Sukses

6 Hoaks Heboh yang Ramaikan Jagat Media Sosial di Pekan Pertama Agustus 2020

Salah satu hoaks yang ramai dibicarakan di media sosial, Facebook misalnya, adalah ledakan di Beirut, Lebanon di sebabkan oleh bom nuklir.

Liputan6.com, Jakarta - Pekan ini masih banyak hoaks yang berseliweran di media sosial. Salah satu hoaks yang ramai dibicarakan di media sosial, Facebook misalnya, adalah ledakan di Beirut, Lebanon di sebabkan oleh bom nuklir.

Berikut ini ada enam hoaks yang ramai dibicarakan pada pekan pertama Agustus 2020:

1. Cek Fakta: Salah, Ledakan Dahsyat di Lebanon Berasal dari Bom Nuklir

Sebuah ledakan di Beirut, Lebanon, 4 Agustus 2020 menggemparkan dunia. Tagar Pray For Lebanon pun menjadi trending di platform media sosial Twitter.

Hingga kini, sudah lebih dari 100 orang dinyatakan meninggal dunia akibat ledakan di Beirut, Lebanon itu. Seorang pengguna Facebook atas nama Hilal Hamdi IH menyebut ledakan Lebanon berasal dari bom nuklir.

Baca selengkapnya di sini.

Lihat informasi hoaks lainnya di halaman berikut.

 

2 dari 7 halaman

Jokowi Presiden Seumur Hidup

2. Cek Fakta: Hoaks Jokowi Jadi Presiden Seumur Hidup dan Aspal Langit Menuju Akhirat

Presiden Joko Widodo atau (Jokowi) kerap menjadi sasaran hoaks. Tim Cek Fakta Liputan6.com pun menemukan foto baru yang membuktikan kalau Jokowi mendapat serangan hoaks.

Sebuah akun Facebook atas nama Hendra Gunawan mengunggah foto Jokowi sedang berpidato. Dalam foto tersebut pun ada narasinya yang menyebut dirinya siap maju sebagai Presiden Indonesia seumur hidup.

Baca selengkapnya di sini.

 

3 dari 7 halaman

Radiasi Ponsel Kecilkan Otak

3. Cek Fakta: Radiasi Sinar Handphone Sebabkan Pengecilan Otak, Benarkah?

Klaim tentang radiasi sinar handphone dapat menyebabkan pengecilan otak pada anak-anak beredar di media sosial. Klaim ini disebaran akun Facebook Yuliannisa Ayla pada 15 Desember 2017.

Akun Facebook Yuliannisa Ayla mengunggah foto seorang anak kecil yang tengah terbaring di ranjang rumah sakit.

Baca selengkapnya di sini.

 

4 dari 7 halaman

Pandemi Flu Babi

4. Cek Fakta: Tidak Benar Pandemi Flu Babi Tahun 2009 Lebih Bahaya daripada Covid-19

Beredar klaim yang menyebut bahwa pandemi virus corona covid-19 saat ini terlalu dibesarkan media. Klaim tersebut membandingkan efek virus corona covid-19 tidak sebesar virus H1N1 atau yang lebih dikenal sebagai flu babi.

Salah satu akun yang mempostingnya adalah Eric Grace. Dia mengunggahnya di Facebook Minggu (2/8/2020).

Baca selengkapnya di sini.

 

 

5 dari 7 halaman

China Bangun Pangkalan di Natuna

5. Cek Fakta: Tidak Benar China Bangun Pangkalan Militer di Laut Natuna

Beredar di aplikasi percakapan Whatsapp terkait pangkalan militer China yang disebut berada di dekat wilayah Indonesia tepatnya di Laut Natuna. Kabar ini sempat ramai dibicarakan sejak tahun lalu namun kembali viral belakangan ini.

Selain di Whatsapp, kabar ini juga tersebar melalui media sosial, Twitter. Salah satunya yang diunggah @HmeEi7_IND pada 6 Mei 2019.

Baca selengkapnya di sini.

 

6 dari 7 halaman

Jokowi Tidak Tahu Penyebab Angka Covid-19

6. Cek Fakta: Tidak Benar Jokowi Menyebut Tak Tahu Penyebab Kasus Covid-19 Tembus 111 ribu

Beredar klaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut tidak tahu penyebab kasus virus corona baru (Covid-19) tembus 111 ribu.

Klaim tersebut diunggah akun Facebook Riki Raka, pada 4 Agustus 2020. Unggahan tersebut berupa judul artikel "Kasus Corona Tembus 111 Ribu, Jokowi: Saya Tidak Tahu Sebabnya Apa?" yang dimuat situs geraknews.co.

Baca selengkapnya di sini.

7 dari 7 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.