Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim virus corona baru (Covid-19) takut dengan cuaca panas laut.
Klaim Covid-19 takut dengan cuaca panas laut tersebut diunggah akun Facebook Nabil Asmanudin, pada 26 September 2020.
Unggahan tersebut berupa tangkapan layar status WhatsApp bernama Endit, yang memperlihatkan foto sejumlah orang sedang di pantai, disertai dengan tulisan sebagai berikut "Asyiknya kebersamaan satgas covid kab Banyumas".
Advertisement
Unggahan tersebut juga memperlihatkan tangkapan layar percakapan dengan Endit, pada percakapan tersebut ditanyai terkait protokol kesehatan sebagai petugas Covid-19.
"Masih menujukan sebagai manusia yg serba salah.
15 orang petugas covid ini tidak memakai masker/memakai tapi tidak benar.
Tidak juga menjaga jarak.
Piye jal....?"
Pertanyaan tersebut pun dibalas, yang menyatakan Covid-19 takut dengan panas dan laut.
"Kita harus bisa membedakan ketika berada. Ini suatu refreshing membuag kepenatan...
ini di laut Corona takut dengan panas dan air laut"
Unggahan tersebut kemudian diberi keterangan sebagai berikut:
"Ayo dolor - dolor sg wedi kenek corona serbu pantai terdekat dari kota anda. ternyata markonah wedi karo banyu segoro lor 😂"
Benarkah Covid-19 takut dengan cuaca panas laut? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Â
Â
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Covid-19 takut dengan cuaca panas laut menggunakan Google Search dengan kata kunci 'Exposing yourself to the sun or temperatures protect covid-19'.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Coronavirus disease (COVID-19) advice for the public: Mythbusters" yang dimuat situs who.int.
Situs who.int menyebutkan, menjemur tubuh di bawah sinar matahari atau suhu yang lebih tinggi dari 25 ° C tidak melindungi dari Covid-19.
Anda dapat tertular COVID-19, tidak peduli seberapa cerah atau panas cuacanya. Negara-negara dengan cuaca panas telah melaporkan kasus Covid-19.
Penelusuran dilanjutkan dengan menghubungi Ahli epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono mengungkapkan, Covid-19 akan tetap hidup di dalam tubuh meski berada di laut atau pantai. Jika Covid-19 di luar tubuh sel virus cepat berlalu.
"Selama di tubuh manusia ya bertahan," kata Pandu saat berbincang dengan Liputan6.com.
Kepala Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono menambahkan, dengan kondisi panas dan di laut yang terdapat air garam Covid-19 bisa mati lebih cepat.
"Kalau suhu 40 drajat celcius dia mampu hidup 2 hari, kalau di bawah itu 36 drajat 3 hari. Kalau di lautan karena air asin tekanan lebih tinggi dari air biasa nggak bertahan lama," jelasnya.
Namun menurut Tri hal tersebut baru sebatas teori saja, belum ada literatur ilmiah yang menyebutkan Covid-19 takut dengan cuaca panas laut.
"Bisa matinya lebih singkat, tapi belum ada liratur tentang ini," tuturnya.
Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Unhas dr Arif Santoso SpP (K) PhD mengungkapkan, Covid-19 masih bisa menular meski cuaca panas di pantai, jika pengaturan jarak dan tidak menggunakan masker.
"Tetap terjadi penularan," ucapnya.
Menurutnya, Covid-19 tidak bisa lansung mati saat berada dicuaca panas, virus tersebut pun akan tetap hidup jika sudah terhirup dan masuk ke dalam tubuh.
"Kalau sempat terhirup dan masuk ke pernapasan, mau panas di luar kan tetap nyaman di dalam," tandasnya.
Â
Advertisement
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim Covid-19 takut dengan cuaca panas laut belum terbukti.
Secara teori Covid-19 bisa lebih cepat mati di tengah cuaca panas. Namun, belum ada literatur ilmiah yang membenarkan Covid-19 takut dengan cuaca panas laut.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement