Sukses

Cek Fakta: Daun Manuru Belum Terbukti Bisa Menyembuhkan Covid-19

Beredar kabar bahwa daun manuri bisa menyembuhkan Covid-19. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Klaim tentang daun manuru dapat menyembuhkan pasien penderita virus corona Covid-19 beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Ruli Firmansyah pada 9 April 2020.

Akun Facebook Ruli Firmansyah menuliskan narasi bahwa daun manuru bisa menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk Covid-19.

"Yth.Para Ahli Peneliti yg dimana saja..mudah mudahan.. informasi ini bisa ke mereka...agar Tumbuhan ini di teliti kandungan apa yg ada pd Tumbuhan tsb ,siapa tau dapat digunakan untuk pengobatan penyakit yg disebabkan oleh virus COVID 19.

Ada pengalaman keluarga kami menggunakan tumbuhan ini untuk pengobatan, saat salah satu keluarga kami sakit batuk dan muntah darah,oleh hasil pemeriksaan dinyatakan positif TBC kronis,Paru-paru bocor2.

bbrapa hari di Rumah sakit keadaanya semakin Parah darah tidak berhenti keluar oleh keluarga sepakat memulangkan si pasien,kemudian ada keluarga yg menyarankan untuk pengobatan alternatif dengan menggunakan tumbuhan tsb dengan cara di blender bersama dengan bawang merah kemudian di saring lalu di kasi minum,berselang bbrpa jam kemudian Darah berhenti dia muntahkan dan batuk perlahan berhenti...

Alhamdulillah keluarga kami yg sakit sudah sehat dan saat ini lagi diluar Negeri berlayar..Terima Kasih semoga ini Dapat bermanfaat Demi Rasa Kemanusiaan.

Kalau orang Palu Sulawesi Tengahini adalah Daun Manuru....

Wassalam," tulis akun Facebook Ruli Firmansyah.

Konten yang disebarkan akun Facebook Ruli Firmansyah telah 22 ribu kali dibagikan dan mendapat 16 ribu komentar warganet.

 

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang daun manuru dapat menyembuhkan pasien penderita virus corona Covid-19.

Penelusuran dilakukan dengan menghubungi dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr Erlang Samoedro.

Dokter Erlang mengatakan bahwa daun manuru belum teruji secara ilmiah dapat menyembuhkan pasien positif virus corona Covid-19.

"Belum ada bukti secara ilmiah," kata dr Erlang kepada Liputan6.com, Rabu (24/6/2020).

Belum Ada Vaksin

Dilansir dari Liputan6.com, hingga kini vaksin untuk Covid-19 belum ditemukan. Sejumlah negara dan organisasi kesehatan dunia (WHO) masih terus berupaya menciptakan vaksin untuk menyembuhkan penyakit yang muncul pada akhir 2019 ini.

Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan, mengatakan para peneliti sedang mengerjakan lebih dari 200 kandidat vaksin di seluruh dunia, termasuk 10 yang sedang dalam pengujian manusia.

"Jika kami sangat beruntung, akan ada satu atau dua kandidat yang sukses sebelum akhir tahun ini," katanya dalam konferensi pers virtual Kamis 18 Juni, AFP melaporkan seperti dikutip dari Sciencealert.com, Sabtu (20/6/2020).

Dia mengidentifikasi tiga kelompok yang paling membutuhkan gelombang pertama dosis vaksin.

Mereka adalah pekerja garis depan dengan paparan tinggi, seperti petugas medis dan polisi; mereka yang paling rentan terhadap penyakit, seperti orang tua dan penderita diabetes; dan orang-orang di lingkungan transmisi tinggi, seperti daerah kumuh perkotaan dan rumah perawatan.

"Anda harus mulai dengan yang paling rentan dan kemudian semakin memvaksinasi lebih banyak orang," kata Swaminathan.

"Kami sedang mengerjakan asumsi bahwa kami mungkin memiliki beberapa ratus juta dosis pada akhir tahun ini, sangat optimis," katanya.

"Kami berharap pada tahun 2021 kami akan memiliki dua miliar dosis satu, dua atau tiga vaksin efektif untuk didistribusikan di seluruh dunia. Tetapi rencana itu 'hanya jika', karena kami belum memiliki vaksin yang terbukti."

"Tetapi karena semua investasi dilakukan untuk ini, katakanlah kita memiliki dua miliar dosis pada akhir tahun 2021 - kita harus dapat memvaksinasi setidaknya populasi prioritas ini."

Eksekutif perusahaan farmasi akhir bulan lalu mengatakan bahwa satu atau beberapa vaksin COVID-19 dapat mulai diluncurkan sebelum 2021, tetapi memperingatkan bahwa perkiraan total 15 miliar dosis akan diperlukan untuk menekan virus.

Swaminathan mengatakan para ilmuwan sedang menganalisis 40.000 sekuens virus corona baru dan sementara semua virus bermutasi, yang ini sejauh ini kurang dari influenza, dan belum bermutasi di bidang utama yang akan mengubah tingkat keparahan penyakit atau respons kekebalan.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim tentang daun manuru dapat menyembuhkan pasien penderita virus corona Covid-19 ternyata belum terbukti. Belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan daun manuru efektif menyembuhkan pasien Covid-19.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.