Sukses

Cek Fakta: Chloroquine Ampuh Obati Virus Corona Covid-19, Benarkah?

Viral kabar yang menyebut bahwa obat malaria, chloroquine bisa digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan Virus Corona baru (Covid19) atau Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Viral kabar yang mengklaim obat malaria chloroquine bisa digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan Virus Corona baru (Covid19). Kabar ini beredar di media sosial. Salah satunya diunggah akun Facebook Epasuanti Car, pada 18 Maret 2020.

Akun tersebut mengunggah gambar obat chloroquine, kemudian diberi keterangan sebagai berikut.

"Kabar gembira dan Titik terang untuk Obat Virus Carona..👍👍,"

Unggahan akun Facebook Epasuanti Car tersebut telah 680 kali dibagikan warganet.

Benarkah chloroquine bisa mengobati Covid19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

KOREKSI: Artikel ini telah mengalami koreksi di bagian judul dan kesimpulan. Kami mohon maaf atas ketidakakuratan tersebut.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek fakta Liputan6.com menelusuri klaim chloroquine sebagai obat untuk menyembuhkan virus corona atau Covid-19. Penelusuran dilakukan menggunakan Google Search dengan kata kunci 'chloroquine, covid 19'.

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Chloroquine has not been approved as a treatment for COVID-19" yang dimuat situs factcheck.afp.com pada 9 Maret 2020.

Berikut isinya:

In a press conference on February 20, Janet Diaz, head of clinical care within the WHO Emergencies Programme, said that “for chloroquine, there is no proof that that is an effective treatment at this time.”

At the time of writing, the World Health Organization (WHO) states that “to date, there is no vaccine and no specific antiviral medicine to prevent or treat COVID-2019”.

Berikut terjemahanya:

Dalam sebuah konferensi pers pada 20 Februari, Kepala Perawatan Klinis Program Keadaan Darurat WHO , Janet Diaz mengatakan, chloroquine belum terbukti efektif mengobati Covid-19.

"Chloroquine, belum ada bukti bahwa itu adalah obat yang efektif saat ini," kata Janet Diaz.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa "sampai saat ini, tidak ada vaksin dan tidak ada obat antivirus khusus untuk mencegah atau mengobati COVID-2019".

Penelusuran yang dilakukan situs factcheck.afp.com menyebut, chloroquine belum terbukti efektif menyebuhkan dan mencegah Covid-19.

Dalam artikel berjudul, Mengenal Avigan dan Chloroquine, Obat yang Dipesan Jokowi untuk COVID-19 yang dimuat situs Liputan6.com, pada 20 Maret 2020 dijelaskan mengenai apa itu Chloroquine. 

Berikut isinya.

"Chloroquine merupakan obat anti malaria yang telah digunakan selama sekitar 70 tahun. Obat ini merupakan kandidat potensial untuk obat SARS-CoV-2, atau yang lebih kita kenal dengan virus corona, virus penyebab Covid-19.

Obat ini tampaknya dapat memblokir virus dengan mengikat diri ke sel manusia dan masuk untuk mereplikasi. Obat ini juga merangsang kekebalan tubuh.

Pada 4 Februari, sebuah studi di Guangdong, China, melaporkan bahwa chloroquine efektif dalam memerangi virus corona.

Para dokter di Marseille, bagian selatan Prancis mengklaim pasien berhasil diobati dengan obat malaria chloroquine. Pada sebuah studi, 20 dari 36 pasien diberikan obat tersebut. Setelah 6 hari, 70% pasien tersebut dinyatakan sembuh, virus tidak lagi ada di sampel darah, dibandingkan 12,5% pasien grup kontrol.

Dokter di Australia dan China juga telah melihat hasil yang menjanjikan dari chloroquine dan berharap bisa memulai uji coba dalam beberapa minggu ke depan."

 Artikel Liputan6.com tersebut menyatakan, chloroquine merupakan kandidat potensial untuk obat SARS-CoV-2, atau yang lebih kita kenal dengan virus corona, virus penyebab Covid-19. Pada sebuah studi, 20 dari 36 pasien diberikan obat tersebut. Setelah 6 hari, 70 persen pasien tersebut dinyatakan sembuh.

Situs Health Analytics Asia, dalam artikel berjudul, Efficacy of Chloroquine in treatment of COVID-19 is still underway membantah klaim di media sosial dan grup-grup WhatsApp yang menyebut bahwa Chloroquine Phosphate adalah obat nomor satu untuk menyembuhkan COVID-19.

"Klaim tersebut belum terbukti secara ilmiah, obat yang dimaksud, Cloroquine Phosphate biasanya diresepkan untuk mengobati malaria," kata Dr Debanjan Banerjee, dari NIMHANS, Bengaluru, India.

Sementara, artikel berjudul, Remdesivir and chloroquine effectively inhibit the recently emerged novel coronavirus (2019-nCOV) in vitro, yang dipublikasikan situs jurnal ilmiah Nature pada 4 Februari 2020 menyoroti efektifitas chloroquine sangat efektif dalam mengendalikan infeksi 2019-nCOV, namun dalam kondisi 'in vitro', atau hanya dalam kondisi yang terkendali.

"Karena senyawa ini telah digunakan pada pasien manusia dengan rekam jejak keamanan dan terbukti efektif melawan berbagai penyakit, kami menyarankan agar obat itu dievaluasi untuk diberikan pada pasien (manusia) yang terinfeksi virus corona baru," demikian dikutip dari Nature.

Sementara, dalam artikel berjudul, Chloroquine May Fight Covid-19—and Silicon Valley’s Into It, disebutkan bahwa Chloroquine berpotensi digunakan melawan COVID-19. 

Namun, ada hal penting yang belum didapatkan: uji klinis untuk membuktikan keberhasilannya. 

UPDATE dari Pihak Pemerintah

Sebelumnya, pada 20 Maret 2020, Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah telah memesan dua juta Avigan dan menyiapkan tiga juta Chloroquine yang akan diresepkan oleh dokter kepada pasien COVID-19 apabila diperlukan. Hal tersebut berdasarkan hasil riset dan pengalaman beberapa negara lain.

Terkait polemik chloroquine sebagai obat COVID-19, pemerintah memberikan penjelasan dalam artikel berjudul, [BERITA] Perkembangan Chloroquine Untuk Obat COVID-19 yang diunggah di situs www.covid19.go.id.

 

UPDATE: Isi artikel ini telah diubah, dengan menambahkan artikel dari situs Health Analytics Asia, Nature.com, dan keterangan pihak pemerintah dari situs www.covid19.go.id.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim Chloroquine bisa menyembuhkan COVID-19 belum terbukti. Belum ada uji klinis yang membuktikan keberhasilannya. 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

 

Data: Eka M

Video Terkini