Sukses

Studi Ini Bakal Bantu Kembangkan Teknologi Lawan Hoaks Cuma Lewat Tatapan Mata

Hasil dari penelitian ini bakal menjadi dasar membuat algoritma yang dapat memprediksi apakah suatu judul berita palsu atau tidak, berdasarkan gerakan mata pembaca.

Liputan6.com, Jakarta - Studi terbaru dari University of Copenhagen dan Aalborg University mungkin menemukan aset terbesar manusia untuk melawan hoaks dan informasi di media ataupun media sosial. Menariknya aset tersebut bukan kecerdasan buatan atau teknologi canggih lain tetapi mata kita sendiri.

Sebagai bagian dari studi, peneliti menempatkan 55 subjek uji yang berbeda di depan layar dan meminta mereka untuk membaca 108 headline (judul berita) dan menentukan mana yang terbaru. Tetapi mereka tidak mengetahui sepertiga dari headline tersebut merupakan berita palsu alias hoaks.

Menggunakan teknologi pelacakan mata, para peneliti menganalisi berapa banyak waktu yang dihabiskan setiap orang untuk membaca judul berita utama.

Studi ini sendiri belum pernah dicoba sebelumnya, dan penelitian menunjukkan bahwa memang ada perbedaan yang signifikan antara waktu yang dihabiskan untuk membaca headline asli dengan yang palsu, bahkan ketika pembaca tidak menyadari yang mana.

Para peserta secara alami menghabiskan waktu lebih sedikit saat membaca headline palsu ketimbang yang asli. Artinya, hasil dari penelitian ini bakal menjadi dasar membuat algoritma yang dapat memprediksi apakah suatu judul berita palsu atau tidak, berdasarkan gerakan mata pembaca.

2 dari 3 halaman

Hambatan

Peneliti berharap teknologi pelacak mata ini dapat diterapkan di masa depan untuk mendeteksi berita palsu dengan lebih efisien.

"Pemeriksa fakta profesional di media dan organisasi perlu membaca banyak materi hanya untuk mencari tahu fakta sebenarnnya. Sebuah alat untuk membantu mereka memprioritaskan materi bisa sangat membantu," kata Casper Hansen, seorang peneliti dalam studi ini seperti dilansir The Focus.

"Hambatan terbesar dalam teknologi ini mungkin meyakinkan orang agar setuju untuk memasang teknologi membaca mata di ponsel atau laptop mereka," ujarnya menambahkan.

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.