Sukses

6 Hoaks yang Bikin Heboh Selama Sepekan Terakhir

Hoaks-hoaks ini mencatut nama pejabat pemerintah hingga herbal virus corona covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang pekan ini, hoaks semakin merajalela di media sosial. Bahkan, hoaks-hoaks ini mencatut nama pejabat pemerintah hingga herbal virus corona covid-19.

Berikut ini Cek Fakta Liputan6.com merangkum enam hoaks yang bikin heboh selama sepekan terakhir:

1. Hoaks Menkes Terawan Mundur karena Najwa Shihab

Klaim Menkes Terawan mundur karena Najwa Shihab diungggah akun Facebook Noufal, pada 2 Oktober 2020. Unggahan tersebut berupa tautan artikel berjudul "Gara-Gara Najwa, Akhirnya Menkes Terawan Mundur Juga" yang dimuat situs scammer.tekape.id.

Klaim Menkes Terawan mundur karena Najwa Shihab tidak benar. Video Terawan mundur yang disebut dalam artikel scammer.tekape.id lebih dahulu beredar, sebelum video Najwa Shibab wawancara kursi kosong dalam Mata Najwa Menanti Terawan.

Dalam video sebenarnya berupa dokumentasi saat Menteri Terawan datang dan pulang meninggalkan Istana Merdeka pada Selasa 22 Oktober 2019. Informasi tersebut hoaks. Kala itu, Terawan dipanggil terkait kesiapannya bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju sebagai Menkes.

Baca selengkapnya di sini.

 

2 dari 7 halaman

2. Klaim Orang Afrika Dijadikan Kelinci Percobaan Vaksin Virus Corona Covid-19

Media sosial Facebook dihebohkan dengan postingan yang menyebut orang Afrika dijadikan kelinci percobaan vaksin virus corona covid-19. Netizen ramai-ramai membicarakan vaksin virus corona covid-19 tersebut.

Dalam obat yang mereka sangka vaksin virus corona covid-19 itu ada tulisan tidak didistribusikan di Amerika Serikat, Kanada dan Uni Eropa.

Faktanya, label "Tidak untuk distribusi di Amerika Serikat, Kanada, dan Uni Eropa" sengaja dicantumkan di obat tersebut untuk mencegah obat tersebut dijual secara ilegal di pasar gelap.

Baca selengkapnya di sini. 

3 dari 7 halaman

3. Video Hoaks Dua Pemuda Ditangkap karena Mau Bunuh Kiai di Sukabumi

Video tentang dua pemuda yang ditangkap karena ingin membunuh kiai di Sukabumi beredar di media sosial. Video tersebut diunggah akun Facebook Ida NKusdianti pada 30 September 2020.

Video yang diklaim dua pemuda ditangkap karena ingin membunuh kiai di Sukabumi, Jawa Barat ternyata tidak benar. Dua pemuda yang ditangkap warga dalam video tersebut adalah Yaman dan Yamin.

Mereka sengaja datang ke lokasi untuk mencari ustaz yang bisa melakukan pengobatan alternatif. Warga kemudian mengamankan dua pemuda tersebut karena curiga dengan gelagat mereka.

Baca selengkapnya di sini.

 

 

4 dari 7 halaman

4. Klarifikasi WHO Atas Pernyataan OTG Covid-19 Tidak Bisa Menularkan ke Orang Lain

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi dr. Maria Van kerkhove dari WHO mengatakan bahwa orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 (Asymptomatic) tidak bisa menularkan kepada orang lain.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim Van Kerkhove dari WHO mengatakan OTG Covid-19 tidak bisa menularkan orang lain salah paham.

Dalam klarifikasinya, Van Kerkhove menyatakan tingkat penularan tanpa gejala yang sebenarnya belum diketahui.

Baca selengkapnya di sini.

 

5 dari 7 halaman

5. Klaim Tepung Terigu Bisa Sembuhkan Luka Bakar

Cek Fakta Liputan6.com menemukan sebuah postingan yang menyebut tepung terigu merupakan obat tradisional yang dipercaya bisa menyembuhkan luka bakar.

Faktanya, tepung terigu tidak bisa digunakan untuk mengobati luka bakar. Bila kulit mengalami luka bakar disarankan menggunakan air mengalir.

Narasi yang disampaikan di Facebook tersebut tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. Tidak ada penelitian secara kedokteran yang menyebut tepung terigu bisa sembuhkan luka bakar.

Baca selengkapnya di sini.

 

6 dari 7 halaman

6. Klaim Foto Tentara Azerbaijan Tembak Jatuh Helikopter Armenia

Media sosial Twitter dihebohkan dengan foto helikopter terbakar di udara dan jatuh. Disebutkan netizen kalau helikopter milik Armenia itu ditembak jatuh oleh tentara Azerbaijan.

Foto yang menyebut helikopter milik Armenia ditembak jatuh tentara Azerbaijan adalah salah. Faktanya, helikopter itu milik angkatan udara Bashar al-Assad di Idlib, Suriah pada 11 Februari 2020.

Baca selengkapnya di sini.

7 dari 7 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.