Liputan6.com, Jakarta - Facebook merupakan satu dari beberapa media sosial yang populer di dunia. Miliaran penduduk dunia dilaporkan menggunakan media sosial ciptaan Mark Zuckerberg ini. Pengguna Facebook kini beragam, ada yang memanfaatkan Facebook untuk berjualan hingga mencari jodoh.
Tapi tak sedikit dari mereka adalah para pelaku kejahatan. Mereka membuat konten yang dapat merugikan orang lain. Satu di antaranya akun Facebook yang mencatut nama pesohor dan perusahaan besar.
Baca Juga
Biasanya akun Facebook tersebut membuat konten bagi-bagi hadiah atau giveaway. Banyak dari penipuan ini pada akhirnya akan meminta like dan berbagi konten tersebut.
Advertisement
Tetapi kenyataannya konten giveaway tersebut adalah palsu, tidak ada hadiah yang dibagikan. Selain itu, para pelaku ini mengumpulkan lebih banyak pengikut. Konten tersebut dipublikasikan secara teratur atau cenderung menunjukkan iming-iming giveaway berupa uang tunai dan barang.
Selain akun bagi-bagi hadiah atau giveaway, ada beragam modus kejahatan lainnya yang beredar di facebook. Berikut daftarnya yang dilansir dari berbagai sumber:
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Konten Amal
Mengumpulkan like dan berbagi dengan cara tidak etis, menggunakan gambar acak anak-anak yang sakit-sakitan dari internet. Contohnya meminta pengguna facebook membagikan foto seorang anak yang kekurangan gizi dan sakit-sakitan, dengan gagasan bahwa setiap pembagian akan berjumlah $ 1 yang disumbangkan oleh facebook untuk amal.
Ya, Facebook mungkin baik hati, tetapi tidak akan menyisakan berapa banyak uang yang harus diterima amal kepada penggunanya. Percayalah, perusahaan memiliki banyak uang untuk disumbangkan sesuai keinginan.
Â
Advertisement
Peringatan Virus Palsu
Hal hebat tentang jejaring sosial Facebook adalah potensi konten menjadi viral. Masalahnya terkadang konten itu berbahaya, dan dapat menyebar dengan cepat.
Satu di antaranya adalah peringatan virus palsu yang memberitahu pengguna untuk memindai virus yang disebut "Arsip (Windows Live)".
Namun itu adalah virus terburuk yang pernah ada. Modus ini meminta pengguna Facebook mengunduh program antivirus yang justru palsu. Namun kini, Facebook bisa menyangkal pesan tersebut dan menganggapnya sebagai hoaks, dengan melampirkan artikel dari situs kredibel.
Â