Liputan6.com, Jakarta - Kabar hoaks seputar virus corona Covid-19 masih bermunculan di media sosial. Tak terkecuali lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp.
Banyak dari pesan berantai itu berisi imbauan kepada warga agar waspada terhadap penyebaran Covid-19. Namun Anda perlu waspada, sebab tidak semua pesan berantai itu benar. Beberapa di antaranya palsu dan justru bikin panik.
Baca Juga
Satu di antaranya adalah pesan berantai berisi larangan keluar rumah karena ada rapid test di mal dan pasar. Pesan beredar pada 10 September 2020 lalu. Berikut isinya:
Advertisement
"Warga Jakarta Besok Jangan Keluar Rumah
Besok di Jakarta akan diadakan rapid test covid-19 di mall2 dan di pasar2
Jangan sampai kita malah tertular, jangan sampai kita dikarantina.
Kalau mau karantina mandiri boleh...tapi harus bayar.
Besok pasar Glodok Pancoran semua tutup.
Hati2 Warga Jakarta !"
Namun setelah ditelusuri, imbauan untuk warga Jakarta agar tidak keluar rumah karena ada rapid test di mal dan pasar tidak benar.
Camat Tamansari Risan H Mustar menyatakan, kabar tersebut adalah hoaks dan menyesatkan masyarakat.
Selain pesan berantai berisi larangan keluar rumah karena ada rapid test di mal dan pasar, ada beberapa pesan hoaks lainnya yang telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com. Berikut rangkumannya:
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Hoaks Pesan Berantai Terjadi Ledakan Kasus Covid-19 di 6 Wilayah Banten
Sebuah pesan berantai berisi narasi enam wilayah di Banten mengalami ledakan kasus virus corona Covid-19 beredar di media sosial. Pesan berantai ini viral di aplikasi percakapan WhatsApp pada 10 September 2020.
Berikut narasinya:
*Breaking News*
Ngenes lihatnya
1. Cipocok Jaya, positif 210 orang
2. Kasemen, positif 195 orang
3. Curug, positif 205 orang
4. Serang, positif 225 orang
5. Taktakan, positif 188 orang
6. Walantaka, positif 175 orang
Kementerian Kesehatan memperkirakan akan terjadi *ledakan yg sangat luar biasa*
Oleh karena itu mari kita berdo'a semoga mereka yg positif covid-19 diberi keringanan & kelancaran *dipermudah segala urusan, terutama saat persalinannya...* Aamiin.
Setelah ditelusuri pesan berantai berisi narasi enam wilayah di Banten mengalami ledakan kasus virus corona Covid-19 ternyata tidak benar alias hoaks. Pemerintah Kota Serang juga memberikan stampel hoaks untuk pesan berantai tersebut.
Â
Advertisement
Hoaks Cilandak Barat Jadi Zona Merah Covid-19
Beredar pesan berantai di aplikasi percakapan soal Cilandak Barat jadi zona merah covid-19. Pesan tersebut ramai dibagikan sejak pekan ini.
Dalam pesan berantai berbahasa Inggris itu disebutkan pusat perbelanjaan seperti Pondok Indah Mall dan Cilandak Town Square harus dihindari saat ini.
Berikut isi pesan berantai tersebut:
"Cilandak Barat, South Jakarta has been declared as a new red zone cluster. Please do consider wisely if you are going to commercial centers, i.e. PIM, Citos and other business districts. Latest tracks of COVID-19 positive patients: Kemang commercial areas, office park in TB Simatupang, Senopati al fresco dinning and Cipete F&B strip
Source: JakRideNow 100K"
Setelah ditelusuri pesan berantai yang menyebut Cilandak Barat sebagai zona merah baru covid-19 adalah tidak benar alias hoaks.
Â
Catut Nama Para Bupati dan Wali Kota, Beredar Hoaks Razia Satpol PP
Sebuah pesan berantai berisi pemberitahuan adanya razia Satpol PP, dan Satgas Covid-19 pada malam ini beredar di aplikasi percakapan WhatsApp, Rabu (2/9/2020). Pesan berantai itu diklaim berasal dari sejumlah bupati dan wali kota. Di antaranya Wali Kota Jakarta Selatan, Bupati Kediri, dan Bupati Tulungagung.
Pesan berantai tersebut berisi pemberitahuan kepada masyarakat agar tidak keluar rumah pada malam ini, sebab Satpol PP dan Satgas Covid-19 akan menggelar razia keliling.
Mereka yang nanti terjaring razia akan langsung dikarantina. Selain itu pesan tersebut juga berisi pemberitahuan razia masker.
Berikut isi pesannya:
Kabar terbaru dari walikota jakarta selatan:
menghimbau kpd Bp/ibu mohon untuk memberitahukan kepada putra putrinya mulai nanti malam dilarang berkeliaran diluar rumah atau berkerumun ditempat2 keramaian karena bapak Wali kota bersama satpol PP dan Satgas Covid 19 akan Razia keliling dg membawa mobil GDS/ Gerakan Disiplin Siswa. bagi yg terjaring akan diangkut di mobil untuk dikarantina , wali murid dan gurunya akan dipanggil juga, Razia masker bagi yg tidak memakai masker disuruh menyemprot lingkungan radius 1000 meter . Mohon untuk di Share hari ini juga. Terima kasih.
Setelah ditelusuri, pesan berantai berisi pemberitahuan adanya razia Wali Kota Jakarta Sealtan, Satpol PP, dan Satgas Covid-19 pada malam ini ternyata tidak benar alias hoaks.
Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali memastikan, pesan tersebut bukan berasal dari pihaknya. Pesan berantai tersebut sengaja dibuat dan disebarkan dengan mencatut nama Wali Kota Jakarta Selatan.
Â
Advertisement