Sukses

Mitos Kesehatan Sepekan: Masker Picu Keracunan hingga Kedelai Sebabkan Parkinson

Beberapa kabar hoaks seputar kesehatan masih bermunculan di media sosial. Berikut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa kabar hoaks masih terus bermunculan di media sosial. Tak terkecuali hoaks dan mitos seputar kesehatan.

Satu di antaranya klaim tentang menggunakan masker berakibat keracunan karbondioksida (CO2). Klaim menggunakan masker berakibat keracunan CO2 diunggah akun Facebook Soelaiman Sr., pada 2 Oktober 2020.

Unggahan tersebut berupa keterangan sebagai berikut:

"OH.. TERNYATA AKTIVIS ANTI MASKER DIA INI. Hayoolah .. kita buat gerakan yang sama sebagai aktivis anti Masker, agar kita tidak ketergantungan dan menyelamatkan banyak nyawa Manusia dari dampak terlalu lama dan terlalu Sering menggunakan Masker, yang bisa mengakibatkan HYPOXIA dan MATI karna fungsi paru" tidak lagi Normal dan keracunan CO2 kita sendiri. buat gerakan anti Masker agar kita tidak mudah di kontrol dan di kendalikan seperti Robot.Orang Sehat .. Gunakan OTAK."

Setelah ditelusuri, klaim menggunakan masker berakibat keracunan CO2 tidak benar. Karbon dioksida adalah gas yang terdiri dari molekul kecil.

Molekul-molekul ini sangat kecil sehingga bisa melewati banyak bahan, termasuk bahan yang digunakan untuk membuat masker.

Selain klaim tentang menggunakan masker berakibat keracunan karbondioksida (CO2), terdapat beberapa mitos kesehatan serupa yang telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com. Berikut rangkumannya:

 ** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

2 dari 5 halaman

Suhu Panas Masker Bisa Bikin Penderita Hipotiroid Positif Covid-19

Beredar di media sosial postingan terkait masker dan covid-19. Postingan tersebut mengklaim masker bisa menyebabkan seseorang yang hipotiroid jadi positif covid-19.

Akun yang memposting tersebut adalah akun Lois Lois di Facebook. Dia mengunggahnya pada Jumat (16/10/2020).

Berikut isi postingannya:

"Suhu panas dan CO2 akibat selalu pakai masker akan membuat Rapid dan PCR bisa (+) pd hypothyroid. Hati2 ketangkep alat"

Pada postingan lain di hari yang sama ia juga mengunggah narasi "Anjuran utk selalu pakai masker adalah jebakan maut!"

Sementara sehari sebelumnya ia memposting narasi "covid-19 adalah hawa panas masker+CO2 yang menurunkan keasaman darah"

Setelah ditelusuri, klaim yang menyebut masker dan CO2 bisa membuat orang dengan hipotiroid bisa positif covid-19 saat dirapid test atau PCR adalah hoaks.

 

 

3 dari 5 halaman

Konsumsi Tahu Kedelai Bisa Sebabkan Parkinson

Cek Fakta Liputan6.com menemukan sebuah postingan yang menyebut konsumsi tahu kedelai secara berlebihan bisa merusak otak hingga menyebabkan parkinson.

Akun yang menyebut konsumsi tahu kedelai secara berlebih bisa sebabkan parkinson adalah Natthapha Apaipakdee. Dia mengunggah narasi dengan bahasa Thailand sebagai berikut:

"Provinsi mana yang banyak vegetarian.

Makan banyak produk kedelai dan kedelaiPasien Parkinson di provinsi itu akan tinggi

!! Kenapa... seperti itu. #otak merusak tahu"

Setelah ditelusuri, informasi yang menyebut konsumsi tahu kedelai bisa menyebabkan parkinson adalah hoaks.

Faktanya, tahu yang terbuat dari kacang kedelai sangat bermanfaat untuk tubuh karena mengandung banyak protein.

 

 

4 dari 5 halaman

Memakai Masker Bisa Memicu Kanker

Beredar di media sosial klaim soal memakai masker bisa menyebabkan kanker. Klaim ini ramai dibagikan pekan lalu.

Salah satu akun yang mempostingnya adalah @narendramodi di Twitter. Berikut isi postingannya:

"MASKS CAUSE CANCER!! Masks reduce the level of Oxygen in the respiratory system and in the blood stream. This is one of the main triggers for cancer. Using mask even for 1 minute increases the CO2 to 4000 ppm, whereas the highest permit is 1200 ppm - Belgium Doctors Assn"

Setelah ditelusuri, klaim yang menyebut memakai masker bisa memicu kanker adalah hoaks.

Dr.Muslim Kasim, M.Sc, Sp.THT-KL menyebut pemakaian masker tidak ada hubungannya dengan memicu kanker.

 

5 dari 5 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Video Terkini