Liputan6.com, Jakarta- Beredar klaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut tidak tahu penyebab kasus virus corona baru (Covid-19) tembus 111 ribu.
Klaim tersebut diunggah akun Facebook Riki Raka, pada 4 Agustus 2020. Unggahan tersebut berupa judul artikel "Kasus Corona Tembus 111 Ribu, Jokowi: Saya Tidak Tahu Sebabnya Apa?" yang dimuat situs geraknews.co.
Baca Juga
Berikut isi artikel tersebut:
Advertisement
GERAKNEWS.CO - Kаѕuѕ роѕіtіf vіruѕ соrоnа bаru (Cоvіd-19) yang masih tеruѕ mеnаnjаk dari hari kе hari menjadi mаtеrі rapat tеrbаtаѕ (rаtаѕ) virtual Prеѕіdеn Joko Widodo bеrѕаmа jаjаrаnnуа dі Iѕtаnа Nеgаrа, Jаkаrtа Puѕаt, Sеnіn (3/8).
Dаlаm реngаntаr ratas hаrі ini, Jоkоwі mеnуіnggung jumlаh kаѕuѕ роѕіtіf соrоnа уаng telah mеnсараі lebih dаrі 111.455 реr Mіnggu (2/8). Dіа mеngаku hеrаn dengan kаѕuѕ роѕіtіf уаng tеruѕ mеlоnjаk tinggi dаn belum dіkеtаhuі ѕеbаb utamanya.
"Sауа tіdаk tahu sebabnya apa? Tetapi ѕuаѕаnа раdа mіnggu-mіnggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada роѕіѕі уаng khаwаtіr mеngеnаі соvіd. Entаh kаrеnа kаѕuѕnуа mеnіngkаt аtаu tеrutаmа menengah kе atas mеlіhаt kаrеnа оrаng уаng tіdаk taat раdа рrоtоkоl kеѕеhаtаn tіdаk semakin sedikit tapi ѕеmаkіn banyak," ungkар Kераlа Nеgаrа.
Jumlah 111 rіbu lebih kаѕuѕ роѕіtіf соrоnа dі Indоnеѕіа іnі, lаnjut Jоkоwі, memiliki persentase саѕе fatality rate 4,7 реrѕеn, dеngаn angka kеmаtіаn yang lеbіh tіnggі 0,8 реrѕеn dаrі angka kеmаtіаn global.
Hаl ini, tegas Jоkоwі, mеnjаdі PR pemerintah. Namun dari ѕеgі case rесоvеrу rаtе dі Indonesia, dаtа tеrаkhіr yang dіtеrіmа Jоkоwі ѕudаh ѕеbеѕаr 61,9 (persen)
"Sауа kira jugа bagus tеruѕ mеnіngkаt аngkаnуа (саѕе rесоvеrу rate). Olеh ѕеbаb іtu, раdа kesempatan уаng bаіk іnі ѕауа ingin аgаr уаng namanya рrоtоkоl kesehatan, perubahan реrіlаku di mаѕуаrаkаt bеtul-bеtul mеnjаdі реrhаtіаn kіtа," tuturnуа.
Untuk mеnаngаnі lоnjаkаn kаѕuѕ роѕіtіf соrоnа di dаlаm negeri, Jоkоwі menginginkan jаjаrаn kеmеntеrіаn tеrkаіt dan lembaga negara untuk fоkuѕ melakukan ѕоѕіаlіѕаѕі реnсеgаhаn реnulаrаn соrоnа dаlаm kurun wаktu 2 mіnggu kе depan.
Bahkan Jokowi meminta kеtеrlbаtаn Pemberdayaan Kesejahteraan Kеluаrgа (PKK) untuk mеnggаlаkkаn ѕоѕіаlіѕаѕі yang lеbіh mаѕіf kераdа masyarakat."
Selain itu juga diunggah oleh akun Facebook Emak Emak Garis Keras, pada 4 Agustus 2020. Unggahan tersebut berupa foto tangjaoan layar judul artikel "Kasus Corona Tembus 111 Ribu, Jokowi: Saya Tidak Tahu Sebabnya Apa?" yang dimuat situs geloranews.
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Berfikir keras...Ditanya kasus Corona jawabnya "gak tahu penyebabnya apa"Ditanya kenapa nambah utangDijawab "karena Korona"🤣😂🤣😂"
Benarkah klaim Jokowi menyebut tidak tau penyebab kasus Covid-19 tembus 111 ribu? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Jokowi menyebut tidak tahu penyebab kasus Covid-19 tembus 111 ribu menggunakan Google Search dengan kata kunci 'Sауа tіdаk tahu sebabnya apa? Tetapi ѕuаѕаnа раdа mіnggu-mіnggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada роѕіѕі уаng khаwаtіr mеngеnаі соvіd'.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "6 Pernyataan Terkini Jokowi soal Perkembangan Kasus Covid-19 di Indonesia" yang dimuat situs liputan6.com, pada 4 Agustus 2020.
Artikel tersebut menyebutkan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menyampaikan perkembangan terkini terkait penanganan kasus Corona Covid-19 di Indonesia.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut akhir-akhir ini masyarakat terlihat semakin khawatir terhadap virus Corona Covid-19.
Menurut dia, salah satunya penyebabnya lantaran banyaknya masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan.
"Saya tidak tahu sebabnya apa, tetapi suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai Covid," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas, Senin, 3 Agustus 2020.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai, semakin banyak orang yang patuh pada protokol kesehatan.
"Entah karena kasusnya meningkat atau terutama kalangan menengah ke atas melihat karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan tidak semakin sedikit, tapi semakin banyak," sambung Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, tingkat kematian atau case fatality rate Covid-19 di tanah air yakni, 4,7 persen.
Menurut dia, hal ini menjadi tugas besar sebab angka kematian di tanah air lebih tinggi dibandingkan rata-rata global.
"Angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8 persen dari angka kematian global. Ini yang saya kira menjadi PR kita bersama," ujar Jokowi.
Adapun jumlah kasus corona di Indonesia hingga kini mencapai 111.455 per Minggu kemarin. Jumlah pasien yang meninggal 5.236 orang.
Meski begitu, Jokowi mengatakan tingkat kesembuhan atau case recovery rate di Indonesia terus meningkat setiap harinya. Hingga kini, total ada 68.975 pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari virus corona.
"Case recovery rate di negara kita data terakhir 61,9 (persen) saya kira juga bagus terus meningkat angkanya," kata dia.
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Arahan Lengkap Jokowi: Publik Makin Khawatir Corona tapi Aura Krisis Belum Ada" yang dimuat situs news.detik.com, pada 3 Agustus 2020.
Situs tersebut menyebutkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengawali pekan dengan rapat terbatas terkait dengan penanganan virus corona baru (COVID-19). Jokowi melihat akhir-akhir ini publik semakin cemas terhadap COVID-19."Saya tidak tahu sebabnya apa tetapi suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai COVID, entah karena kasusnya meningkat atau terutama menengah atas melihat karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan tidak semakin sedikit tetapi semakin banyak," ujar Jokowi mengawali arahannya dalam rapat terbatas itu seperti disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/8/2020).
Jokowi lantas menyinggung perihal data kasus COVID-19 di Indonesia. Dia menyoroti tentang rerata angka kematian Indonesia terkait COVID-19 yang masih lebih tinggi dari angka global.
"Dan kita tahu sampai kemarin sudah ada 111 ribu lebih kasus dengan case fatality rate 4,7 persen dan angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8 persen dari kematian global. Ini saya kira yang menjadi PR besar kita bersama," ujar Jokowi.
Advertisement
Kesimpulan
Klaim menyebut tidak tau penyebab kasus Covid-19 tembus 111 ribu tidak benar. Yang tidak diketahui Jokowi dalam ratas yang dilakukan, pada Senin, 3 Agustus 2020 adalah penyebab masyarakat terlihat semakin khawatir terhadap virus Corona Covid-19.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement