Liputan6.com, Jakarta - Beredar klaim Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingkari janji pemberian bantuan sosial (bansos) untuk warga Jawa Tengah yang merantau ke Jakarta.
Klaim tersebut diunggah akun Facebook Fakta Anies Baswedan, pada 28 Mei 2020.
Baca Juga
Berikut isinya:
Advertisement
Pemprov DKI Tunaikan Janji Bansos, Netizen Tagih Janji Ganjar Bagi Sembako di DKI
Sejak April 2020 Gubernur Jawa Tengah dengan jumawanya berjanji memberikan bantuan kepada warga Jawa Tengah yang berdomisili di DKI Jakarta. Sebagai politisi ini tentu menguntungkan citranya, namun buat apa masih ngotot pencitraan di tengah situasi pandemi?
Sungguh sesumbar Ganjar, padahal angka kemiskinan di Jawa Tengah masih 10,58% jauh lebih tinggi dibandingkan DKI Jakarta yang hanya di kisaran 3,42%. Penghasilan rata-rata penduduk Jawa Tengah juga hanya Rp 1,9 juta saja jauh lebih rendah dari UMP DKI Jakarta yang di atas Rp 4 juta. Logika yang benar dan yang terjadi memang justeru Anies Baswedan yang akhirnya membantu warga Jateng yang berdomisili di DKI Jakarta.
Senyata yang terjadi adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyalurkan bantuan sosial ( bansos) kepada penduduk non-KTP DKI Jakarta yang berdomisili dan beraktivitas di Jakarta.
Di antaranya adalah kepada 7.558 orang wargaJawa Tengah yang berdomisili di Jakarta dan 55.599 orang pengemudi Gojek.
Kebaikan Gubernur Anies Baswedan yang membantu warga Jateng di masa krisis pandemi ini dijelaskan oleh Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan, penyerahan bansos kepada warga Jawa Tengah yang berada di Jakarta dilakukan karena mereka diminta untuk tidak mudik.
"Kami pun berkomitmen bagaimana kami bisa membantu dengan pemberian bantuan sosial ini. Sehingga, tidak hanya bagi masyarakat ber-KTP DKI Jakarta, tapi juga non-KTP DKI Jakarta yang terdampak secara ekonomi turut mendapat bantuan ini," ucap Sri, Rabu (20/5/2020).
Sungguh mulia hati seorang pemimpin seperti Anies Baswedan. Ia dengan tegas memberikan peringatan agar warga tidak mudik, namun juga memberikan perhatian dan bantuan sosial. Ini kontras dengan kelakukan Ganjar yang sok jagoan, apa yang dikatakan bisa saja omong kosong, bahkan media menyambutnya seolah mendukung.
Banyak pemberitaan yang mengangkat Ganjar dan merendahkan Anies. Misalnya beberapa media bahkan memuat berita yang berjudul sama yakni "Janji Pemprov DKI Jakarta Tak Kunjung Datang, Pemprov Jateng Kirim Puluhan Ribu Bantuan".
Ada pula "Pemerintah DKI tak Menepati Janji Akhirnya Ganjar Bertindak Sendiri," sungguh congkak, dan sebenarnya mengundang tawa jika saat ini melihat kenyataannya karena belum sampai Bansos dari Ganjar buat warganya yang ada di Jakarta, Bansos Pemprov DKI malah lebih dulu sampai.
Lalu apa manfaatnya Ganjar berkoar-koar akan bantu warganya di Jakarta? Tentu saja ini bentuk pencitraan saja, apalagi para Buzzer sengaja menghembuskan berita hoaks itu agar ditelan mentah-mentah oleh masyarakat.
Contohnya akun Twitter bodong @woelannn yang setiap hari menyanjung Ganjar setinggi langit mengatakan, " Sementara ada Gubernur yang ribut masalah dana bansos dan minta-minta kepada pusat, Gubernur Jateng @ganjaroranowo malah menolak saat ditawari bantuan oleh Presiden @jokowi. Menurut Ganjar sudah selayaknya daerah tidak lagi membebani pemerintah pusat."
Pujian pepesan kosong itu tentu saja bagai jauh panggang dari api, tidak sesuai kenyataan. Penerima bansos di Jateng justru pernah tidak tepat sasaran hingga 40%, sangat fatal dan memalukan. Akhirnya bantuan dari Kemensos yang diandalkan.
Tapi di atas itu semua, tetap bersyukur karena Anies menepati janjinya membantu warga di Jakarta tanpa melihat KTP, semua diperhatikan. Proses penyalurannya pun rapih.
Untuk diketahui Pelaksanaan kegiatan bansos ini sebagai implementasi dari Pergub Nomor 33/2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam Penanganan Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta, sehingga ada dasar hukumnya yang jelas, bukan bekal omongan semata tanpa tindakan.
Adapun mekanisme penyaluran bansos bagi warga Jawa Tengah dilakukan secara bersama-ama dengan Perwakilan Kantor Penghubung Provinsi Jawa Tengah yang ada di Jakarta. Sedangkan, penyaluran bagi pengemudi Gojek bekerja sama dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek).
Proses distribusi dilakukan selama dua hari di 5 wilayah Kota Administrasi dibantu oleh Suku Dinas Sosial masing-masing wilayah. Sementara, untuk distribusi bansos bagi pemelihara tempat-tempat ibadah dilakukan atas kerja sama dengan DMI, PGPI, PHDI, Walubi dan Matakin.
Melihat itu semua sudah kita membuka mata mana yang hanya pencitraan dan mata yang nyata berbuat untuk kemanusiaan!
Oleh Akbar Farizi, Netizen.
Benarkah Ganjar Pranowo mengingkari janji pemberian bansos untuk warga Jawa Tengah yang merantau ke DKI Jakarta? Simak penelusuran Cek Fakta Liputa6.com.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusururi klaim Ganjar Pranowo mengingkari janji pemberian bansos untuk warga Jawa Tengah yang merantau di DKI Jakarta, dengan meminta konfirmasi langsung ke Ganjar Pranowo menggunakan aplikasi pesan WhatsApp, pada 5 Juni 2020.
Ganjar pun membalasnya dengan mengirimkan sebuah foto. Dalam foto terlihat sejumlah kantung berwarna putih di dalam mobil.
Sejumlah orang juga tertangkap kamera sedang memegang banner bertuliskan, "SIJI RANTAI OJO BERCERAI
PAGUYUBAN SEDULUR JATENG DKI JAKARTA"
Penelusuran kemudian dilanjutkan menggunakan Google Search dengan kata kunci 'bansos pemerintah Jawa Tengah untuk perantau ke dki jakarta'. Penelusuran tersebut mengarah pada artikel berjudul "Ganjar Tegaskan Bansos untuk Perantau di Jabodetabek Berbentuk Sembako" yang dimuat situs kompas.com, pada 17 Mei 2020.
Situs tersebut menyebutkan, sebanyak 7.000 paket sembako tahap pertama telah dikirimkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kepada warga Jateng yang merantau di Jabodetabek. Pengiriman bantuan paket sembako akan disalurkan kepada warga Jateng yang berada di Jakarta Timur sebanyak 2.707 paket, Bogor 990 paket, Depok 1.027 paket, Tangerang 967 paket dan Bekasi 1.309 paket.
Rencananya, pengiriman bantuan tahap selanjutnya akan dilaksanakan dalam waktu dekat kemungkinan selepas Lebaran.
"Alhamdulillah mulai kemarin (Sabtu) kami laksanakan. Untuk tahap pertama ini, belum semua dari daftar yang menerima. Baru mereka yang ada di Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi. Jakartanya baru mereka yang ada di Jakarta Timur," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Minggu (17/5/2020).
Advertisement
Kesimpulan
Klaim Ganjar Pranowo mengingkari janji pemberian bansos untuk warga Jawa Tengah yang merantau ke Jakarta tidak benar. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah setidaknya telah menyalurkan 7 ribu paket sembako untuk perantau yang ada di Jabodetabek.
Ganjar juga memberikan bukti foto kegiatan penyaluran bansos ke warga Jawa Tengah yang tinggal di DKI Jakarta saat dikonfirmasi Liputan6.com.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement