Sukses

Cek Fakta: Ramai di Facebook, Pria Tiongkok Pukul Sopir Asal Pakistan Gara-Gara Tagihan Bensin

Akun Dyana Roy mengunggah video berdurasi 30 detik itu ke Facebook pada 28 Juni 2020. Dia menyebut orang Pakistan itu dipukuli orang seorang insinyur asal Tiongkok.

Liputan6.com, Karachi - Media sosial Facebook kembali dihebohkan dengan tindak kekerasan. Dalam sebuah video yang diunggah akun Dyana Roy, seorang pria yang bekerja sebagai supir dan disebut orang Pakistan sedang dipukuli.

Dyana mengunggah video berdurasi 30 detik itu ke Facebook pada 28 Juni 2020. Dia menyebut orang Pakistan itu dipukuli orang seorang insinyur asal Tiongkok.

"CPEC: Insinyur Tiongkok di Karachi (Provinsi Pakistan) tertangkap kamera sedang memukul orang Pakistan karena tagihan bensin palsu. Insinyur dari Perusahaan Energi Power China Gansu datang ke #Pakistan di bawah CPEC," katanya sebagai keterangan video tersebut.

 

CPEC sendiri merupakan sebutan untuk Koridor Ekonomi China Pakistan. Ini merupakan proyek investasi energi dan infrastruktur utama untuk kedua negara.

Kembali ke video yang menghebohkan itu. Selain yang memukul, ada tiga orang lain yang hanya berdiam tidak mencoba untuk melerai. Video ini sempat menjadi perbincangan di Facebook dan Twitter.

 

 

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Tim Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kebenaran tersebut. Tim akhirnya mendapat sebuah artikel dari AFP dengan judul: 'Chinese man beats Pakistani driver in Karachi for petrol fraud?'. Artikel itu dimuat AFP pada Senin (20/7/2020).

Dalam artikel tersebut, AFP menyebut video yang menampilkan aksi pemukulan itu sudah dimuat di halaman Facebook Malaysia pada 2016. Video tersebut sudah dilihat lebih dari 490 ribu kali dan dibagikan hingga 10 ribu kali.

Intinya, kejadian tersebut tidak terjadi di Pakistan, melainkan di Malaysia. Kejadian tersebut sempat viral di Malaysia.

Hal itu diperkuat dengan berita dari media Malaysia, The Star dengan judul: 'Malaysian police seek information on violent caning shown in viral video". Dalam artikel tersebut, PDRM (kepolisian Malaysia) mencari orang yang berkali-kali mencambuk orang lain dengan tongkat bambu.

"Siapa pun yang mengenal mereka atau memiliki informasi, silakan laporkan dan beri tahu kami," kata Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar, yang dimuat The Star pada 29 November 2016.

Sementara itu, pihak Facebook sudah menghapus video tersebut. Tim Cek Fakta Liputan6.com juga sudah menelusuri video yang diunggah Dyana Roy dalam akun Facebook miliknya dan sudah tidak bisa di-play lagi. Facebook juga menyatakan video itu sebagai hoaks.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Kabar tentang insinyur Tiongkok memukul supir Pakistan karena memberi tagihan bensin adalah hoaks. Faktanya, kejadian itu terjadi di Malaysia pada tahun 2016 dan sudah ditangani PDRM.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Video Terkini