Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Muncul Virus Baru Bernama SFTS dari China Setelah Covid-19

Beredar klaim kemunculan virus baru dari China bernama SFTS setelah Covid-19, simak faktanya.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar klaim kemunculan virus baru bernama SFTS dari China setelah virus corona baru (Covid-19). Klaim tersebut diunggah akun Muhardy Putra Negara, pada 15 Juni 2020.

Berikut keterangannya:

"Pembaruan Patch 7.15 baru:

Coronavirus sekarang dapat menyebar melalui udara.

-Virus baru tiba G4 SFTS

-Tombol menyerah telah dinonaktifkan."

Benarkah SFTS virus baru dari China setelah Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim SFTS virus baru dari China setelah Covid-19 menggunakan Google Search dengan kata kunci 'SFTS virus'

Penelusuran mengarah pada dokumen riset berjudul "Research LetterEndemic Severe Fever with Thrombocytopenia Syndrome, Vietnam" yang dimuat situs cdc.gov.

Dokumen riset tersebut menyebutkan, severe fever with thrombocytopenia syndrome (SFTS),telah diidentifikasi di China, Korea Selatan, dan Jepang sejak 2009.

SFTS pertama dikonfirmasi di China pada 2009. Penyakit ini diidentifikasi secara retrospektif di Korea Selatan pada 2010 dan wilayah barat Jepang pada 2013.

SFTS ditandai oleh demam tinggi akut, trombositopenia, leukopenia, peningkatan enzim hati serum, gejala gastrointestinal, dan kegagalan multiorgan dan memiliki tingkat kematian 16,2% -30%.

Sebagian besar infeksi SFTSV terjadi melalui kutu Haemaphysalis Longicornis, walaupun penularan SFTSV juga dapat terjadi melalui kontak dekat dengan pasien yang terinfeksi.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim SFTS virus baru dari China setelah Covid-19 tidak benar. SFTS diidentifikasi sejak 2009 di Cina, Korea Selatan, dan Jepang. Sebagian besar infeksi SFTSV terjadi melalui kutu Haemaphysalis Longicornis.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Video Terkini