Sukses

Cek Fakta: Foto Dokter yang Menatap Anaknya dari Jauh Berasal dari Malaysia

Beredar foto seorang pria, mengenakan masker, menatap dua anak kecil dari kejauhan. Sosok itu diklaim sebagai Dokter Hadio yang meninggal di tengah wabah COVID-19. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Foto ini beredar di tengah wabah COVID-19 yang sedang terjadi. Menunjukkan seorang pria, mengenakan masker, berdiri dekat pagar.  Ia menatap dua anak kecil yang berada di muka rumah. 

Sosok tersebut diklaim sebagai Dokter Hadio Ali Khazatsin yang wafat dunia di tengah wabah COVID-19. Foto itu viral di media sosial, salah satunya yang diunggah akun Facebook Birgaldo Sinaga pada Senin 23 Maret 2020 lalu. 

Akun Facebook Birgaldo Sinaga kemudian mengaitkan foto tersebut dengan momen terakhir dokter Hadio sebelum wafat, perpisahan terakhir dengan kedua anaknya. Berikut narasinya:

THE LAST MOMENT DOKTER HADIO

Oleh: Birgaldo Sinaga

Saya bergidik mendapat kiriman foto pertemuan terakhir dokter Hadio dengan dua anaknya yang masih kecil dan istrinya yang masih mengandung.

Dokter Hadio Ali Khazatsin, seorang neurolog bertugas di RS Priemier Bintaro. Dua minggu lalu, banyak pasien terpapar Virus Corona masuk rumah sakit.

Dokter Hadio turun tangan ikut menyelamatkan para penderita Covid 19.

Sayangnya beberapa hari setelah menangani pasien, Dokter Hadio positif terpapar Covid 19. Ia dikarantina. Ia diisolasi di RS Persahabatan.

Kerinduan yang membuncah pada anak istrinya tak tertahankan. Ia meminta izin pulang. Hanya untuk melihat dua buah hati dan istrinya yang masih mengandung.

Dokter Hadio tahu ia tidak boleh dekat dengan anak istrinya. Sesampai di depan pagar kayu berwarna coklat rumahnya, Dokter Hadio menelepon istrinya.

Ia mengabarkan sudah tiba di depan rumah. Ia meminta anak istrinya keluar rumah. Tapi ia meminta mereka tetap di teras depan pintu. Tidak boleh keluar.

Kedua anaknya berteriak kegirangan. Sudah lama buah hatinya ini ditinggal ayahnya.

Kedua bocah kecil itu patuh pada perintah ayahnya. Mereka tetap berdiri di depan teras. Istrinya juga demikian.

Di depan pagar pintu, dokter Hadio berdiri dengan kedua tangan di belakang.

Mulutnya terbungkus masker.Dari jarak 5 meter, ayah, ibu dan dua anak ini saling tatap. Tanpa suara. Hanya mata saling berbicara.

"Duhai..anak-anakku dan istriku...papa sangat mencintai kalian. Bersabar dan kuat ya", batin dokter Hadio berbisik.

Dua anaknya hanya bisa memandang dari jauh. Mereka belum mengerti apa yang terjadi. Mereka belum mengerti mengapa ayahnya tidak berlari menyambut dan menggendong mereka.

Istri dokter Hadio punya firasat. Ia dengan cepat mengabadikan momen tak terlupakan ini. Ia mengambil hape. Memotret seketika. Dan ini menjadi momen terakhir pertemuan mereka.

"Selamat tinggal sayang..jaga anak2 kita ya sayang. I love you", ujar dokter Hadio lirih sambil melambaikan tangannya.

Dokter Hadio masuk mobil berwarna biru tua. Di dalam mobil batinnya bergolak. Mengharu biru.

Mata saya berkaca-kaca saat melihat foto ini. Really sad.

Dokter Hadio selamat jalan ya...Kami semua mencintai dan mendoakan dokter yang terbaik..

Love you dokter...

Mari semua man teman..jangan kita sia2kan perjuangan dan pengorbanan dokter Hadio. Kita ikuti dengan disiplin seruan Presiden Jokowi social distancing..stay safe.

Salam perjuangan penuh cinta

Birgaldo Sinaga

Konten yang diunggah akun Facebook Birgaldo Sinaga telah 1.300 kali dibagikan dan mendapat 526 komentar warganet.

 

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kebenaran klaim foto terakhir dokter Hadio yang diunggah akun Facebook Birgaldo Sinaga.

Liputan6.com menemukan foto identik dengan yang diunggah akun Facebook Birgaldo Sinaga. Foto tersebut diunggah situs majalahpama.my dengan judul artike "Takut Bawa Balik Virus Conid-19, Dokter Ni Tak Mau Masuk Rumah. Tengok Anak Dari Jauh".

Berikut isinya:

Bukan semua orang dapat bersama keluarga ketika tempoh Perintah Kawalan Pergerakan (PKP). Ada yang berpisah dengan keluarga kerana tuntutan kerja yang memerlukan khidmat mereka demi keselamatan negara. Paing terkesan, pengorbanan frontliners kita yang bekerja tanpa henti dengan risiko dijangkiti Covid-19 ini.

Seperti yang dikongsikan oleh Ahmad Effendy Zailanudin, beliau telah memuatnaik sebuah foto yang menceritakan tentang pengorbanan sepupunya yang bekerja sebagai seorang doktor:

Ikuti perkongsian beliau ini.

Gambar ini. Beliau cousin aku. He's a doctor.

Dia juga punya keluarga. Punya anak2 yang rindukan dia.

Khidmatnya diperukan semasa Negara dalam keadaan masih dibelenggu wabak Covid19.

Begini cara dia berjumpa anak2. Dari jarak jauh.

Aku pun seorang ayah. Aku terkesan bila tengok gambar ini.

Ada perasaan dia..Perasaan anak2 dia.

Buat rakan2 FB, tolong lah. Ikut apa arahan yang dikeluarkan. Fikirkanlah perasaan orang lain. Kita Bersyukur sebab boleh duduk dengan keluarga di rumah. Main dengan anak2.

Kerana itu aku lantan bersuara bila ada pihak yang keras kepala. Tidak mengikuti arahan. Sebab perbuatan bodoh mereka ini, boleh menyusahkan orang lain.

Fikirkanah. Semoga Allah melindungi kesemua frontliner yang bertugas.

"Ya Allah permudahkan segala urusan mereka. Lindungi mereka dari sebarang mudarat. Berilah mereka kekuatan untuk terus berkhidmat." Bukan mudah untuk berada dalam situasi mereka. Mental dan fizika perlu terus kuat, dalam kerinduan kepada keluarga. Marilah sama-sama kita mendoakan agar mereka diberi sebanyak-banyak kekuatan untuk menempuh ujian ini.

Foto dan postingan tersebut awalnya ada di akun Facebook Ahmad Effendy Zailanudin. Namun belakangan dihapus.  Foto dan penjelasan serupa juga dimuat situs keluarga.my.

Selain itu, di kolom komentar ada warganet yang meluruskan informasi tersebut. Menurutnya, foto itu bukan dr Hadio dan anak-anaknya.

"Itu bukan foto alm. Dr Hadio dan anaknya. Pertama, kedua anak alm. perempuan. Kedua, pihak manajemen RSPB sdh memberikan konfirmasi bahwa alm. tidak turun tangan merawat pasien covid 19. Spesialisasinya memang tdk termasuk spesialisasi di lini terdepan penanganan covid 19. Ketiga, rumahnya tidak seperti itu. Sebaiknya direvisi postingannya. Khawatir ada yg copas/reshare, padahal tidak benar. Afwan," tulis seorang warganet.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Foto yang diklaim pertemuan terakhir Dokter Hadio dengan dua anaknya tidak didukung bukti kuat. Kabar dari Negeri Jiran menyebut, pria yang juga dilaporkan berprofesi sebagai dokter itu adalah warga Malaysia. 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

 

Data: Eka M

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Cek Fakta

Video Terkini