Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar RI Harus Sediakan Rp 30 T untuk Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari China

Indonesia harus sediakan Rp 30 triliun untuk uji klinis vaksin Covid-19 dari China? Simak faktanya.

Liputan6.com, Jakarta- Beredar kabar Indonesia harus sediakan uang Rp 30 triliun untuk uji klinis vaksin virus Corona baru (Covid-19) dari China.

Kabar tersebut diunggah akun Facebook Emak Emak Garis Keras, pada 2 Agustus 2020. Unggahan tersebut berupa tangkapanlayar tulisan sebagai berikut:

"Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari China Indonesia Harus Sediakan Dana Sebesar Rp 30 Triliun"

Unggahan tersebut diberu keterangan sebagai berikut:

"Asal virus : cina❗

Asal vaksin : cina❗

Ujicoba : Indonesia❗

Jadi kelinci percobaan dan harus bayar pula..❓

Maju kena..‼️

Mundur Kena.. ‼️

#Ambyaaarrr 😂😂"

Benarkah Indonesia harus sediakan Rp 30 triliun untuk uji klinis vaksin Covid-19 dari China? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Indonesia harus sediakan Rp 30 triliun untuk uji klinis vaksin Covid-19 dari China menggunakan Google Search, dengan kata kunci "uji klinis vaksin Indonesia harus sediakan uang 30 triliun".

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Pemerintah Siapkan Anggaran jika Vaksin Covid-19 Siap Diproduksi di 2021" yang dimuat situs liputan6.com, pada 29 Juli 2020.

Dalam artikel tersebut Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional, Budi Gunadi Sadikin, memastikan ruang fiskal pemerintah di tahun depan sudah cukup. Bahkan, dari kajian dilakukan pihaknya, kebutuhan anggaran di tahun depan sekiranya bisa untuk pemulihan ekonomi.

"Kami memastikan bahwa untuk tahun depan kita memiliki ruang fiskal yang cukup. Dan kami sudah persiapkan, sudah mengajukan, dan kami sudah anggarkan ruang fiskal yang cukup untuk bisa mengganjal aktivitas ekonomi di tahun depan," jelas dia.

Di samping itu, pemerintah juga tengah mencermati kemungkinan adanya vaksin di tahun depan. Kebutuhan anggaran tersebut pun sudah dipersiapkan pemerintah jika memang vaksin siap diproduksi di 2021.

"Tapi kami persiapkan, kalau implementasinya butuh waktu," imbuh dia.

Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Indonesia Diperkirakan Butuh Rp25 Triliun-30 Triliun untuk Vaksin Covid-19" yang dimuat situs kompas.com, pada 26 Juli 2020.

Dalam artikel tersebut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Dany Amrul Ichdan menyebut, pemerintah harus menyiapkan sekitar Rp 25 triliun hingga Rp 30 triliun untuk menyediakan vaksin Covid-19.

Perkiraan angka tersebut dikalkulasikan dengan perkiraan harga vaksin yang mencapai 5 hingga 10 dollar AS, dikalikan dengan 175 juta vaksin. "Kalau katakanlah 5 dollar itu harganya dan dijual kurang lebih dengan harga yang sama berarti negara harus mengalokasikan kurang lebih sekitar Rp 25 triliun sampai Rp 30 triliun, lah, harus disiapkan," kata Dany.

Adapun angka 175 juta vaksin, kata Dany, dihitung berdasar reproduction number (R0) yang mencapai angka 2 hingga 3. R0 merupakan angka pertambahan kasus Covid-19 tanpa adanya intervensi atau secara alami.

Jika kasus Covid-19 dinyatakan R0 sekitar 2,5, artinya secara alami tanpa intervensi 1 orang yang positif Covid-19 akan menularkan 2-3 orang. Atau, bisa juga dimaknai muncul 2-3 kasus baru secara rata-rata.

"Kalau indikator-indikator Covid kita R0-nya itu kan katakanlah di 2 atau 3 berarti kita itu kurang lebuh perlu 174 atau 175 juta vaksin," ucap Dany.

"Negara harus mengalokasikan itu," tuturnya.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

klaim Indonesia harus sediakan Rp 30 triliun untuk uji klinis vaksin Covid-19 dari China tidak benar.

Pemerintah menganggarkan dana untuk membeli vaksin jika sudah ditemukan dan diproduksi bukan untuk menguji vaksin.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.