Sukses

Cek Fakta: Hoaks Swab Test Covid-19 Bisa Merusak Otak

Di Facebook, salah satu akun yang membicarakan masalah ini adalah Samata Goa. Dia mengunggah sebuah foto yang menggambarkan swab test covid-19 bisa merusak otak.

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial Facebook dan Twitter dihebohkan dengan kabar tentang swab test covid-19 bisa merusak otak. Kabar itu sedang hangat dibicarakan pada Kamis (23/7/2020) pagi WIB.

Salah satu pengguna Twitter yang membicarakan swab test covid-19 bisa merusak otak adalah pemilik akun @chunggincorn. Berikut narasinya:

"Kabar buruk: test usap hidung yang tajam sudah menusuk otak saya dan secara efektif membuat saya melakukan lobotomi."

Sementara di Facebook, salah satu akun yang membicarakan masalah ini adalah Samata Goa. Dia mengunggah sebuah foto yang menggambarkan swab test covid-19 bisa merusak otak.

Berikut narasinya:

 

Lalu, benarkah swab test covid-19 bisa merusak otak, seperti yang sedang ramai dibicarakan di media sosial? Simak penjelasannya di halaman berikut.

 

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Tim Cek Fakta Liputan6.com mencari kebenaran kabar tersebut. Tim menggunakan mesin pencari Google dengan memasukan kata kunci: Swabs test covid-19. Dari kata kunci itu, tim menemukan banyak artikel tentang swab covid-19 dari media kredibel, baik nasional maupun luar negeri.

Kemudian, Tim Cek Fakta Liputan6.com menemukan artikel di BBC dengan judul: 'Coronavirus tests: Swabs don't damage the brain and other claims fact-checked'. Artikel itu sudah diunggah BBC pada 18 Juli 2020.

Artikel tersebut menyebut swab test covid-19 tidak bisa merusak otak. "Otak memiliki banyak lapisan perlindungan. Pertama dan yang paling jelas adalah tengkorak yang melindunginya. Otak juga terbungkus dalam membran pelindung," begitu bunyi penjelasan dari BBC.

BBC juga mengambil penjelasan dari Dr Liz Coulthard, anggota komite British Neuroscience Association (BNA). Dia juga menyebut kalau swab test covid-19 sangat aman dilakukan.

"Swab test tidak bisa mencapai penghalang darah otak tanpa kekuatan yang besar. Sebab, masih ada beberapa lapisan jaringan dan tulang. Kami juga belum menemukan adanya kasus dari swab test dalam praktik neurologi kami," katanya.

Tim Cek Fakta Liputan6.com juga mencari sumber lain, yakni dari AFC dengan judul: 'Health experts say COVID-19 swab tests are safe and do not damage the blood-brain barrier'. Artikel ini dipublikasikan pada 13 Juli 2020.

AFP dalam artikelnya juga mengatakan kalau swab test covid-19 sangat aman. Dalam penjelasannya, AFP mengambil pernyataan dari John Dwyer, seorang ahli imunologi dan Profesor Emeritus di Universitas New South Wales.

"Tes usap tidak ditempatkan pada penghalang darah otak dan tidak membahayakan otak. Dengan demikian tidak menimbulkan ancaman bagi sistem saraf kita," katanya kepada AFP dalam email yang dia kirimkan pada 10 Juli lalu.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Kabar yang menyebut swab tes covid-19 dapat membahayakan otak adalah hoaks. Faktanya, otak masih punya banyak lapisan untuk melindunginya. Swab test covid-19 juga sangat aman dilakukan.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Video Terkini