Sukses

Vietnam Minta Bantuan Negara Asean Padamkan Hoaks

Kepala Departemen Hubungan Luar Negeri Kementerian Keamanan Publik Vietnam, Nguyen Thanh Son menyebut pandemi virus corona covid-19 menjadi pemicu penyebaran hoaks dan kejahatan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Usulan Vietnam agar negara Asean meningkatkan kerjasama untuk menghentikan berita palsu atau hoaks mendapat tanggapan positif. Sejumlah negara menilai usulan itu perlu ditindaklanjuti mengingat masalah hoaks semakin merajarela belakangan ini.

Vietnam memberikan usulan itu pada pertemuan Kepolisian 10 negara Asean akhir September lalu. Kepala Departemen Hubungan Luar Negeri Kementerian Keamanan Publik Vietnam, Nguyen Thanh Son menyebut pandemi virus corona covid-19 menjadi pemicu penyebaran hoaks dan kejahatan lainnya.

"Kita tahu bahwa banyak informasi palsu beredar soal covid-19, mungkin permintaan Vietnam terkait situasi ini. Soal hoaks memang selalu menjadi perhatian anggota Asean," ujar Harris Zainul, analis dari Institute of Strategic and International Studies Malaysia seperti dilansir VOA.

"Masalah hoaks biasanya merupakan isu domestik ketimbang isu perbatasan sebuah negara. Jika seluruh anggota Asean mengikuti keinginan Vietnam maka mungkin akan ada daftar pedoman yang harus ditaati dan juga antar negara harus mau berbagi informasi yang bisa mempengaruhi negara lain," katanya menambahkan.

Pada 2014 anggota Asean menandatangani deklarasi untuk mendorong media bertanggung jawab secara sosial. Lalu pada tahun 2018 semua negara mencapai konsensus untuk meminimalkan efek berbahaya dari hoaks.

 

2 dari 3 halaman

Alasan Vietnam

Meski demikian ada juga yang menganggap usulan Vietnam tak lebih dari kepentingan domestiknya. Apalagi di sana kebebasan bicara tidak dijamin oleh hukum resmi.

"Saya pikir ini merupakan bagian dari perang Vietnam melawan blogger dan media sosial. Pasalnya media sosial dianggap mengganggu citra pemerintah," ujar Alan Chong, associate professor di S. Rajaratnam School of International Studies, Singapura.

"Vietnam sangat bergantung pada akurasi berita. Dan saya pikir usulan mereka hanya didukung Thailand dan Singapura," katanya menambahkan.

 

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.