Liputan6.com, Jakarta- Beredar video yang diklaim sebagai penjemputan paksa warga yang diduga positif virus corona (Covid-19).
Video tersebut diunggah akun Facebook Aldhy Billy, pada 7 Juni 2020. Dalam video tersebut terlihat sejumlah warga menggunakan bahasa daerah meneriaki petugas yang mengenakan APD dan seragam.
Baca Juga
Pada unggahan video tersebut akun Facebook Aldhy Billy memberikan keterangan sebagai berikut:
Advertisement
"Tanggul Udah Ga Percaya CORONA 😂😂
Di Jemput Paksa Warga Gak Terima"
Benarkah klaim video penjemputan paksa warga terduga positif Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Â
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video penjemputan paksa warga terduga positif Covid-19 menggunakan Google Image, dengan menangkap layar tayangan dalam video untuk dijadikan bahan penelusuran.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Viral Video Warga Kolpo Tolak Tim Satgas Covid-19 Batang-Batang Jemput Pasien Positif Corona" yang dimuat situs matamaduranews.com, pada 6 Juli 2020. Artikel tersebut memuat foto yang identik dengan tayangan video pada klaim.
Artikel tersebut menyebutkan, video diklaim penjemputan pasien positif atau terkonfirmasi Covid-19 di Desa Kolpo, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep viral di group WhatsApp dan media sosial Facebook, Senin (06/07/2020) siang.
Dalam video tersebut, warga Kolpo menolak Tim Satgas Covid-19 Kecamatan Batang-Batang. Mereka menghalangi petugas yang mencoba bernegosiasi, hingga terdengar beberapa suara ancaman dalam video.
Penelusuran dilanjutkan menggunakan Google Search dengan kata kunci 'masyarakat Desa Kolpo, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep tolak petugas Covid-19'.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Satgas Covid-19 Diusir Saat Jemput Pasien Positif yang Kabur di Sumenep" yang dimuat situs regional.kompas.com, pada 6 Juni 2020. Situs tersebut juga memuat foto yang identik dengan cuplikan klaim video.
Dalam situs tersebut Camat Batang-Batang, Joko Suwarno saat dikonfirmasi melalui telpon seluler membenarkan peristiwa di Desa Kolpo tersebut. Dalam peristiwa tersebut, Satgas hendak melakukan tracing dan rapid test kepada anggota keluarga pasien positif yang melarikan diri dari rumah sakit pada hari Jumat kemarin. Namun, sambutan keluarga pasien kurang baik.
"Ada resistensi dari keluarga pasien. Padahal, kami sudah berusaha dan komunikasi baik-baik, tapi mereka tetap menolak untuk diperiksa kesehatannya," ujar Joko Suwarno.
Advertisement
Kesimpulan
Klaim video penjemputan paksa warga terduga positif Covid-19 tidak benar. Peristiwa sebenarnya dalam video tersebut adalah petugas Covid-19 yang ingin melakukan tracing dan rapid test kepada anggota keluarga pasien positif yang melarikan diri dari rumah sakit.
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement