Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang air di Bendung Walahar, Karawang, Jawa Barat meluap beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Sari Yuliani Gunawan pada 24 Februari 2020 lalu.
Akun ini mengunggah video yang menggambarkan ketinggian air di suatu daerah. Video itu kemudian dikaitkan dengan meluapnya air di Bendung Walahar, Karawang, Jawa Barat.
Baca Juga
"Dapet info dari WA 😅 bukan ekeu yang ngrekam 😅walahar air nya mau meluap.yg di Karawang siap siap. infonya jati luhur udah mau penuh. udah gk menampung lagi. walahar dapat kiriman air dari bandung infonya.. Berarti sudah di buka Walahar? Tadi jam 15:20.... Citarum tinggi posisi😢😢Sekarang udah pada banjir 😢😢," tulis akun Facebook Sari Yuliani Gunawan.
Advertisement
Konten yang diunggah akun Facebook Sari Yuliani Gunawan telah 29 kali dibagikan dan mendapat 6 komentar warganet.
Â
Penelusuran Fakta
Cek fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang meluapnya air di Bendung Walahar, Karawang, Jawa Barat.
Penelusuran dilakukan dengan menggunakan situs pencari google dengan memasukkan kata kunci "Bendung Walahar". Hasilnya terdapat sejumlah artikel yang membantah kabar air di Bendung Walahar meluap.
Satu di antaranya yang dimuat situs antaranews.com dengan judul artikel "PJT II: Kabar Bendung Walahar meluap hoaks".
Karawang (ANTARA) - Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur menyatakan, informasi yang menyebutkan Bendung Walahar meluap dan kapasitas air Bendungan Jatiluhur penuh merupakan berita palsu atau hoaks.
"Sampai saat ini tampungan Bendungan Jatiluhur masih dalam batas aman," kata Sekretaris Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur Nandang Munandar, kepada Antara, di Purwakarta, Senin.
Ia menyampaikan, banjir yang terjadi di sembilan kecamatan sekitar Karawang itu akibat besarnya aliran sungai lokal di bawah Bendungan Jatiluhur.
Menurut dia, Bendungan Jatiluhur tidak memiliki pintu yang dibuka-tutup untuk melepas banjir. Seluruh debit air dikeluarkan melalui pembangkit listrik (PLTA).
"Saat ini TMA (Tinggi Muka Air) Waduk Jatiluhur masih di bawah normal, yaitu + 96,60 mdpl (normal + 107,00 mdpl) atau 10,4 m di bawah normal," kata dia.
Dikatakannya, air keluar dari Bendungan Jatiluhur hanya 93 m3/detik, dimana debit banjir berasal dari Sungai Cikao tercatat sebesar 223,82 m3/detik.
Untuk puncak limpasan Cibeet 681 m3/detik menuju aliran ke wilayah Karawang yang berada di hilir/bawah Bendungan Jatiluhur.
"Sungai Cikao masuk ke dalam aliran Sungai Citarum (di Desa Cikao, Kecamatan Jatiluhur). Selanjutnya Sungai Citarum bertemu dengan Sungai Cibeet di wilayah Karawang," kata dia.
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap berita palsu yang telah diembuskan orang-orang yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Artikel tersebut menyebut, daya tampungan Bendungan Jatiluhur masih dalam status aman dan Tinggi Muka Air (TMA) Waduk Jatiluhur di bawah normal.
Â
Advertisement
Kesimpulan
Kabar tentang air meluap di Bendung Walahar ternyata tidak benar. Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur menyatakan, informasi yang menyebutkan Bendung Walahar meluap dan kapasitas air Bendungan Jatiluhur penuh merupakan berita palsu atau hoaks.
Narasi yang disebarkan akun Facebook Sari Yuliani Gunawan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement