Sukses

Cek Fakta: Hoaks Video Kecepatan Kereta Peluru di Jepang Tembus 4.800 Km/Jam

Dua akun yang menyebut kecepatan kereta peluru di Jepang itu tembus 4.800 km/jam adalah AURA7 dan Elkhama Oromid's.

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com menemukan dua akun Facebook yang membicarakan soal kecepatan kereta peluru di Jepang. Disebutkan, kecepatan kereta peluru di Jepang itu tembus 4.800 km/jam.

Dua akun yang menyebut kecepatan kereta peluru di Jepang itu tembus 4.800 km/jam adalah AURA7 dan Elkhama Oromid's. Keduanya mengunggah narasi yang sama di pertengahan bulan September 2020, yakni sebagai berikut:

"Kereta api peluru Jepun yang baru mencapai 4.800 km / jam yang tidak dapat dibayangkan, perjalanan dari stesen Shin Osaka ke Tokyo (515 km) hanya mengambil masa dalam 10 minit. Pada kelajuan maksimum, tak sampai sesaat untuk 1km jarak perjalanan.

Kelajuan mula di perlahankan pada jarak 280km untuk berhenti pada 515km."

Lalu, benarkah kecepatan kereta peluru di Jepang itu bisa tembuh hingga 4.800 km/jam?

 

 

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kebenaran video tersebut menggunakan pencarian terbalik. Hasil penelusuran menemukan video yang identik dan mengarahkan ke Channel YouTube atas nama FERMATA STUDIO.

FERMATA STUDIO membagikan video tersebut di YouTube pada 2 Agustus 2020 dengan judul: "Simulation of Window View of Shinkansen Bullet Train Operating from Osaka to Tokyo (515km) in 10 min". Sejak diunggah di YouTube, video tersebut sudah dilihat lebih dari 2,5 juta kali.

Sebagai keterangan video, FERMATA STUDIO menyebut itu hanya sebuah karya fiksi. Channel YouTube itu menyebut dirinya seolah-olah sedang melihat pemandangan dari jendela Kereta Peluru Shinkansen.

"Ini adalah video fiksi. Simulasi tampilan jendela Kereta Peluru Shinkansen yang beroperasi dari Osaka ke Tokyo (515 km) dalam waktu 10 menit. Video menggunakan teknik yang disebut selang waktu (dipercepat secara artifisial)." (Untuk melihat video aslinya klik tautan ini)

Hasil penelusuran pencarian gambar terbalik juga mengarahkan ke situs AFP dengan judul: "This timelapse video shows a 150-minute bullet train journey between Osaka and Tokyo". Artikel itu sudah dipublikasikan pada 22 September 2020.

Dalam artikel yang ada di AFP, pemilik Channel YouTube FERMATA STUDIO mengungkap fakta sesungguhnya dari video kecepatan kereta peluru di Jepang menembus 4.800 km/jam.

"Saya mendeskripsikan kata-kata simulasi, fiksi, hyper-lapse / time-lapse' dalam judul dan deskripsi video asli agar tidak menyesatkan," katanya.

"Saya telah merekam pemandangan jendela dari kereta dan pesawat selama tujuh tahun terakhir. Dengan menggunakan video itu, saya ingin membuat video fiksi ilmiah yang memungkinkan orang mengalami kecepatan ekstrem yang tidak mungkin terjadi dalam kenyataan," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, menurut web Japan Rail Pass, rel yang menghubungkan Tokyo dan Osaka terhubung dengan jalur dua kereta tercepat, Tokaido Shinkansen dan Nozomi. Dua kereta itu bisa menyelesaikan perjalanan Tokyo ke Osaka selama 2 jam 30 menit.

Masih menurut web Japan Rail Pass, kecepatan tertinggi Japan Rail di jalur tersebut adalah 320 km/jam atau 199 mph.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Video yang menyebut kecepatan kereta peluru di Jepang menembus 4.800 km/jam adalah hoaks. Sumber video asli dalam deskripsinya menjelaskan bahwa itu adalah video simulasi fiksi dengan cara dipercepat secara artifisial alias editing.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Video Terkini