Cek Fakta: Tidak Benar Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Cucu Pendiri PKI di Sumbar

Untuk menelusuri kebenaran tersebut, Tim Cek Fakta Liputan6.com memasukkan nama Bachtaroeddin ke mesin pencari, Google. Hasil penelusuran mengarahkan ke situs Wikipedia.

Menurut Wikipedia, Bachtaroeddin memang seorang pendiri dan pimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Sumatra Barat. Namun di Wikipedia, tidak dijabarkan lebih mendalam mengenai silsilah keluarga Bachtaroeddin.

Selanjutnya, Tim Cek Fakta Liputan6.com memasukan nama Arteria Dahlan ke Google. Hasil penelusuran mengarahkan ke Wikipedia lagi. Di sana ada penjelasan tentang silsilah keluarga Arteria Dahlan.

Menurut Wikipedia, ayahnya bernama Zaini Dahlan dan ibunya bernama Wasniar. Mereka merantau ke Jakarta pada era 1950-an dan bekerja sebagai guru. Kakek Arteria dari pihak ayah bernama Ahmad Dahlan dan istrinya bernama Dahniar Yahya. Dahniar adalah tokoh Masyumi di Maninjau yang pernah ditahan pada masa pemerintahan Soekarno karena terlibat Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

Adapun kakek Arteria dari pihak ibu bernama Wahab Syarif dan istrinya bernama Lamsiar. Wahab adalah seorang pedagang tekstil di Tanah Abang, yang rumahnya kerap menjadi tempat transit perantau Minang.

Penelusuran di Google juga mengarahkan ke situs detik.com dengan judul: "Arteria Dahlan: Tidak Benar Saya Cucu Pendiri PKI!". Artikel itu sudah dipublikasikan pada 9 September 2020.

Dalam artikel tersebut, Arteria Dahlan angkat bicara soal kakeknya yang disebut-sebut sebagai pendiri PKI di Sumatera Barat (Sumbar). Arteria membantah dirinya adalah cucu tokoh PKI. "Tidak benar saya cucu seorang tokoh PKI," kata Arteria saat dimintai konfirmasi, Rabu (9/9/2020).

Klarifikasi Hasril Chaniago

Wartawan sekaligus penulis, Hasril Chaniago memberikan klarifikasi perihal kabar Arteria Dahlan keturunan tokoh PKI Sumatera Barat, Bachtaruddin.

Melalui video di Channe YouTube Hersubeno Point yang ditayangkan pada 10 September 2020. Hasril menjelaskan, mengenai pernyataannya di program ILC Tv One beberapa waktu lalu.

Hasril mengaku, ketika itu dirinya berbicara mengenai contoh kehidupan berdemokrasi di Minangkabau. Menurut dia, tidak ada perbedaan politik yang membuat masyarakat di Minangkabau bertengkar.

Ia kemudian mencontohkan di dalam keluarga Arteria Dahan yang berasal dari Masyumi. Tapi dalam keluarga Masyumi itu ada PKI-nya, yakni Bachtaruddin.

"Tapi kan tidak ada masalah mereka bergaul dengan baik dalam satu keluarga," kata Hasril, dikutip pada Sabtu (12/9/2020).

Hasril mengungkapkan, dirinya juga tidak menyebut bahwa Arteria keturunan PKI. Menurutnya, pernyataannya itu tidak menjelaskan mengenai hubungan ideologis. Tetapi kehidupan demokrasi di Minangkabau.

"Kalau dihitung dari generasi, Bachtaruddin itu generasi kakeknya Arteria. Itu kan biasa saja dari Minangkabau. Arteria juga senyum-senyum saja dia. kalau dia merasa saya tuduh keturunan PKI, pasti dia bantah," tutur Hasril.

"Apalagi dia pengacara, hebat ya kan. Cuma setelah itu muncul di media sosial. Mungkin ada yang tidak suka dengan Arteria, muncul lah (itu). Sehingga sampai saya enggak bisa tidur, karena semua nelpon," sambung dia.

Dengan penelusuran yang dilakukan, isu yang menyebut Arteria Dahlan merupakan cucu dari pendiri PKI di Sumatera Barat adalah informasi yang false. Faktanya, kakek Arteria dari pihak ayah bernama Ahmad Dahlan dan istrinya bernama Dahniar Yahya. Dahniar adalah tokoh Masyumi di Maninjau yang pernah ditahan pada masa pemerintahan Soekarno karena terlibat Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

Adapun kakek Arteria dari pihak ibu bernama Wahab Syarif dan istrinya bernama Lamsiar. Wahab adalah seorang pedagang tekstil di Tanah Abang, yang rumahnya kerap menjadi tempat transit perantau Minang.

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.