Sukses

Cek Fakta: Tidak Ada Bukti Air Kelapa Dicampur Jeruk Nipis dan Garam Manjur Menyembuhkan Penderita Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim air kelapa dicampur jeruk nipis dan garam manjur menyembuhkan penderita Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati kabar air kelapa dicampur jeruk nipis dan garam manjur menyembuhkan penderita virus Corona baru (Covid-19).

Kabar tersebut beredar secara berantai di aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut isi kabar tersebut:

"🙏Tolong bantu dikasih tahu ke saudara² kita yg kena covid 19..

🙏Ini obat pemberian dari TUHAN yg mudah didapat yg sangat manjur..

🥥 1 biji air kelapa muda 🍈 1 biji jeruk nipis diperas 🥄1 sendok makan garam

Semuanya diaduk dan diminum airnya... dijamin 1 jam kemudian virusnya akan hilang....

🙏Mudah mudahan semua dalam keadaan sehat walafiat..Tuhan memberkati..

🙏Info dari teman yg kakaknya di kota Bau Bau Sulawesi Tenggara..obat herbal ini sangat manjur.....

Bisa di infokan ke saudara,teman atau keluarga kita terima kasih.....🙏🙏🙏".

Benarkah air kelapa dicampur jeruk nipis dan garam manjur menyembuhkan penderita Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim air kelapa dicampur jeruk nipis dan garam manjur menyembuhkan penderita Covid-19, dengan menghubungi Farmakolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt.

Zullies mengatakan, kabar tersebut belum terbukti secara klinis, sehingga masyarakat diminta untuk tidak mudah menerima informasi yang belum terbukti secara klinis.

"Jika ada kabar-kabar begitu saja yang belum ada buktinya, sebaiknya tidak langsung diterima," kata Zullies saat berbincang dengan Liputan6.com.

Guru Besar Fakultas Farmasi UGM tersebut mengungkapkan, menemukan obat covid itu bukan hal yang mudah, harus dilakukan penelitian mendalam untuk membuktikannya.

"Jika kebetulan saja sembuh ketika minum air kelapa, ya mungkin saja. tetapi, apakah bisa lebih cepat sembuh dari pada yang tidak minum? apakah sudah ada buktinya?," tutur Zulies.

Menurut Zullies, untuk memastikan efek suatu terapi atau obat tentu harus ada disainnya dan ada pembandingnya. "Jika hanya sekelompok orang yang minum air kelapa bisa sembuh, apakah sekelompok orang lain yang tidak minum juga sembuh? ada perbedaan kecepatan sembuhnya tidak?," papar Zullies.

Cek Fakta Liputan6.com sebelumya telah menelusuri klaim air jeruk nipis dapat menyembuhkan Covid-19, dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Hoaks Resep Lemon dan Teh Panas untuk Sembuhkan COVID-19 dari Palestina".

Hasil penelusuran tersebut menyebutkan, kabar tentang mengonsumsi lemon atau jeruk nipis dan teh panas belum terbukti secara klinis menyembuhkan COVID-19. Hal itu hanya salah satu cara mencegah penularan penyakit tersebut.

Cek Fakta Liputan6.com sebelumnya juga telah melakukan penelusuran klaim garam bisa menyebuhkan penderita Covid-19, yang diulas dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Hoaks Garam Dapur Bisa Mengalahkan Corona".

Hasil penelusuran menyebutkan, tidak ada bukti medis dan ilmiah yang mendukung klaim gararam dapat menyembuhkan penderita Covid-19. Faktanya, para ilmuwan membantah bahwa air garam bisa mencegah Covid-19 apalagi membunuh virus pemicunya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menganjurkan untuk mengurangi asupan garam di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim air kelapa dicampur jeruk nipis dan garam manjur menyembuhkan penderita Covid-19 belum terbukti secara klinis. Untuk menetapkan suatu obat diperlukan proses panjang

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.