Liputan6.com, Jakarta - Viral klaim soal kemunculan dukhan dan suara dasyat pada pertengahan atau 15 Ramadan 1441 H yang jatuh, pada Jumat 8 Mei 2020.
Kabar tersebut merupakan unggahan akun Facebook Rahma Rumatela, pada 4 Mei 2020.
Berikut isinya:
Advertisement
"Terjadinya dukhan😱 😱( kabut ) 😫😯Bulan 5 tgl 8 hari jum'at 2020 15 ramadhan pada pertengahan puasa akan terjadinya bala yg jelas bala yg di turunkan oleh allah dari atas langit . Kalau tak percaya buka " al- Qur'an " yg artinya ." maka tunggulah langit membawa asab yg nyata " ( Q .s . AD - Dukhan ayat 10 ) .Kami sudah siap menunggu bala yg di turunkan oleh allah .Kami tlh melafaikan sedikit do'a waktu tibanya kejadian tersebut .* Do'a nya *Subahanal kuddus 3xRabbunal kuddus 3xIaa ilaha illa anta subhanaka Inni kuntu minazzalimin .
Do'a ini dibacakan ketika bala akan tiba ,,, ketika bala tiba , masuklah ke dlm rmh , tutup pintu dan jendela supaya asab yg jatuh dri langit gk masuk ke dlm rmh , lalu berhadap ke kiblat , sujut , tutup telinga , lalu berselimut dan baca ayat yg di atas .
Kalo km ingin menolong umat islam kirimlah ke semua org ,,, klo km bener2 umat islam pasti kamu krm ke semua org ,, banyak orang yg baca lebih baik .. semoga kerena ada nya teks ini bisa menolong org islam " ammiin "
Allahuwalam...🙏 🙏"
Akun Facebook Rangga Lawe juga menyebarkan informasi serupa dengan kemasan video yang diunggah pada 5 Mei 2020.
Berikut narasi dalam video tersebut:
"Ramadhan di tahun ini kita akan mendapati tanggal 15 Ramadhan jatuh pada malam Jum'at. Mari kita renungkan hadits berikut ini: Rasullullah bersabda:
Apabila telah terdengar suara dahsyat dibulan Ramadhan, maka akan terjadi huru-hara di bulan Syawal, semua suku akan saling berselisih dibulan Dzul-Qa'dah, dan akan terjadi pertumpahan darah di bulan Dzul-Hijjah dan bulan Muharram. Dan Manusia akan banyak yang terbunuh.
Nabi menyebutkan hal tersebut sebanyak tiga kali.Para sahabt pun bertanya:
Suara keras apakah itu wahai Rasulallah?
Beliau menjawab, suara keras yang terjadi dipertengahan bulan Ramadhan, pasa malam Jum'at, suara dasyat itu mengagetkan ora-orang yang sedang tertidur, meniadakan orang yang berdiri terjatuh.
Para wanita-wanita terhempas keluar dari kamarnya, pada malam Jum'at ditahun tersebut banyak terjadi gempa bumi.
Jika kalian telah melaksanakan shlat Subuh dihari Jumat pada pertengahan Ramadhan tersebut, masuklah kalian ke dalam rumah-rumah kalian, tutuplah pintu-pintunya.
Tutuplah lubang-lubangnya, lindungi diri kalian dengan selimut, tutuplah telinga kalian. Jika kalian merasakan adanya suara yang dahasyat, maka sujudlah kepada Allah dan ucapkanlah:
Subahanal Quddus,Subahanal Quddus, Subahanal Quddus
Barang siapa yang melakukannya niscaya akan selamatm dan yang tidak melakukannya niscaya akan binasah.
Hadits ini diriwayatkan oleh Nu'aim bin Hammad di dalam kitabnya al-Fitan dan lainya.
