Liputan6.com, Jakarta- Viral di jejaring sosial WhatsApp tentang sindikat baru menguras rekening tabungan, menggunakan media stiker Call Mandiri yang mencantumkan nomor telepon 02133131777 dengan ditempelkan pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Berikut kabar viral tersebut.
"🏧 INFO dari Bank Indonesia:
Advertisement
Apabila anda punya rekening BANK
MANDIRI, BANK BRI, BANK BNI,
BANK BCA, dan ingin ambil uang
di ATM, sedangkan di ATM ada
stiker Call Mandiri dgn No, Telp *02133131777*, jangan masukkan
kartu ATM anda.
Cabut stiker itu, karena stiker itu
dapat merekam PIN anda juga berisi
program untuk menguras saldo
rekening dlm mesin ATM.
Mohon disebarkan ke teman² &
family, Itu adalah sindikat baru di
Jakarta, Jogja, Surabaya dan Medan.
Sudah banyak korban...
semoga bermanfaat...!
Ini info dari pejabat BI Jakarta.
Info ini valid karena hari ini terjadi
kegaduhan di RSCM Jakarta, banyak
pegawai dan dokter RSCM rekening
mandiri ditarik dalam jumlah besar
padahal mereka tdk bertransaksi.
Akhirnya Bank Mandiri mengganti mesin ATM tsb... berita ini ada di
Liputan 6 SCTV tadi malam (mohon
di perhatikan). infokan ke teman, saudara, dll.."
🙏 * PEDULI sesama * 🙏"
Benarkah ada sindikat baru menguras rekening tabungan dengan menggunakan stiker Call Center Bank Mandiri di ATM? Simak penelurusan Fakta Liputan6.com.
Penelurusan Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar viral tersebut dengan menghubungi Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rully Setiawan.
Rully menyatakan, kabar tentang sindikat baru menguras rekening tabungan dengan menggunakan stiker Call Center Bank Mandiri di ATM tidak benar.
"Ini sudah berulang hoax-nya," kata Rully saat berbincang dengan Liputan6.com.
Menurut Rully, hoaks tentang sindikat baru menguras rekening tabungan dengan menggunakan stiker Call Center Bank Mandiri di ATM, terulang sejak 2016.
"Dari tahun 2016,2018. Tapi berita hoax-nya sama" tuturnya.
Cek Fakta Liputan6.com kemudian menelusuri kabar sidikat baru menguras rekening tabungan dengan stikel call center mandiri, dengan Goole Search.
Pencarian tersebut mengarah pada artikel berjudul "Stiker Call Center di Mesin ATM Bisa Rekam PIN untuk Kuras Saldo Tabungan?" yang dimuat situs news.detik.com, pada 18 Oktober 2016.
Berikut isinya.
"Investigasi:
detikcom mengkonfirmasi kebenaran informasi ini ke Bank Indonesia (BI) sebab dalam pesan itu disebutkan sumber informasi berasal dari pejabat BI Jakarta. Hasilnya kabar tersebut tidak benar.
"Itu hoax," kata Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI, Andiwiana S saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (18/10/2016).
Andiwiana mengatakan kabar tersebut sudah ada sejak lama. Namun pesan tersebut muncul kembali.
"Itu broadcast sudah dari dua tahun lalu," katanya.
Masyarakat diharap tidak mudah percaya pada informasi yang belum jelas kebenarannya. Lebih baik memastikan kebenaran informasi terlebih dahulu baru kemudian menyebarkannya daripada menyebabkan informasi tetapi info tersebut tidak benar.
Kesimpulan:
Kabar soal stiker call Mandiri 02133131777 yang tercantum di mesin ATM yang bisa membaca kode untuk menguras rekening adalah tidak benar atau hoax."
Artikel tersebut menunjukan, kabar hoaks tentang sindikat baru menguras rekening tabungan dengan menggunakan stiker Call Center Bank Mandiri ditempel di ATM telah berlangsung.
Advertisement
Kesimpulan
Kabar tentang sindikat baru menguras rekening tabungan dengan menggunakan stiker Call Center Bank Mandiri ditempel di ATM tidak benar. Kabar hoaks tersebut pernah viral pada 2016.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement