Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Situs Republika.co.id Tulis Jokowi Sebut Penusukan Syekh Ali Jaber Kriminal Biasa karena Tidak Sampai Mati

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Jokowi menyebut penusukan Syekh Ali Jaber kriminal biasa karena tidak sampai mati di situs Republika.co.id

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut penusukan Syekh Ali Jaber kriminal biasa karena tidak sampai mati di situs Republika.co.id.

Klaim Jokowi menyebut penusukan Syekh Ali Jaber kriminal biasa karena tidak sampai mati di situs Republika.co.id diunggah akun Facebook AnNde AnNde Lumut, pada 16 September 2020.

Klaim tersebut berupa tangkapan layar cuitan akun Twitter situs berita Republika.co.id @republikaonline, berikut cuitannya:

"Jokowi: Tidak Perlu Dibesar besar kan, Penusukan Ustad Ali Djaber Itu Kriminal Biasa. Ustad Juga Nda Sampai Mati".

Benarkah Jokowi menyebut penusukan Syekh Ali Jaber kriminal biasa karena tidak sampai mati di situs Republika.co.id ? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Jokowi menyebut penusukan Syekh Ali Jaber kriminal biasa karena tidak sampai mati di situs Republika.co.id, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'jokowi tidak besar besarkan penusukan ali jaber itu kriminal biasa'.

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Meme Hoaks Soal Syekh Ali Jaber Catut Republika.co.id" yang dimuat situs republika.co.id, pada 16 September 2020.

Artikel situs republika.co.id menyebutkan, Meme hoaks tentang berita Syekh Ali Jaber mencatut Republika.co.id. Dalam meme hoaks itu dituliskan Presiden Jokowi memberikan komentar kasus Syekh Ali Jaber.

Kepala Republika Online Elba Damhuri mengatakan berita asli foto bergambar Presiden Jokowi itu adalah tentang tempat isolasi pasien covid-19. Jadi bukan berita penusukan Syekh Ali Jaber.

Berita aslinya, kata Elba, berjudul "Jokowi Instruksikan Tempat Isolasi Pasien Covid-19 Ditambah".

Taicing berita asli berbunyi: Jumlah tempat isolasi kini semakin berkurang imbas dari jumlah kasus yang meningkat. Sementara pada meme hoaks yang mencatut Republika bernada provokatif, mengadu domba, dan tidak sesuai kaidah jurnalistik.

Meme hoaks itu sangat jelas ingin merusak reputasi Republika dan menciptakan suasana tidak kondusif. Elba menegaskan Republika mengedepankan prinsip jurnalistik secara ketat.

"Etika, moral, dan verifikasi menjadi pijakan utama Republika dalam kebijakan pemberitaannya," kata Elba menegaskan

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com klaim Jokowi menyebut penusukan Syekh Ali Jaber kriminal biasa karena tidak sampai mati di situs Republika.co.id  tidak benar.

Cuitan tautan artikel berita Republika.co.id asli telah diubah, foto bergambar Presiden Jokowi itu adalah tentang tempat isolasi pasien covid-19. Jadi bukan berita penusukan Syekh Ali Jaber.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.