Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Umat Islam di China Bebas dari Infeksi Corona COVID-19

Beredar kabar tidak ada umat islam di China yang terinfeksi virus corona COVID-19. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang umat islam di China yang tidak terinfeksi virus corona COVID-19 beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Pengagum Rasulullah Saw pada 17 April 2020.

Akun Facebook Pengagum Rasulullah Saw mengklaim bahwa tidak ada umat islam di China yang terjangkit virus corona COVID-19.

"Jangan takut kepada Corona

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh, wahai pembaca yang dirahmati Allah SWT tolong bangkit lah dari ketakutan muSekarang seluruh dunia masih di teror oleh makhluk ciptaan Allah yang paling remeh, paling kecil, yaitu Corona. Ratusan mungkin ribuan orang yang takut dengan virus ini,apakah anda termasuk golongannya? Alhamdulillah, saya tidak takut dengan itu dan seharusnya anda juga tidak sepantasnya takut dengan itu, karena itu makhluk.!Ingat saudara ku...

"Makhluk tidak kuasaAllah lah maha kuasa"

Ibarat kita sedang di kejar anjing galak yang hendak menggigit kita, tidak perlu takut dan cemas cari kayu dan batu untuk mengusirnya. Tapi panggil lah si pemilik anjing tersebut pasti dia akan menuruti perintah majikannya

Dari ilustrasi tersebut kita dapat menyimpulkan, jangan takut dan khawatir bagaimana mau mengusir #Covid_19 , tapi mengadu lah kepada Allah dengan do'a dan taubat yang sesungguhnya...

Disini kita dilihat kualitas iman kita, disini juga Allah ingin melihat seberapa kuat iman kita. Dulu sebelum wabah penyakit ini datang, semua boleh koar-koar kesana-kemari , tapi setelah Allah uji dengan Corona saja banyak yang sudah roboh imannya, apalagi nanti jika Allah sudah menguji dengan Dajjal?

Anda muslim? Buka Masker pasang sorban!

Anda muslimah? Buka Masker pasang cadar! Allah itu gak butuh orang muslim munafik,dan yang masih lemah imannya, apalagi tukang penyebar fitnah, orang kena penyakit B di bilangnya C,dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan.

Masya Allah...Pemerintah boleh cegah itu penyebaran itu virus Corona, Dokter boleh periksa itu orang satu persatu yang di curigai terjangkit virus Corona, tapi kenapa polisi juga banyak tutup itu masjid - masjid , mentang-mentang pemerintah punya kuasa terus seenaknya menyalahgunakannya, pernahkah mereka berfikir jika Allah sudah datangkan bencana alam/suatu azab apa mereka bisa mencegahnya?Apa mereka lupa? Tragedi Tsunami di Aceh dan Gempa bumi di Palu itu gimana? Sudah sangat nyata! Semua disapu rata, diratakan dengan tanah itu kecuali Masjid,itu lah kuasa Allah...

Lihat lah,di Cina Adalah tempat pertama dan tersadis yang terkena dampak virus Corona.

Apa ummat Islam yang disana itu ada yang terjangkit? Sekali-kali tidak, malah mereka yang non muslim berbondong-bondong masuk masjid dan melakukan sholat alasannya untuk menyelamatkan diriAllah SWT berfirman:

مَا كَا نَ لِلْمُشْرِكِيْنَ اَنْ يَّعْمُرُوْا مَسٰجِدَ اللّٰهِ شٰهِدِيْنَ عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ بِا لْـكُفْرِ ۗ اُولٰٓئِكَ حَبِطَتْ اَعْمَا لُهُمْ ۚ وَ فِى النَّا رِ هُمْ خٰلِدُوْنَ"

Tidaklah pantas orang-orang musyrik memakmurkan masjid Allah, padahal mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Mereka itu sia-sia amalnya, dan mereka kekal di dalam neraka."(QS. At-Taubah 9: Ayat 17)

اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ فَعَسٰۤى اُولٰٓئِكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ

"Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk."(QS. At-Taubah 9: Ayat 18)

Apabila ada muslim jika tidak sholat Jum'at dan tidak mengajak/menegur untuk melaksanakan sholat Jum'at, Apakah masih pantas disebut muslim?Perhatikan sabda Rasulullah Saw, bahwasanya siapa yang meninggal kan sholat Jum'at (bagi pria muslim) selama 3x maka dia sudah keluar dari Islam.

Jika anda beralasan takut Corona atau takut himbauan dari pemerintah,itu bukan suatu yang termasuk syari'at Islam.

Orang takut kepada Makhluk kok, apabila anda tidak mengerjakan perintah Allah apa anda mau mati kafir? untuk apa takut kepada sesama makhluk ciptaan Allah?

إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman [Ali Imrân/3:175]

فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا

Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. [al-Mâidah/5:44]

Orang yang memiliki rasa takut seperti yang disebutkan di atas, dijanjikan oleh Allâh Azza wa Jalla ganjaran yang besar dalam banyak ayat. Diantaranya firman Allâh Azza wa Jalla :

وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ ﴿٤٦﴾ فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿٤٧﴾ ذَوَاتَا أَفْنَانٍ

Orang yang takut pada Allâh akan mendapatkan dua surga. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Kedua syurga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan [ar-Rahmân/55:46-48]

Terbukti lah !Janji pemerintah belum pastiJanji Allah dan Rasul-nya itu sudah pastidalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَوْ يَعْلَمُ الْمُؤمِنُ مَا عِنْدَ الله مِنَ العُقُوبَةِ ، مَا طَمِعَ بِجَنَّتِهِ أَحَدٌ ، وَلَوْ يَعْلَمُ الكَافِرُ مَا عِنْدَ الله مِنَ الرَّحْمَةِ ، مَا قَنَطَ مِنْ جَنَّتِهِ أحَدٌ

Seandainya seorang Mukmin mengetahui adzab yang ada di sisi Allâh, niscaya tidak ada seorang pun yang akan terlalu berambisi untuk meraih surga-Nya. Dan seandainya orang kafir mengetahui kasih saying Allâh, niscaya tidak ada seorang pun yang akan berputus asa dari meraih surga-Nya [HR. Muslim]

Rasulullah Saw,panutan kita yang sebenar-benarnya telah memerintahkan kita untuk takut kepada Allah SWT, diantara 3 sabdanya:

1. Barangsiapa takut kepada Allah, maka Allah menjadikan segala sesuatu takut kepadanya. Barangsiapa tidak takut kepada Allah, maka Allah menjadikannya takut kepada segala sesuatu. (HR. Al-Baihaqi)

2. Dua mata yang diharamkan dari api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang menjaga serta mengawasi Islam dan umatnya dari (gangguan) kaum kafir. (HR. Bukhari)

3. Puncak kebijaksanaan ialah takut kepada Allah. Sebaik-baik yang tertanam dalam hati adalah keyakinan. Keragu-raguan (dalam beriman) termasuk kekufuran. Kepemudaan termasuk kelompok kegilaan (radikal). Orang bahagia adalah yang dapat mengambil pelajaran dari (peristiwa) orang lain, dan orang yang sengsara ialah yang sengsara sejak dalam kandungan ibunya. Tiap perkara yang akan datang adalah dekat. (HR. Al-Baihaqi)

Sekarang tinggal pilih, anda ingin tetap berpihak kepada perintah dzalim itu atau ikut perintah dari Baginda Rasulullah SawPernahkan anda membaca kisah-kisah para sahabat Rasulullah Saw?

Padahal dulu para sahabat Radiallahu Anhum sangat mendambakan mati syahid,mati dalam keadaan menegakkan perintah Allah dan Rasul-nya iniMereka rela berkorban harta dan jiwanya untuk menyampaikan agama kepada kita, lantas apakah kita tega sampai hati menyia-nyiakan usaha yang mulia ini?

Wahai saudaraku, bangkit lah!Kobarkan api-api semangat di hati muUntuk meneruskan perjuangan yang dirahmati Allah iniMari bersama-sama menegakkan agama Islam ini . اَللّٰهُ اَكْبَرْ" tulis akun Facebook Pengagum Rasulullah Saw.

Konten yang diunggah akun Facebook Pengagum Rasulullah Saw telah 235 kali dibagikan dan mendapat 161 komentar warganet.

 

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang umat Islam di China tidak ada yang terinfeksi virus corona. Penelusuran dilakukan dengan melakukan pencarian di daerah di China yang banyak dihuni warga muslim.

Berdasarkan informasi dari Wikipedia, warga muslim China terbanyak di Xinjiang. Selain itu terdapat daerah lainnya yang juga dihuni warga muslim China, yakni Ningxia, Gansu, dan Qinghai.

Liputan6.com kemudian melihat sebaran virus corona COVID-19 lewat Center for Systems Science and Engineering (CSSE) yang dimuat situs Johns Hopkins University. Hingga Selasa (21/4/2020), kasus positif dan kematian juga dilaporkan terjadi di wilayah itu. 

Gambar Tangkapan Layar Data Penyebaran COVID-19 di Situs Johns Hopkins University

Di Xinjiang terdapat 76 kasus dan 3 orang meninggal dunia akibat COVID-19. Lalu di Gansu tercatat 139 kasus dan 2 meninggal dunia karena COVID-19.

Sedangkan di Ningxia dan Qinghai terdapat 75 dan 18 orang dinyatakan positif COVID-19. Sementara di dua daerah tersebut belum terdapat korban meninggal dunia.

Liputan6.com juga menelusuri dengan memasukkan kata kunci "muslim china coronavirus". Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai warga muslim di China di tengah wabah corona COVID-19.

Satu di antaranya artikel "Xinjiang Returns to Work, but Coronavirus Worries Linger in China" yang ditayangkan situs nytimes.com pada 30 Maret 2020.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa pemerintah Xinjiang, wilayah dengan 24,5 juta warga, secara resmi memiliki 76 kasus virus corona dan tiga kematian. Namun warga Uighur yang tinggal di luar negeri mengkhawatirkan nasib saudaranya yang ditahan di kamp-kamp indoktrinasi.

Terkait klaim bahwa warga non-muslim di China berbondong-bondong masuk masjid dan melakukan salat pernah dibantah dalam artikel berjudul Cek Fakta: Video Saking Takutnya Virus Corona Orang-Orang China Ikut Salat, Faktanya?.

 

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim yang menyebut tidak ada warga muslim di China yang terinfeksi virus corona COVID-19 tak didasari bukti sahih.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.