Liputan6.com, Jakarta- Facebook merupakan salah satu media sosial yang kerap dijadikan sasaran pembuat hoaks. Setiap harinya, ada banyak hoaks yang berseliweran di media sosial buatan Mark Zuckerberg tersebut.
Namun, Facebook sudah berkomitmen untuk melawan penyebaran berita palsu atau hoaks. Dalam artikelnya, mereka menggunakan teknologi dan tinjauan manusia untuk menghapus akun palsu, mempromosikan literasi berita, dan menghentikan imbalan uang spammer.
Baca Juga
Di negara tertentu, Facebook bekerja sama dengan pemeriksa fakta pihak ketiga yang disertifikasi melalui Jaringan Pemeriksaan Fakta Internasional non-partisan untuk membantu mengidentifikasi dan mengulas berita palsu. Indonesia menjadi salah satu negaranya dan Liputan6.com masuk dalam pihak ketiga yang bekerja sama dengan Facebok.
Advertisement
Facebook sendiri mengungkapkan cara mereka mengurangi penyebaran berita palsu. Pertama, mereka bakal mengidentifikasi berita yang mungkin palsu menggunakan berbagai tanda seperti masukan dari orang-orang di Facebook. Pemeriksa fakta juga bisa mengidentifikasi sendiri cerita yang akan ditinjau.
Selanjutnya, Facebook bakal mengulas cerita. Dalam hal ini, pemeriksa fakta akan mengulas cerita, memeriksa faktanya, dan menilai keakuratannya. Ketiga, Facebook bakal menampilkan berita palsu di bagian bawah kabar beranda.
"Jika seorang pemeriksa fakta menilai cerita sebagai berita palsu, maka akan muncul di bagian bawah Kabar Beranda. Tindakan ini secara signifikan mampu mengurangi jumlah orang yang melihatnya," begitu bunyi penjelasan Facebook.
Keempat, Facebook akan mengambil tindakan melawan pelaku kejahatan berulang. Halaman dan situs web yang berulang kali membagikan berita palsu akan mengalami penurunan distribusi dan tidak bisa lagi beriklan.
Â
Langsung Lapor
Facebook juga meminta penggunanya untuk melapor jika melihat ada berita hoaks atau palsu. Caranya dengan langkah-langkah berikut ini:
1. Memberikan konteks selengkapnya tentang berita palsu: ketika pemeriksa fakta menulis artikel berisi informasi selengkapnya tentang cerita, Anda akan melihat artikel tersebut di artikel yang tepat di bawah cerita di Kabar Beranda Anda.
2. Memberi tahu orang ketika mereka telah membagikan berita palsu: Anda akan menerima notifikasi jika mencoba membagikan cerita atau telah membagikan cerita yang telah dinilai palsu oleh pemeriksa fakta. Admin Halaman juga akan diberi tahu jika mereka membagikan cerita yang dinilai palsu.
Selain itu, Facebook juga memberi Anda lebih banyak fitur untuk mengidentifikasi dan memberikan masukan tentang berita palsu.
"Pelajari cara mengenali berita palsu. Dengan memahami apa saja yang harus diperhatikan, Anda bisa membuat keputusan yang lebih matang tentang apa yang bisa dibaca, dipercaya dan dibagikan.
Memberi masukan tentang berita yang menurut Anda palsu. Beri tahu kami jika menurut Anda suatu cerita itu adalah palsu. Ini adalah salah satu tanda yang kami gunakan saat mengidentifikasi berita palsu." demikian pernyataan resmi Facebook.
Advertisement
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.