Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Kantor Bupati Jayawijaya, Papua dibakar warga pada 23 September 2020 beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Che Guena pada 24 September 2020.
Akun Facebook Che Guena mengunggah foto Kantor Bupati Jayawijaya yang tampak terbakar. Foto tersebut kemudian dikaitkan dengan peristiwa pembakaran kantor tersebut karena penolakan Otsus Jilid II pada 23 September 2020.
"KANTOR BUPATI JAYAWIJAYA WAMENA DI BAKAR HABIS OLEH WARGA MASYARAKAT PENOLAKAN OTSUS JILID II 23/09/2020.
Advertisement
✊PAPUA MERDEKA✊," tulis akun Facebook Che Guena.
Konten yang disebarkan akun Facebook Che Guena telah 55 kali dibagikan dan mendapat 12 komentar warganet.
Â
Â
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang Kantor Bupati Jayawijaya, Papua dibakar warga pada 23 September 2020. Penelusuran dilakukan dengan menghubungi Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal.
Kamal mengatakan bahwa kabar tersebut tidak benar. Foto yang diklaim sebagai pembakaran Kantor Bupati Jayawijaya adalah foto lama.
"Itu foto lama, 1 tahun yang lalu," ucap Kamal kepada Liputan6.com, Selasa (30/9/2020).
Penelusuran selanjutnya dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "kantor bupati jayawijaya dibakar".
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai peristiwa dibakarnya kantor Bupati Jayawijaya. Peristiwa itu terjadi pada September 2019 lalu.
Satu di antaranya artikel berjudul "Kantor Bupati Jayawijaya Dibakar Massa dalam Kerusuhan di Wamena Papua" yang dimuat situs kompas.com pada 23 September 2019 lalu.
WAMENA, KOMPAS.com - Kantor bupati Jayawijaya di Kota Wamena, Papua, hangus dibakar massa dalam peristiwa kerusuhan, Senin (23/9/2019).
Kontributor Kompas.com di Kota Wamena, John Roy Purba, melaporkan, kantor bupati Jayawijaya yang berada di Jalan Yos Sudarso itu dibakar oleh massa demonstran yang bertindak anarkistis.
"Dalam pantauan kami, seluruh bangunan kantor bupati Jayawijaya hangus dibakar massa," kata John.
Selain itu, massa juga membakar rumah-rumah di jalan Homhom, Kota Wamena. Massa juga terlibat bentrok dengan aparat kepolisian dan TNI.
Diberitakan Kompas.com, kerusuhan di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019), menyebabkan rumah dan supermarket di sepanjang jalan di ibu kota Jayawijaya itu dibakar massa.
Siregar, salah satu warga Wamena, mengaku rumahnya dibakar massa. Nasib serupa dialami Silvi. Rumahnya di Jalan Putikelek, Wamena, juga hangus akibat dibakar massa.
"Kami salah apa? Kenapa rumah kami dibakar," kata Silivi.
Sementara itu, sejumlah pegawai Supermarket Yuda terluka akibat melompat dari lantai dua sesaat setelah tempat bekerja mereka dibakar massa.
"Kami pegawai Yuda selamat. Tapi banyak di antara kami terluka karena lompat dari lantai 2," kata salah seorang pegawai. Diberitakan Kompas.com, unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019) berujung rusuh.
Demonstran berbuat anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat. Aksi unjuk rasa itu dipicu dugaan ujaran rasial oleh guru terhadap siswanya. Namun, menurut kepolisian, kabar dugaan ujaran rasial itu tidak benar.
Kapolda Papua Rudolf A Rodjak mengatakan, pihaknya sudah menelusuri informasi soal ujaran rasial itu. Hasilnya, informasi itu tidak benar alias hoaks.
"Guru tersebut sudah kami tanyakan dan tidak ada kalimat rasis, itu sudah kami pastikan. Jadi kami berharap masyarakat di Wamena dan di seluruh Papua tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang belum tentu kebenarannya," tuturnya.
Rudolf menyebutkan, pihaknya mendapat laporan bahwa 5 motor dibakar dalam peristiwa itu.
Â
Â
Advertisement
Kesimpulan
Kabar tentang Kantor Bupati Jayawijaya, Papua dibakar warga pada 23 September 2020 ternyata tidak benar. Foto yang diklaim sebagai aksi pembakaran Kantor Bupati Jayawijaya ternyata foto lama. Foto tersebut diambil pada September 2019.
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement