Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Klaim bahwa Dato Sri Tahir Adalah Pembina Brimob Polri

Beredar klaim pengusaha Dato Sri Tahir sebagai pembina Brimob Polri. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Klaim tentang pengusaha Dato Sri Tahir sebagai pembina Brimob Polri beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Rosmala Tasya pada 30 Mei 2019.

Akun Facebook Rosmala Tasya mengunggah foto Dato Sri Tahir tengah berpidato. Ia tampak mengenakan seragam Brimob berwarna hitam, serta didampingi sejumlah perwira tinggi (pati) Polri.

Akun Facebook Rosmala Tasya kemudian mengaitkan foto tersebut dengan klaim Dato Sri Tahir adalah pembina Brimob.

"Pembina brimob yg memerintahkan menembaki kaum muslimin . . Tgl 21 22 mai . . Hayy cebong . . Manusia bgini kah yg anda bangga" kan . . Otak klo emg udah dungu makin lama makin tambah dungu .Yg gw tanda in cebong cina," tulis akun Facebook Rosmala Tasya.

Konten yang disebarkan akun Facebook Rosmala Tasya telah 6 kali dibagikan dan mendapat 118 komentar warganet.

 

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang pengusaha Dato Sri Tahir sebagai pembina Brimob Polri. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah foto tersebut ke situs pencari Google Reverse Image.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai foto tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Jadi Warga Kehormatan Brimob, Dato Sri Tahir Terus Bantu Polri" yang dimuat situs beritasatu.com pada 12 November 2018.

Gambar Tangkapan Layar Artikel dari Situs beritasatu.com

Depok - Pengusaha dan pendiri Mayapada Group Dato Sri Tahir mendapat anugerah menjadi warga kehormatan Korps Brimob Polri. Penganugerahan diberikan Komandan Korps Brimob Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Rudy Sufahriadi di Lapangan Mako Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (12/11).

Saat memberikan sambutan, Dato Sri Tahir mengatakan anugerah dari Korps Brimob tidak sebanding dengan apa yang telah diberikan Indonesia kepada dirinya, yakni mendapat kesempatan untuk berusaha dan mendapatkan perlindungan.

"Sudah waktunya saya memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Saya berusaha membantu para personel Kepolisian yang tertimpa musibah. Misalnya ada yang meninggal, saya berikan rumah untuk kurangi beban penderitaan keluarga yang ditinggalkan," katanya.

Tahir mengaku telah berkomunikasi dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mendata aparat Kepolisian yang menjadi korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Aparat yang menjadi korban akan menerima bantuan. Penyerahan bantuan bisa dilakukan di Palu atau Jakarta.

"Terakhir didata ada 13 orang yang menjadi korban. Saya dengan sukacita membantu. Ini bukan beban. Semua yang saya terima dari negeri ini sudah sangat banyak dan apa yang telah saya lakukan belumlah sepadan dengan apa yang telah negeri ini berikan kepada saya," tutur Tahir.

Sejak kecil, Tahir sudah terbiasa dekat dengan para personel Brimob. "Waktu usia 16 tahun saya sering main bersama anak anak Menpor (Resimen Pelopor, sekarang Brimob, Red). Sekarang 50 tahun kemudian saya dapat anugerah warga kehormatan. Ini bukan akhir dari pengabdian saya. Anugerah ini merupakan tanggungj awab dan saya tetap akan terus mengabdi," tutur Tahir.

Sementara itu, Irjen Rudy Sufahriadi menuturkan pihaknya memberi anugerah warga kehormatan kepada Dato Sri Tahir karena dedikasinya dan kerja sama, serta kepedulian kepada Korps Brimob. "Bapak Dato Sri Tahir ini sejak muda sudah dekat dengan Korps Brimob. Kerap kali memberikan bantuan rumah bagi anggota Brimob yang gugur saat bertugas. Sumbangsih seperti ini yang kami perlukan bagi pengembangan Korps Brimob," ujarnya.

Penganugerahan ini juga bertujuan untuk membangun semangat jiwa korsa antar warga Korps Brimob dengan masyarakat luas, sehingga akan menumbuhkan semangat yang kokoh dan solid.

"Kami sadar masalah semakin kompleks dan untuk itu kami membutuhkan dukungan semua lapisan masyarakat. Semoga ke depan kami semakin profesional dan terpercaya," kata Rudy.

Selain Tahir, anugerah warga kehormatan juga diberikan kepada Asisten Sumber Daya Manusia Kapolri Irjen (Pol) Eko Indra Heri, Asisten Perencanaan (Asrena) Kapolri Irjen (Pol) Gatot Eddy Pramono, Asisten Logistik Kapolri Irjen (Pol) Asep Suhendar, Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Idham Aziz, Kepala Biro Kebijakan Strategis pada Deputi Perencanaan Anggaran Kapolro Brigjen (Pol) Eko Budi Sampurno, Kepala Biro Kelembagaan Tata Laksana Staf Perencanaan Umum dan Anggaran (Karolemtala) Polri Brigjen (Pol) Sjamsul Sidiq, Karo Bekum Slog Polri Brigjen (Pol) Sadono Budi Nugroho, Karo Faskon Slog Polri Brigjen (Pol) Alfons Toluhula, dan Karojemengar Srena Polri Kombes (Pol) Iswahyudi.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim tentang pengusaha Dato Sri Tahir sebagai pembina Brimob Polri ternyata tidak benar. Dato Sri Tahir memang pernah diberi penghargaan sebagai warga kehormatan Korps Brimob Polri pada 12 November 2018 lalu. Bos Mayapada Grup itu bukan pembina Brimob Polri.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Video Terkini