BMKG Sebut Rekaman Prediksi Gempa Akibat Letusan Gunung Krakatau Hoaks

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan rekaman suara yang tersebar di aplikasi percakapan Whatsapp dan menyebut akan terjadi gempa sebesar 8 skala richter (SR) akibat letusan Gunung Krakatau adalah hoaks atau berita bohong.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menjelaskan bahwa kabar tersebut merupakan hoaks berulang yang pernah tersebar sebelumnya.

"Informasi mengenai akan terjadinya gempa 8 skala richter (SR) akibat letusan Gunung Krakatau dalam rekaman tersebut dengan menyebutkan bahwa sumber info dari BMKG adalah berita bohong (hoaks) yang tidak layak dipercaya oleh masyarakat," kata Rahmat seperti dilansir dari Antara, Minggu (4/10/2020).

Dia menjelaskan bahwa rekaman berita bohong ini sebenarnya sudah pernah beredar sebelumnya, sehingga tidak perlu ditanggapi.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak meneruskan rekaman berita bohong tersebut kepada pihak lain agar mata rantai penyebaran hoaks ini terputus.

Dia menyebut, masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait aktivitas gunung api dengan menghubungi lembaga yang berwenang, yaitu Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM.

Sementara itu untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas gempa tektonik, pastikan masyarakat mendapat informasi dari lembaga yang berwenang, yaitu BMKG.

Rahmat menambahkan, hingga kini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan, di mana, dan berapa besar kekuatan atau magnitudo gempa bumi akan terjadi, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak percaya dengan ramalan gempa bumi.

Simak video pilihan berikut ini: