Sukses

Cek Fakta: Benarkah Ada Perdagangan Seks Melalui Pesan Teks di Negeri Paman Sam?

Sebuah postingan yang mengatakan adanya perdagangan seks sudah dibagikan lebih dari 81 ribu kali oleh warga Facebook.

Liputan6.com, Washington - Pengguna Facebook, khususnya wanita di Amerika Serikat, ditakutkan dengan postingan yang berupa tangkapan layar yang menyebut adanya perdagangan seks. Posisi mereka bisa diketahui hanya dengan sebuah link saja.

Dengan data dari CrowdTangle, fitur insight publik yang dimiliki dan dioperasikan oleh Facebook, Tim Cek Fakta Liputan6.com menemukan satu akun di Facebook yang mengunggah tangkapan layar adanya perdagangan seks di Negeri Paman Sam.

Akun tersebut adalah Chastity Taylor. Dia mengunggah tiga tangkapan layar dalam sebuah postingan miliknya. Bahkan, unggahannya sudah dibagikan lebih dari 81 ribu kali oleh warga Facebook.

Begini narasi yang berada di tangkapan layar:

"Hay nona, saya memberitahu Anda jika mendapatkan teks seperti ini yang merupakan perdagangan seks. Jika Anda mengklik tautannya, mereka bisa dengan mudah melacak Anda".

Lalu, benarkah ada perdagangan seks di Negeri Paman Sam, sebutan Amerika Serikat?

 

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Tim Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi tersebut menggunakan mesin pencari, Google. Tim pun menggunakan kata kunci: 'sex trafficiking text' untuk mengungkapkan faktanya.

Hasilnya, tim menemukan artikel dari Politifact dengan judul: 'These texts are suspicious, but not tied to sex trafficking'. Artikel tersebut sudah dipublikasikan pada 26 Agustus 2020.

Dalam artikel tersebut, link yang menyebut adanya perdagangan seks ternyata tidak berkaitan dengan isu yang disebutkan. Tautan itu diklik akan menuntun Anda ke sebuah website yang mengatakan Anda sebagai pemenang iPhone, mobil, rumah, dan lainnya jika mengisi survei terlebih dahulu.

Sementara itu, pihak Kepolisian Richland di Washington dalam Facebook resminya, mengatakan kalau tautan yang menyebut perdagangan seks adalah hoaks.

"Peringatan penipuan. Jika Anda menerima teks seperti itu adalah penipuan. Jangan berikan informasi pribadi Anda," bunyi pernyataan resmi kepolisian Richland.

Penipuan seperti ini sudah ada sejak Februari 2020. Federal Trade Commission (FTC) melaporkan adanya penipuan serupa yang mengaku bisa melacak dari perusahaan pengiriman barang, FedEx, tapi tautannya malah mengarah ke halaman Amazon palsu. Di dalam tautan itu target hoaks diminta untuk mengisi survei pelanggan dan berjanji memberikan hadiah jika beruntung.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Informasi yang menyebut adanya perdagangan seks melalui sebuah pesan di Amerika Serikat adalah palsu. Ini merupakan aksi penipuan untuk mengarahkan Anda mengisi survei yang bertujuan untuk mencuri informasi pribadi.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.