Kapan hal ini akan terjadi apakah malam Jum'at tanggal 15 Ramadhan esok??
hanya Allah yang mengetahui"
Benarkah suara keras dan kabut tebal akan muncul pada Jumat pertengahan Ramadan? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim kabut tebal dan suara keras akan muncul, pada Jumat pertengahan Ramadan, menggunakan Google Search dengan kata kunci "suara keras pertengahan Ramadhan". Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "UAS Jelaskan Hadis Prahara 15 Ramadhan" yang dimuat situs republika.co.id, pada 2 Mei 2020.
Dalam artikel tersebut Ustaz Abdul Somad (UAS) memberikan penjelasan, kabar tersebut merupakan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Abdillah al-Hakim terdapat dalam Kitab al-Fitan karya Nu'aim ibn Hamad. Hadis yang sama juga dapat ditemukan dalam kitab Akhbar Ashbahan.
Hadis itu memang menyebutkan, pada tanggal 15 Ramadan malam Jumat, akan terjadi suara keras yang mengejutkan. Suara atau tiupan itu akan membangunkan orang-orang yang tertidur, mengejutkan orang yang terjaga, membuat para perempuan keluar dari tempat pingitannya.
Hadis itu juga menyatakan, pada tanggal itu akan terjadi banyak gempa bumi.
Para pakar hadis dari masa-masa silam pun sudah memberikan komentarnya. UAS mencontohkan, Imam al-'Uqaili dalam kitab ad-Dhu'afa' al-Kabir, Juz IV, halaman 52 mengatakan, hadis tersebut tidak ada dasar sanadnya dari periwayat yang tepercaya (tsiqah). Hadis itu tidak pula dari riwayat yang kuat.
Imam Ibnu al-Jauzi berkata dalam Kitab al-Maudhu'at Juz III, halaman 191, hadis itu hadis palsu. Begitu pula menurut Imam ad-Dzahabi, hadis itu hadis palsu.
Kesimpulannya, hadis mengenai huru-hara pada pertengahan Ramadhan adalah hadis yang palsu. Oleh karena itu, hadis itu tak bisa dijadikan sebagai hujjah.
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Viral Isu Kiamat pada 15 Ramadan, Peneliti LAPAN Ingatkan Keesaan Allah" dimuat situs liputan6.com, pada 5 Mei 2020.
Dalam artikel tersebut, Abdul Rachman, peneliti sains antariksa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), kepada Liputan6.com mengatakan bahwa tidak ada dalil agama yang mengindikasikan bahwa ad-dukhan akan terjadi pada 15 Ramadan kali ini.
"Hadis yang dijadikan dalil dukhan pada 15 Ramadan adalah hadis palsu. Lagipula, berdasarkan pengamatan dan permodelan asteroid dan komet tidak ada indikasi bahwa akan ada tabrakan dengan Bumi dalam waktu dekat ini, bahkan hingga 100 tahun ke depan," ujarnya.
Meski demikian, sebagai umat beriman, peneliti yang kini tinggal di Bern, Swiss, ini mengatakan bawah benda-benda langit dan seluruh alam semesta adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang dengan memahaminya hendaknya menjadikan kita lebih dekat terhadap Allah SWT.
Abdul Rachman, yang sedang menempuh studi doktoral di Jurusan Astronomi, University of Bern, menegaskan bahwa benda langit seperti meteor memang bisa mengakibatkan kerusakan di permukaan Bumi dari skala kecil hingga besar, bahkan mengakibatkan kepunahan global.
"Ini bisa terjadi kapan saja, maka kita sebagai orang beriman harus bersiap menghadapinya," kata Abdul Rahman.
Advertisement
Kesimpulan
Kabar kabut tebal dan suara keras akan muncul, pada Jumat pertengahan Ramadan bersumber dari hadis yang lemah, bahkan sebagian ulama menyebutnya sebagai hadis palsu.
Dari sisi ilmu astronomi, berdasarkan pengamatan dan permodelan asteroid dan komet tidak ada indikasi bahwa akan ada tabrakan dengan Bumi dalam waktu dekat ini, bahkan hingga 100 tahun ke depan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement