menyebutkan, klaim orang China bersyahadat agar terhindar Virus Corona tidak terbukti, video yang memperlihatkan sejumlah orang bersyahadat dilakukan oleh ICDO di Filipina."

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim hikmah Virus Corona (Covid-19) membuat orang-orang China bersyahadat masuk islam tidak terbukti, video yang memperlihatkan sejumlah orang bersyahadat bukan dilakukan di China tetapi di Filipina.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Video Terkini