Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Gaji Tambahan dari Jokowi Berupa Mata Uang Yen

Beredar kabar tentang 13 juta orang bakal dapat gaji tambahan dari Jokowi berupa mata uang yen, benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang 13 juta orang yang bakal dapat gaji tambahan dari Jokowi berupa mata uang yen beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Les Paul Que pada 15 Agustus 2020.

Akun Facebook Les Paul Que mengunggah gambar tangkapan layar dari sebuah artikel. Dalam gambar artikel tersebut, terdapat narasi sebagai berikut:

Ada 13 Juta Orang yang Bakal Dapat Gaji Tambahan dari Jokowi Gaji Berupa Mata Uang Yen, Yen Ora Mbujuk Lagi

Akun Facebook Les Paul Que kemudian menambahkan narasi dalam konten yang diunggahnya.

"Mbuh lah ... 😁☕," tulis akun Facebook Les Paul Que.

Kabar tentang 13 juta orang bakal dapat gaji tambahan dari Jokowi berupa mata uang yen yang disebarkan akun Facebook Les Paul Que telah 11 kali dibagikan dan mendapat 11 komentar warganet.

 

 

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang 13 juta orang bakal dapat gaji tambahan dari Jokowi berupa mata uang yen. Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci ""ada 13 juta orang yang bakal dapat gaji tambahan dari Jokowi gaji berupa mata uang yen, yen ora mbujuk lagi".

Hasil penelusuran mengarah ke artikel berjudul "Ada 13 Juta Orang yang Bakal Dapat Gaji Tambahan dari Jokowi" yang dimuat situs cnbcidonesia.com pada 5 Agustus 2020 lalu.

Dalam artikel tersebut tidak disebutkan bahwa gaji tambahan yang akan diberikan Jokowi dalam bentuk mata uang yen.

Gambar Tangkapan Layar Artikel dari Situs cnbcindonesia.com

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal memberikan bantuan sosial kepada 13 juta orang. Bantuan ini berupa upah tambahan bagi para pekerja yang bergaji di bawah Rp 5 juta.
Hal ini masuk ke dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang disampaikan langsung Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Rabu (5/8/2020).

"Kita kaji bantuan gaji kepada 13 juta pekerja yang memiliki upah di bawah Rp 5 juta. Ini memakan anggaran Rp 31,2 triliun," kata Sri Mulyani.

Ini merupakan langkah percepatan belanja yang menurut Sri Mulyani dilakukan untuk lindungi masyarakat hingga meningkatkan kemampuan juga dalam menangani Covid-19.

Dalam hal belanja, Sri Mulyani menjelaskan akan ada tambahan bansos [bantuan sosial] hingga Rp 30 triliun untuk 12 juta pelaku UMKM dan ultra mikro. Kemudian, tambahan bantuan pembelian beras juga untuk 10 juta orang dengan anggaran Rp 4,6 triliun.

"Bansos tunai juga ditambahkan Rp 500 ribu dengan anggaran Rp 5 triliun," paparnya.

Adapun total anggarannya untuk belanja ini semua mencapai Rp 203 triliun. Diharapkan konsumsi masyarakat bisa pulih sehingga daya beli juga terjaga.

"Pemerintah juga dorong belanja kementerian dan lembaga secara sektoral agar bisa dorong belanja pemerintah untuk dukung pemulihan ekonomi," tegas Sri Mulyani.

 

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Kabar tentang 13 juta orang bakal dapat gaji tambahan dari Jokowi berupa mata uang yen ternyata tidak benar. Gambar yang diunggah akun Facebook Les Paul Que diduga hasil suntingan dengan menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.