Liputan6.com, Jakarta- Informasi kesehatan banyak beredar di dunia nyata dan maya. Namun tidak semua informasi tersebut benar terbukti secara medis, ada juga hanya sebagai mitos yang salah.
Penerima informasi pun harus selektif memilah kabar yang didapatnya, sehingga tidak tersesat dan merugikan diri sendiri.
Berikut 6 mitos informasi kesehatan, dilansir dari Liputan6.com:
Advertisement
1. Makan makanan 5 detik jatuh tidak apa-apa
Bakteri telah mencemari makanan dalam milidetik ketika bersentuhan dengan permukaan tempat Anda menjatuhkannya. Meskipun seberapa terkontaminasi makanan tergantung pada kebersihan, makanan basah cenderung menangkap lebih banyak bakteri ketimbang yang kering.
2. Tidak boleh makan es krim saat demam
Menurut James M. Steckelberg, M.D. di situs Mayo Clinic, produk susu beku tidak meningkatkan produksi lendir atau dahak yang menetes ke bagian belakang tenggorokan saat sakit.
"Produk susu beku dapat meredakan sakit tenggorokan dan menyediakan kalori saat Anda tidak makan," tulisnya.
3. Radiasi microwave bikin kanker
Microwave memiliki standar radiasi yang telah ditetapkan Food and Drug Administration yang biasanya tidak berbahaya bagi manusia.
"Microwave memanaskan makanan. Mereka tidak mengubah makanan apapun yang tidak dibuat dengan metode memasak lain. Jadi mereka tidak membuat makanan menjadi penyebab kanker," tulis Cancer Council.
4. Minum delapan gelas sehari
Tidak ada bukti yang benar-benar menjelaskan mengapa Anda harus minum delapan gelas air memilki kaitan dengan kesehatan ginjal dan kulit, atau pada kadar natrium dalam tubuh orang sehat.
Bahkan, minum terlalu banyak air dapat membuat Anda berisiko keracunan air dan hiponatremia, karena tingkat natrium dalam darah turun drastis. Sebaiknya, minumlah saat merasa haus dan dehidrasi.
5. Minum alkohol membunuh sel otak
Bukan sel otak yang terpengaruh alkohol, namun neuron. secara teknis, hal itu dapat merusak dendrit, ujung sel otak yang bercabang dan dalam jangka panjang menyebabkan kerusakan memori. Namun, tidak membunuh sel otak itu sendiri.
6. Brown sugar lebih alami dari gula putih
Warna cokelat tidak membuat brown sugar menjadi lebih alami dan lebih sehat. Satu-satunya perbedaan dengan brown sugar adalah, dia mengandung 5 persen molase atau tetes tebu, diabnding sukrosa 95 persen seperti dalam gula putih.
Meskipun molase mengandung sejumlah vitamin dan mineral, hal itu tidak menjadikannya mampu memenuhi porsi kebutuhan asupan nutrisi Anda. Ini membuatnya sama buruknya dengan gula putih.
Â
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement