Sukses

Cek Fakta: Petugas Dalam Video ini Bukan PKI yang Menyamar Sebagai Dokter

Beredar video yang isinya diklaim sebagai anggota PKI menyamar menggunakan pakaian hazmat, simak faktanya.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar video yang mengklaim anggota PKI menyamar sebagai dokter mengenakan baju hazmat untuk melindungi diri dari virus corona baru (Covid-19).

Video tersebut diunggah akun Facebook Yongky Yanto, pada 4 Mei 2020.

Dalam akun tersebut sejumlah orang mengenakan APD menarik seorang perempuan dari dalam ruangan, perempuan tersebut meronta. Dalam video juga terlihat sejumlah orang mengenakan seragam loreng.

Pada video yang diunggah dan dibagikan ke grup KONTRA INTELEJEN, akun Facebook Yongky Yanto memberikan keterangan sebagai berikut:

"Jangan 2 ini bukan dokter ato bidan.. ini pki nyamar sebagai dokter... aparat yg menyaksikan kejadian ini hanya diam .. mereka smua ngak punya hati"

Benarkah dalam video tersebut anggota PKI menyamar sebagai dokter? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video anggota PKI menyamar sebagai dokter, menggunakan Google Image. Penelusuran Klaim Video  PKI yang Menyamar Sebagai Dokter

Hasil penelusuran menunjukan gambar yang identik dengan video klaim, gambar tersebut merupakan video yanng sama diunggah akun Facebook Mujahidin moja.

Pada unggahan video tersebut diberikan keterangan sebagai berikut:

"Petugas Ber-APD Seret istri Jenazah, yang meninggal di duga Covid19 di Rumah skit Siloam Makassar.."

Cek Fakta Liputan6.com menjadikan keterangan video tersebut sebagai petunjuk penelusuran selanjutnya. Penelusuran dilanjutkan menggunakan Google Search dengan kata kunci 'video petugas seret wanita di rumah sakit siloam makasar'

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Keluarga Diseret Satgas COVID-19 Keluar di Makassar, Jenazah Berstatus PDP" yang dimuat situs news.detik.com, pada 29 Mei 2020.

Artikel tersebut pun memuat tangkapan layar video yang identik dengan tayangan yang ada dalam video klaim.

Dalam artikel news.detik.com, Humas RS SIloam Putri Amelia mengatakan, setelah beredarnya video itu, Putri kemudian mengonfirmasi kepada staf rumah sakit soal kejadian dalam video. Dari informasi stafnya, petugas yang berbaju hazmat dan terekam menyeret keluarga pasien itu adalah petugas Satgas COVID-19.

Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Viral, Video Wanita Keluarga Pasien RS Siloam Makassar Diseret Tim Satgas Covid" yang dimuat situ makassar.kompas.com, pada 29 Mei 2020.

Situs tersebut menyebutkan, beredar video seorang wanita yang diduga salah seorang keluarga pasien rumah sakit di Makassar, diseret oleh petugas tim Satgas Covid-19 dengan mengenakan baju hazmat. Video berdurasi 2 menit 3 detik ini viral di berbagai media sosial.

Dalam video tersebut, petugas Satgas Covid-19 memaksa keluarga pesien keluar dari salah satu ruangan hingga menyeretnya. Bahkan, wanita yang diduga tengah hamil yang histeri-histeris meminta tolong saat diseret petugas Satgas.

Dalam video tersebut, ada tiga orang wanita yang mempertahankan jenazah suaminya yang hendak diambil paksa oleh tim Satgas Covid-19.

Salah seorang di antaranya mengaku adalah istri yang meminta petugas agar menunggu kakaknya berurusan dengan petugas Satgas Covid. Bahkan, wanita tersebut memohon-mohon kepada tim satgas agar sabar dan jangan memaksakan kehendaknya. Karena belum ada keputusan resmi dari pihak keluarga maupun dari pihak rumah sakit yang menangani pasien yang meninggal.

Humas RS Siloam, Putri yang dikonfirmasi, Jumat (29/5/2020) membenarkan video wanita yang diseret petugas satgas beredar luar berasal dari RS Siloam. Namun, dia membantah, jika pihak RS Siloam yang melakukan kejadian tersebut dalam video.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Video tersebut bukan PKI yang menyamar jadi dokter, tetapi petugas Satgas Covid-19 Makasar yang sedang menangani keluarga pasien berstatus PDP yang meninggal.

Video tersebut terjadi di Rumah Sakit Siloam Makasar.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Video Terkini