Liputan6.com, Jakarta - Lionel Messi merupakan pemain yang memiliki banyak sejarah bersama Barcelona, bahkan dunia. Dia merupakan pemain yang paling banyak memenangkan Ballon d'Or, enam kali.
Bersama Barcelona, sejak 2003, pemain berkebangsaan Argetina itu sudah mencetak 634 gol dan 285 assist dari 731 penampilan di semua kompetisi. Berkat torehannya itu, Lionel Messi sudah menggondol 10 trofi La Liga, 6 Copa Del Rey, dan 4 Liga Champions.
Baca Juga
Namun, pria berusia 33 tahun tersebut pernah mendapat serangan hoaks di tahun 2017. Serangan hoaks itu terjadi saat dirinya sedang liburan musim panas bersama keluarga. Dalam liburannya, Messi juga menghabiskan banyak waktu dengan keluarga Cesc Fabregas dan Luis Suarez.
Advertisement
Saat liburan, seorang pengguna Twitter melihat keanehan di lutut sebelah kanan Messi. Nampak ada tonjolan besar yang berada di samping tempurung lutut pemain berjuluk La Pulga itu.
Tidak jelas apa yang ada di lutut Lionel Messi, namun seorang netizen menyebutnya sebagai kaki ketiga sang bintang. "Apakah kaki Messi tumbuh lagi di lututnya?" kata seorang netizen yang tidak disebutkan namanya oleh 101greatgoals.
Â
Â
Jawaban Messi
Beberapa bulan setelah gosip tersebut, Messi pun memberikan jawaban. Pada Maret 2018, dia melakukan wawancara dengan America TV. Disebutkan oleh Messi kalau dirinya sempat menjalani masa penyembuhan gangguan hormon yang dialaminya ketika masih anak-anak.
Masalah tersebut menghambat pertumbuhan tubuh Messi. Pada usia 11 tahun, dia punya badan yang jauh lebih kecil daripada anak-anak seumurannya.
Faktor itulah yang membuat Messi harus menyuntukkan kakinya sendiri setiap malam untuk menyembuhkan penyakitnya.
"Saya menyuntik kaki saya sendiri setiap malam. Saya mulai pada usia 12 tahun. Itu bukan sesuatu yang meninggalkan kesan berarti bagi saya," ujar Messi dilansir dari America TV.
Diakui Messi, kedua orang tuanya memberikan suntikan kepadanya sejak usia 8 tahun, sebelum memulai pendidikan di akademi sepak bola Barcelona, La Masia.
Untuk melakukan pengobatan tersebut, keluarga Messi harus mengeluarkan 1.000 pound sterling per bulan. Untungnya, pada 2001, biaya tersebut diganti rugi oleh Barcelona karena kagum dengan bakat dari Messi.
Selanjutnya, Messi mengatakan kepada ayahnya kalau dia ingin tinggal di Barcelona, meski beberapa keluarganya ingin kembali ke Argentina.
"Saya beradaptasi dengan cepat tetapi keluarga saya tidak. Saudara-saudaraku ingin kembali dan mereka melakukannya, tapi saya tetap ingin tinggal di sini," ujar Messi.
Advertisement
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.