Liputan6.com, Jakarta- Beredar video klaim mobil kepresidenan mengisi Bahan Bahan Minyak (BBM) eceran. Video tersebut diunggah akun Facebook Usman, pada 11 Juni 2020.
Dalam video memperlihatkan seorang mengenakan baju batik mengisi BBM menggunakan jerigen ke mobil sedan berwarna hitam dengan nomor polisi RI 2.
Baca Juga
Unggahan video diberi ketarangan sebagai berikut:
Advertisement
"Ini mobil kepresidenan apa mobil taksianaddddoh... mi' ngala embu kakeh teh dus nodusih mon lo' andi' pesse ngoniih keroma...dimana ada mobil kpresidenan ngisi pakek bbm eceran premium lagi tang mobil makkeh taon 95 lo' toman melleh ecerandoh....lalalala buddhuh Bang Haji Arfien"
Benarkah klaim video mobil kepresidenan mengisi BBM eceran? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video mobil kepresidenan mengisi BBM eceran menggunakan Google Search dengan kata kunci 'video mobil wapres diisi BBM eceran'.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Viral Mobil Wapres Ma'ruf Amin Diisi Bensin Eceran, Ini Penjelasan Setwapres" yang dimuat situs liputan6.com, pada 11 Juli 2020.
Dalam artikel tersebut, Kepala Sekretariat Wakil Presiden, Mohamad Oemar meluruskan soal video mobil VVIP tersebut.
Oemar menjelaskan, mobil itu bukanlah sedang diisi bensin eceran. Paspampres tengah mengisi bensin cadangan lantaran SPBU setempat tidak memiliki bahan bakar dengan kriteria sesuai spesifikasi mobil Wapres.
"Pengisian BBM dari jeriken dilakukan karena tidak adanya SPBU yang memiliki bahan bakar minyak (BBM) sesuai kriteria mobil VVIP dan bukan karena mobil tersebut kehabisan BBM," tulis Oemar dalam keterangan resminya, Sabtu (11/7/2020).
Dia mengungkap, setiap rangkaian VVIP selalu disiapkan BBM cadangan dalam jeriken di mobil teknisi. Hal ini ditujukan, ketika diperlukan pengisian BBM namun tidak tersedia bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mobil Wapres di SPBU setempat.
Oemar menambahkan, video viral tersebut terjadi saat Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Sukabumi, Jawa Barat, 8 Juli 2020.
Saat itu, Wapres Ma'ruf Amin tidak ada di mobil tersebut karena sedang meninjau SMAN 4 dalam persiapan New Normal bersama Mendikbud Nasdiem Makarim, Menag Fachrul Razi, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Mobil Wapres yang Disebut Isi Bensin Eceran, Kendaraan Cadangan" yang dimuat situs liputan6.com, pada 11 Juli 2020.
Kepala Sekretariat Wakil Presiden, Mohamad Oemar menyebut mobil itu diisi dengan bensin cadangan yang memang sudah disediakan karena SPBU setempat tidak menjual bensin sesuai spesifikasi mobil Mercy tersebut.
Oemar mengatakan, peristiwa yang viral tersebut terjadi saat Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Sukabumi, Jawa Barat, pada 8 Juli 2020.
Saat itu, Wapres Ma'ruf Amin tidak ada di mobil tersebut karena sedang meninjau SMAN 4 dalam persiapan new normal bersama Mendikbud Nasdiem Makarim, Menag Fachrul Razi, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Adapun mobil dinas yang terlihat tengah diisi BBM berfungsi sebagai kendaraan VVIP cadangan dalam rangkaian resmi," kata Oemar dalam siaran tertulisnya soal mobil Wapres yang viral, Jakarta, Sabtu (11/7/2020).
Advertisement
Kesimpulan
Klaim video mobil kepresidenan mengisi BBM eceran tidak benar. Dalam video tersebut merupakan mobil cadangan VVIP Wapres Ma'ruf Amin yang sedang melakukan kunjungan ke Sukabumi, Jawa Barat.
Mobil itu diisi dengan bensin cadangan yang memang sudah disediakan karena SPBU setempat tidak menjual bensin sesuai spesifikasi mobil Mercy tersebut.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement