Sukses

4 Mitos Salah soal Vaksin, Sebabkan Autisme hingga Mengandung Merkuri Berbahaya

Masih banyak mitos salah terkait vaksin yang beredar di masyarakat. Lalu bagaimana fakta sebenarnya soal vaksin?

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus corona covid-19 masih terus terjadi di seluruh dunia. Namun belakangan kabar baik mengemuka terkait calon vaksin virus tersebut.

Ya, hingga kini sedikitnya ada 27 kandidat vaksin untuk melawan covid-19. Calon vaksin tersebut sedang diuji klinis di berbagai negara dan diharapkan mengeluarkan hasil yang bagus.

Di Indonesia sendiri ada calon vaksin yang dikembangkan untuk melawan virus corona covid-19. Calon vaksin ini berasal dari Sinovac, China dan bekerja sama dengan PT Bio Farma.

Rencananya uji klinis vaksin tahap ketiga ini akan selesai enam bulan mendatang. Jika sukses maka vaksin pun bisa diproduksi secara masal.

Meski demikian masih banyak mitos salah terkait vaksin yang beredar di masyarakat. Lalu bagaimana fakta sebenarnya soal vaksin? Berikut ulasannya seperti dilansir dari berbagai sumber:

2 dari 6 halaman

1. Vaksin MMR bisa menyebabkan autisme

Pada tahun 1998 ada penelitian dari dr. Wakefield yang menyebut vaksin MMR bisa menyebabkan autisme. Namun setelah diaudit oleh tim ahli penelitian tersebut terbukti salah dan jurnalnya telah ditarik tahun 2010.

Puluhan penelitian lain di banyak negara dengan jumlah sample ratusan bahkan jutaan menyebut vaksin MMR tidak menyebabkan autisme.

3 dari 6 halaman

2. Vaksin mengandung merkuri yang berbahaya

Vaksin memakai thiomersal, senyawa yang mengandung merkuri sebagai pengawet. Namun jumlah merkuri pada vaksin sekitar 2 mcg/kgb/pekan sementara batas aman WHO adalah 159 mcg/kgbb/pekan.

Sehingga vaksin aman digunakan. Tidak ada bukti yang menunjukkan vaksin berisiko pada kesehatan.

4 dari 6 halaman

3. Vaksin yang dipakai di Indonesia buatan luar negeri

Faktanya sebagian besar vaksin untuk imunisasi program di Indonesia adalah buatan BUMN yaitu dari PT Bio Farma. Proses penelitian sendiri diawasi ketat oleh ahli vaksin dari BPOM dan WHO.

Bahkan PT Bio Farma memproduksi vaksin dengan sertifikat halal dan digunakan di 136 negara lain, 50 negara diantaranya adalah negara Islam.

5 dari 6 halaman

4. Lebih baik sakit ketimbang divaksin untuk memperoleh kekebalan tubuh

Banyak beredar di masyarakat bahwa pemberian vaksin tak alami bagi tubuh. Namun faktanya cara kerja vaksin adalah menggunakan respons alami tubuh sehingga membentuk antibodi spesifik melawan virus, kuman atau racun tertentu.

6 dari 6 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Video Terkini